Police collect evidence near the body of Farzana Parveen, who was killed after being set upon by members of her own family outside a court in Lahore The body of Farzana Parveen, who was killed by family members, lies on the ground at the site near the Lahore High Court building Shock: Mohammad Iqbal sits next to his wife Farzana's body. He told reporters that they had been in love but her family did not agree with their marriage Plot: He alleged that the woman's family wanted to fleece money from him before marrying her off One of Ms Parveen's in-laws wails over her dead body after the attack in Lahore, Pakistan Nikah dengan Pria Pilihan, Wanita Dilempari Batu Sampai Tewas Islamabad - Nasib nahas menimpa seorang wanita di Pakistan. Farzana Parveen namanya. Perempuan berusia 25 tahun itu tewas karena dilempari batu oleh keluarganya sendiri. Lantaran ia memilih untuk menikah dengan pria yang ia cintai ketimbang yang dijodohkan keluarganya.
Farzana menikah dengan lelaki yang ia pilih, Muhammad Iqbal, meski sudah dijodohkan dengan sepupunya sendiri. Keluarga Farzana tak terima keputusannya. Keluarga pun menggugat Iqbal ke pengadilan atas tuduhan penculikan terhadap Farzana. Kejadian pelemparan batu terjadi saat Farzana sedang berada di luar Pengadilan Kota Lahore, Pakistan, Selasa 27 Mei 2014. Ketika itu, dia tengah menunggu keputusan pengadilan terkait gugatan kasus yang mendakwa suaminya itu. Sementara Iqbal berada di dalam pengadilan, menjelaskan kepada hakim bahwa ia tak menculik, tapi menikahi Farzani. Tiba-tiba, sekelompok orang yang ternyata merupakan keluarganya sendiri menyerang Farzana. Ada sekitar 20 orang anggota keluarga melemparkan tongkat dan batu bata ke arah Farzana. Sampai akhirnya perempuan tersebut tewas di lokasi. Perwira polisi senior, Umer Cheema menjelaskan, setelah Farzana tewas, sebagian besar penyerang kabur, kecuali sang ayah. Si bapak yang juga melempar ke Farzana mengakui kesalahannya kepada polisi di lokasi. "Kata dia, ia melakukannya demi kehormatan keluarga. Warga di sini menanggap bahwa wanita yang menikahi pria pilihannya justru menjatuhkan martabat keluarga," jelas Umer, seperti dimuat Al-Arabiya, Rabu (28/5/2014). Kelompok Hak Asasi Manusia (HAM) Aurat Foundation menyatakan, dalam setahun, ada sekitar 1.000 perempuan di Pakistas tewas dibunuh oleh keluarganya sendiri, karena alasan kehormatan. "Fakta sebenarnya mungkin jumlah korbannya lebih banyak dari yang kita temukan," demikian pernyataan Aurat Foundation. Kasus pembunuhan seperti ini sudah beberapa kali dilaporkan pegiat HAM ke pengadilan. Namun pihak pengadilan disebut-sebut menunda-nunda untuk mengusut kasus tersebut. Biasanya si pembunuh bisa bebas dari jeratan hukum karena kebanyakan keluarga korban memaafkannya. Dalam hukum Pakistan, pembunuh bisa bebas jika keluarga korban memaafkan. Namun aturan itu justru menjadi celah bagi keluarga untuk menyewa orang agar membunuh anak perempuan yang memilih menikah dengan pria pilihannya. Karenanya, Wasim Wagha dari Aurat Foundation mengecam hukum tersebut. "Ini jelas kesalahan besar dalam hukum. Kami menentang keras hal ini," kecam Wasim.
A pregnant woman was stoned to death outside a Pakistani court for marrying the man she loved without the consent of her family. Farzana Parveen, who was 25, had married Mohammad Iqbal a few months ago against the wishes of her family. Police said nearly 20 members of the woman's family, including her father and brothers, attacked the couple with sticks and bricks in broad daylight Tuesday before a crowd of onlookers in front of the high court of Lahore. Her lawyer said Parveen's father had filed an abduction case against her husband and the couple were on their way to court to contest it. Iqbal told police his wife was three months pregnant. Arranged marriages are the norm among conservative Pakistanis, who view marriage for love as a transgression. Hundreds of women are killed every year in Muslim-majority Pakistan in so-called "honor killings" carried out by husbands or relatives as a punishment for alleged adultery or other alleged illicit sexual behavior. |
nanacinta posted on 28-5-2014 10:07 AM
orang pakistan ni walaupun mereka muslim masih lagi mengamalkan sistem kasta...tak tau la apa nak ja ...
hayati_hassan posted on 28-5-2014 09:33 AM
biar mati anak jangan mati adat
Negara yg majoritinya islam
yg busuk islam jugak
nolya posted on 28-5-2014 12:28 PM
Begitulah apb manusia lebih mementingkan adat drp hukum agama. Dlm hal Parveen, ada beberapa perk ...
nolya posted on 28-5-2014 12:28 PM
Begitulah apb manusia lebih mementingkan adat drp hukum agama. Dlm hal Parveen, ada beberapa perk ...
nanacinta posted on 28-5-2014 06:29 PM
yer ke nolya...setahu saya pakistan mazhab hanafi dan perempuan tidak memerlukan wali untuk berkaw ...
ADVERTISEMENT