CariDotMy

 Forgot password?
 Register

ADVERTISEMENT

12Next
Return to list New
View: 8151|Reply: 20

Meninggalkan Islam: Bagaimana saya menjadi Ateis

[Copy link]
Post time 29-12-2015 12:35 PM | Show all posts |Read mode
Meninggalkan Islam: Bagaimana saya menjadi Ateis
‘Sebanyak apapun hal baik yang kamu lakukan, jika kamu bukan Muslim, maka itu akan sia-sia. Bahkan sejak dulu, saya sulit menerima hal tersebut’
Aditya Nandiwardhana

Updated 7:47 PM, September 29, 2015





ISLAM. Seorang perempuan Muslim mengambil gambar saat melakukan shalat Idul Adha di Banda Aceh, Indonesia. Foto dari EPA

“Di akhirat, hanya Muslim yang bisa masuk surga.”
Hal tersebut diajarkan oleh guru mengaji saya saat masih duduk di kelas 4. Saat itu saya sangat, sangat terkejut.
Saya dibesarkan sebagai Muslim, dan seperti anak Muslim lainnya di negeri ini, saya harus belajar membaca Al-Qur’an. Ayah memanggil guru mengaji ke rumah tiga kali dalam seminggu. Tidak hanya belajar membaca Qur’an, beliau juga mengajarkan tentang Islam secara umum dan tentang apa yang Islam ajarkan pada kita (tentu saja, Islam menurut versinya).


Salah satu hal yang saya pelajari darinya adalah bahwa masuk surga bagi seorang Muslim merupakan hak istimewa. Sebanyak apapun hal baik yang kamu lakukan, jika kamu bukan Muslim, maka itu akan sia-sia.
Bahkan sejak dulu, saya sulit menerima hal tersebut.
Jadi, saya lahir dalam tradisi Muslim karena ayah saya seorang Muslim. Tapi Islam bukan satu-satunya tradisi dalam hidup saya.
Ibu saya adalah seorang Katolik, bahkan seorang yang taat menurut saya. Saat saya masih kecil, saya sering menghabiskan waktu bersama kakek dan nenek dari pihak ibu. Pada saat itu, saya diasuh mereka karena kedua orang tua saya bekerja.
Ada banyak sekali ornamen Katolik di rumah mereka — salib di dinding, patung Bunda Maria, lukisan para santa, dan lain sebagainya. Mereka juga menceritakan kisah tentang Yesus kepada saya, dan saya menyukai kisah tersebut.
Saat bersama ayah, beliau sering mengajak saya salat berjamaah. Tentu saja saya tidak tahu bagaimana cara salat, sehingga saya hanya mengikuti gerakannya.
Itulah kehidupan masa kecil saya. Saya selalu sadar bahwa orang tua saya memiliki latar belakang agama yang berbeda. Saya sama sekali tidak bermasalah dengan hal tersebut. Saya juga tahu ada beragam agama di luar sana dan merasa semuanya sama benarnya dengan yang saya percaya.
Pada saat itu saya telah mengidentifikasikan diri saya sebagai Muslim. Setiap ada yang bertanya apa agama saya, saya akan menjawab: Islam.
Saya tidak pernah berpikir bahwa agama saya lebih baik dari agama yang lain. Hingga guru mengaji saya mengajarkan sebaliknya.
Menjadi agnostik
Saya rasa hal tersebut merupakan awal dari perjalanan saya menjadi Ateis-Agnostik.
Saya bermasalah pada doktrin bahwa Islam lebih baik dari agama yang lain, bahwa hanya Muslim lah yang dapat masuk surga setelah kiamat nanti.
Saya sangat menyayangi kakek dan nenek saya, dan saya merasa sangat tidak adil apabila orang sebaik mereka harus masuk neraka hanya karena mereka percaya pada Tuhan dengan cara yang berbeda.

Seiring berjalannya waktu, saya semakin sering mempertanyakan hal-hal lainnya dalam Islam, seperti peranan perempuan dalam pandangan tradisional Islam dan hak kaum LGBT. Tapi saya juga takut untuk mempertanyakan hal tersebut lebih jauh karena tidak memiliki keraguan dalam keimanan saya dan kemudian masuk neraka.
Saya tetap beribadah sebagai Muslim hingga tahun kedua kuliah. Sejak saat itu saya berhenti salat, berhenti datang ke masjid setiap hari Jum’at, dan berhenti berpuasa pada bulan Ramadan. Saya tidak lagi mengaku sebagai Muslim, tetapi bukan juga Ateis. Saya masih percaya dengan “kekuatan yang lebih tinggi.” Namun pada saat itu saya sudah murtad.
Saya tidak terbuka tentang pemikiran saya kepada keluarga. Saat pertama kali berhenti sebagai Muslim, saya tinggal di sebuah kost di Yogyakarta, sedangkan keluarga saya di Jakarta. Namun setiap saya pulang, saya akan berpura-pura bahwa saya masih seorang Muslim.
Saya berusaha untuk keluar rumah setiap mendekati waktu salat karena saya tidak ingin salat berjamaah dengan ayah. Tentu saja hal tersebut tidak selalu dapat saya hindari, terkadang saya terpaksa harus berpura-pura salat.
Ramadan merupakan tantangan terbesar bagi saya. Saya harus berpura-pura berpuasa dan berpikir bagaimana membawa makanan ke kamar tanpa ketahuan. Setiap saya kembali ke Jakarta saat liburan tiba, saya selalu tidak sabar untuk segera kembali ke Yogyakarta.
Mencari tahu Buddhisme
Saya mulai tertarik mempelajari Buddhisme pada tahun pertama saya murtad. Saya banyak membaca buku mengenai Buddhisme dan berkunjung ke kuil di dekat tempat kost untuk mengetahui lebih banyak. Dulu saya bermeditasi secara teratur, dan sedang berusaha untuk kembali melakukannya.
Sebagian besar Ateis yang saya kenal dari Facebook adalah orang-orang yang arogan, militan, dan hal tersebut juga mempengaruhi saya.

Saya sangat tertarik pada Buddhisme untuk sementara waktu, hingga saya menjadi skeptis pada hal-hal gaibnya. Hingga sekarang saya masih merasa Buddhism memiliki arti spiritual yang indah. Bahkan mungkin saya bisa dikatakan sebagai Buddhis-Ateis atau Buddhis-liberal. Saya hanya merasa sulit menerima aspek gaib dari Buddhism, dan hal-hal gaib apapun secara umum.
Yang memunculkan sikap skeptis saya terhadap hal gaib adalah karya Richard Dawkins dan para figur Ateis terkemuka dalam gerakan Ateis Baru. Saya membaca buku The God Delusion dan juga menonton pidatonya di YouTube.
Sebagai informasi, Buddhisme bukanlah agama tak ber-Tuhan. Jadi, bahkan sebelum saya menjadi Ateis sepenuhnya, saya sudah bermasalah dengan konsep Tuhan antromorfik (anthromorphic god).
Salah satu hal yang membuat saya tertarik mempelajari Buddhisme adalah bahwa Buddhisme tidak percaya tentang konsep Tuhan seperti itu. Saat saya menjadi tertarik pada Ateis Baru, saya semakin skeptis terhadap hal gaib apapun, dan termasuk aspek gaib dalam Buddhisme.
Kemudian, saya menjadi Ateis.
Menjadi Ateis
Menjadi Ateis bukanlah keputusan yang saya sadari. Saya tidak bangun pada suatu hari dan berkata, “Sepertinya saya ingin menjadi Ateis!”
Saya tidak ingat kapan pastinya saya menyadari bahwa saya telah menjadi Ateis. Menjadi seorang Ateis merupakan hasil dari proses pemikiran panjang dan pengalaman hidup saya. Saat saya menyadari bahwa saya adalah seorang Ateis, saya bergabung dengan grup Ateis Indonesia di Facebook.
Saat saya mengaku sebagai Ateis untuk pertama kalinya, saya sedang tertarik dengan gerakan Ateis Baru. Ya, saya merupakan bagian dari Ateis tersebut, dan agak malu karenanya. Saya hampir menjadi Islamofobik, terutama karena sayamurtad sehingga saya terganggu dengan hegemoni Islam di Indonesia, dan juga karena saya harus berpura-pura menjadi Muslim di depan keluarga saya.
Sebagian besar Ateis yang saya kenal dari Facebook adalah orang-orang yang arogan, militan, dan hal tersebut juga mempengaruhi saya.
Ketertarikan saya pada kelompok kiri, terutama pada anarkisme, yang akhirnyamembuat saya meninggalkan kelompok Ateis Baru. Saya menyadari bahwa para tokoh Ateis Baru seperti Richard Dawkins, Sam Harris, dan Christopher Hitchens merupakan imperialis apologis Amerika. Saya juga mempelajari tentang feminisme, dan kemudian berpikir bahwa Dawkins merupakan seorang yang anti-feminis.
Sekarang saya adalah seorang Ateis-Agnostik. Saya tidak mengatakan bahwa tidak ada Tuhan di dunia ini, saya hanya meragukan keberadaan-Nya. Akan tetapi, saya adalah Ateis yang berbeda dari sebelumnya. Jika sebelumnya saya sibuk berdebat mengenai keberadaan Tuhan, saya lebih tertarik membahas tentang isu-isu penting mengenai gender, ras, kelas, lingkungan, dan HAM.
Saya juga berhenti men-generalisir semua orang yang religius, seperti banyak Ateis lain lakukan. Saya kenal banyak orang religius, yang juga mendukung feminisme dan LGBT. Di sisi lain, banyak juga Ateis yang sexist, rasis, danclassist. Hal ini membuktikan bahwa bigot tidak hanya ada di antara orang yang religius.
Saya tidak menyangkal bahwa banyak orang beragama yang menggunakan agamanya sebagai justifikasi untuk melakukan penindasan. Pada akhirnya, agama merupakan interprestasi, dan kamu bisa menggunakan interpretasi tersebut untuk mendukung status quo atau melawannya.
Masalah utama yang dihadapi manusia saat ini bukanlah agama, seperti yang kebanyakan Ateis anggap. Masalah utamanya adalah penindasan terhadap LGBT, penindasan terhadap kelompok agama minoritas (termasuk, tapi tidak hanya untuk Ateis), penindasan terhadap perempuan, kelompok pekerja, serta banyak kelompok lainnya.
Semua manusia, apapun agama, ras, atau kebangsaannya, harus bekerja sama untuk melawan penindasan ini.
Transformasi dan perjalanan panjang inilah yang menjadikan saya seorang Magdalene, unik dan bertekad untuk membuat Ateis lainnya dan seluruh masyarakat secara umum, mengerti hal ini dan berjuang untuk dunia.—Rappler.com
Sebelumnya kisah ini telah dipublikasikan di Magdalene, sebuah majalah online yang menawarkan panduan berbeda bagi perempuan dan berbagai isu lainnya.
Untuk merayakan ulang tahunnya yang ke-2, Magdalene menyelenggarakan kompetisi menulis dengan tema “Mengapa saya seorang Magdalene,” mengundang para pembaca untuk menulis essai tentang alasan bagaimana mereka menemukan dirinya di Magdalene, dan bagaimana isi dan pesan Magdalene selaras dengan mereka. Tulisan ini mendapatkan juara ketiga pada kompetisi tersebut.
Aditya Nandiwardhana adalah seorang Ateis vegan-kiri yang ibu Anda peringatkan pada Anda, dan seorang pahlawan keadilan. Dia menghabiskan waktunya untuk mencoba mengubah dunia sedikit demi sedikit, di tengah-tengah kesibukannya menonton serial TV yang diunduh secara ilegal.


Reply

Use magic Report


ADVERTISEMENT


Post time 29-12-2015 02:08 PM | Show all posts
kenapa pilih jadi ateis?

aku selalu percaya bahawa hanya melalui rahmat Tuhan saja seseorang itu masuk ke sorga

janganlah angkuh dengan mengatakan hanya penganut agama ini dan agama itu sahaja yang akan masuk ke sorga
Reply

Use magic Report

Post time 29-12-2015 03:12 PM | Show all posts
anak2 dr perkahwinan campur
mmglah bermasalah tentang kepercayaan
hari jumaat pegi masjid
ahad ke gereja
Reply

Use magic Report

Post time 30-12-2015 04:31 AM | Show all posts
promoting pluraslisme nampaknya thread ini. dan of course picisan pemikiran dari Indonesian yang terkenal dengan aliran pelampau liberal Jaringan islam Indonesia.

Hentikanlah menyiarkan blog seperti ini ya? dangkal sangat nampaknya. bagi yang dangkal - kalau tak tahu siapa pti nurcholis madjid atau Djohan effendi  akan mudah terpesong dengan article seperti ini.

ada yag tidak langsung berupaya menilai pemikiran sendiri. Dan menganggap seolah olah Allah itu nauzbillah tidak bijak atau tidak melihat hal ini atau tidak memberi peringatan dan seruan.

tak payah lah berbuat seperti ini. Dangkal benar.
Reply

Use magic Report

Post time 30-12-2015 08:37 AM | Show all posts
mbhcsf replied at 30-12-2015 04:31 AM
promoting pluraslisme nampaknya thread ini. dan of course picisan pemikiran dari Indonesian yang ter ...





sokong tu mod..
Reply

Use magic Report

Post time 30-12-2015 08:43 AM | Show all posts
bagi saya, setiap apa yg kita lakukan, biarlah tujuannya untuk mendapatkan keredhaanNya, bukan dengan tujuan untuk masuk syurga. syurga itu kan atas ihsanNya.
Reply

Use magic Report

Follow Us
Post time 30-12-2015 11:52 AM | Show all posts
Edited by monyet_2015 at 30-12-2015 08:55 AM

menjadi Aties adalah pilihan diri sendiri, itu adalah kepercayaan masing-masing ada juga hapiz dari negara arab menjadi aties..sebenarnya semua salah..agama salah aties pun salah..
aties salah kerana tak percaya Allah itu wujud..Allah benar wujud..al-quraan benar
agama salah kerana mengadakan ritual penyembahan - ini yg salah dalam agama..tuhan tak menyuruh kita menyembahnya tapi menyuruh kita mengenal Allah.
siapakah sebenarnya Allah? adakah Allah adalah tuhan? nope..Allah bukan tuhan...ia terbukti dalam Lailahaillah. tiada tuhan selain Allah
Reply

Use magic Report

Post time 30-12-2015 11:53 AM From the mobile phone | Show all posts
mbhcsf replied at 30-12-2015 04:31 AM
promoting pluraslisme nampaknya thread ini. dan of course picisan pemikiran dari Indonesian yang ter ...

Saya sokong anda. Banyak sgt org dlm forum ni yg mempersoalkan Allah SWT dengan sewenang-wenangnya, seolah-olah Allah tu mcm dia, seorang manusia. Nauzubillah...
Reply

Use magic Report


ADVERTISEMENT


Post time 30-12-2015 01:14 PM | Show all posts
monyet_2015 replied at 30-12-2015 11:52 AM
menjadi Aties adalah pilihan diri sendiri, itu adalah kepercayaan masing-masing ada juga hapiz dari  ...

I've read about this before..Allah is not god. Why do you think this concept is? I baca blog2 yg ada, semua tak kupas habis..takut kene block or i dont know what..
Reply

Use magic Report

Post time 30-12-2015 02:49 PM | Show all posts
becir replied at 30-12-2015 10:14 AM
I've read about this before..Allah is not god. Why do you think this concept is? I baca blog2 yg a ...

http://kaabahituberhala.blogspot.my/  - blog ini kah kamu baca?

Dari sini kita mesti tahu apa makna tuhan..Apakah makna tuhan? makna tuhan adalah pencipta dan pemelihara.
jika kamu anggap ini maknanya kamu telah anggap Allah adalah sesuatu..iaitu tukang cipta, padahal Allah bukan sesuatu ia adalah Allah dan tiada maksud bagi Allah..Allah adalah segala sesuatu..tiada yg wujud melainkan Allah. Allah bukan kerjanya tukang buat, tukang cipta dan tukang jaga makhluk..sebenarnya makhluklah yg cipta makhluk..cipta berdasarkan dari minda ketuhanan.tuhan juga bukan cipta makhluk Allah ini melepasi tahap tuhan dan makhluk..ia lebih tinggi dari tuhan dan makhluk....payah kamu nak faham..ikut kamu lah nak jadi apa..
Pada zaman dahulu ada seorang wali Allah bernama Al-halaj..telah mengatakan "Ana Al-haq" bermaksud saya Allah dan khalifah telah memerentah beliau di bunuh dengan sebab itu..pada hari beliau di pancung dari mengalir dan tertulis Lailahaillah..apakah hallaj ini salah? nope..beliau betul..tapi tahap kepahaman dan definasi allah beliau faham menepati maksud dan tidak di fahami oleh khalifah dan orang awam yg memandang syariat.
Reply

Use magic Report

Post time 3-1-2016 07:36 AM | Show all posts
Bahaya kalau berbincang tentang agama hanya mengikut sangkaan. Rujuklah pada yang pakar. Quran menyebut: jika kamu tidak tahu, bertanyalah pada yang tahu.

Adakah salah untuk kongsikan artikel seperti diatas? Pada pendapat saya tak salah, asalkan jangan memeningkan umat islam yang kurang arif. Perlu ada seorang ustaz yang berilmu untuk beri penerangan.

Saya amat risau dengan kenyataan dari monyet_2015. Adakah anda beragama islam? Kalau ya rujuk kembali pada ustaz mengenai agama, jangan berpegang pada sangkaan2 semata2. Jangan keliru dengan falsafah yang memeningkan. Konsep ketuhanan yang diajar islam PALING mudah dan LOGIK untuk difahami dan tak mengelirukan berbanding agama lain (setakat yg saya belajar).

Kalau anda bukan islam, saya maafkan.
Reply

Use magic Report

Post time 3-1-2016 07:39 AM | Show all posts
Edited by antiPMO at 3-1-2016 07:44 AM
monyet_2015 replied at 30-12-2015 11:52 AM
menjadi Aties adalah pilihan diri sendiri, itu adalah kepercayaan masing-masing ada juga hapiz dari  ...

Kamu kata Allah suruh mengenal-Nya, bukan menyembahnya? Apa sandaran hujah kamu?

Dalam Quran, surah 51 ayat 56, 'Tidak aku ciptakan jin dan manusia melainkan untuk beribadah kepada-Ku'.

Jelas2 pandangan anda bercanggah dengan Quran.

Allahu bukan tuhan??? Adakah ayat 'tiada tuhan melainkan Allah', kamu tidak faham?
Ayat 'tiada tuhan melainkan Allah' bermaksud Allah adalah satu-satunya tuhan dan tiada tuhan selainnya.

Saya nasihat agar bertanya pada orang yang berilmu dan jangan terburu-buru berpegang pada sesuatu.

PEACE


Reply

Use magic Report

Post time 3-1-2016 01:55 PM | Show all posts
merepek benar.
cmgitu ramailah org muslim pi bunuh, rompak, roogol, semua org kafiq.
psl dh confirm bole msuk syurga terus. igt syurga tu pak hang punye ka?..

itula, dulu suh blaja sek. agama btul2, melamun jauh, tk fokus, dh besar jadi bodo dlm agama.

pstu sndiri claim ayat gtu.

bahlul punye org.

Reply

Use magic Report

Post time 20-1-2016 02:12 PM | Show all posts
carilah ilmu..belajarlah dari bnyak guru..agar kau ketahui mana satu ilmu untuk dunia..mana satu ilmu untuk masa matimu..
Reply

Use magic Report

Post time 30-6-2016 02:37 AM From the mobile phone | Show all posts
Tuhan tidak wujud

Reply

Use magic Report

Post time 30-6-2016 08:18 AM | Show all posts
unoryah replied at 29-12-2015 02:08 PM
kenapa pilih jadi ateis?

aku selalu percaya bahawa hanya melalui rahmat Tuhan saja seseorang itu  ...

masalahnya ramai ore islam yg percaya mereka mempraktik islam sejati yg sng2 mengatakan org agama lain masuk neraka. ke bukan provoke ke namanya.


Reply

Use magic Report


ADVERTISEMENT


Post time 30-6-2016 08:18 AM | Show all posts

tuhan x wujud sbb di tinggal dlm buntut acong.
Reply

Use magic Report

Post time 30-6-2016 08:21 AM | Show all posts
tsuza replied at 20-1-2016 02:12 PM
carilah ilmu..belajarlah dari bnyak guru..agar kau ketahui mana satu ilmu untuk dunia..mana satu ilm ...

org yg betul2 berilmu tidak akan mengatakan yg org lain salah secara total. ade sebabnya ade org yg mudah mendapat hidayah dan sebaliknya.

tidak mengatakan yg hanya dia yg tahu segalanya ttg islam. ttg apa yg wujud di dunia ini. bukankah itu tanda2 takbur yg ade pada diri seorg manusia.

org yg berilmu ibarat padi. makin berisi semakin tunduk merendah diri menjejak ke bumi. bukannya lantang mendongak ke langit ibarat melupakan sesuatu yg ade dibawahnya.
Reply

Use magic Report

Post time 30-6-2016 08:23 AM | Show all posts
individu yg menyatakan kenapa dia memilih ateis kerana dia masih berada dipersimpangan jalan hidupnya. dia masih mencari. tak salah untuk dia mencari tetapi mgkin jln yg dipilihnya ketika ini bukanlah jalan yg sepatutnya dia pilih. semoga mendapat hidayah hendaknya.
Reply

Use magic Report

Post time 30-6-2016 08:32 AM | Show all posts
monyet_2015 replied at 30-12-2015 11:52 AM
menjadi Aties adalah pilihan diri sendiri, itu adalah kepercayaan masing-masing ada juga hapiz dari  ...

agama x salah dan sudah tentunya tuhan pun x salah.

salahnya manusia yg mencorak dan mempraktikkan agama yg dianutinya. jika org lain lihat segalanya baik pada individu tersebut maka agamanya baik. jika dia memperlihatkan kelakuan yg buruk maka org lain akan nampak agamanya buruk dan tidak baik. kerana agama yg dianutinya tidak menjadikan dirinya baik disisi masyarakat.

rasulullah sendiri iaitu nabi muhammad diuji dgn pelbagai ujian dr kaum quraisy. tetapi nabi tidak melawan. tidak mencerca mereka yg melakukan perkara jahat kepada baginda.

setelah diperintahkan untuk menentang semula barulah terjadi peperangan. tetapi dgn penuh adab dan tatacara yg sopan. musuh yg menyerah kalah tidak dibunuh seperti tawanan perang yg lain. org2 tua, wanita dan kanak2 tidak dianiaya malah dijaga. tawanan yg dijadikan hamba tidak diseksa.

zaman sekarang ini pelampau agama membuat sesuatu atas alasan atas nama agama. sedangkan apa yg dilakukannya tidak menepati apa yg diperintahkan oleh agama. semua agama di dunia ini mahukan penganutnya melakukan kebaikkan. tetapi apabila setiap agama menyatakan dan provoke dgn mengatakan agama mereka adalah agama yg telah dipilih oleh tuhan, manusia akan melatah. lupa pada asas beragama itu sendiri.
Reply

Use magic Report

12Next
Return to list New
You have to log in before you can reply Login | Register

Points Rules

 

ADVERTISEMENT



 

ADVERTISEMENT


 


ADVERTISEMENT
Follow Us

ADVERTISEMENT


Mobile|Archiver|Mobile*default|About Us|CariDotMy

8-2-2025 07:59 AM GMT+8 , Processed in 0.139790 second(s), 30 queries , Gzip On, Redis On.

Powered by Discuz! X3.4

Copyright © 2001-2021, Tencent Cloud.

Quick Reply To Top Return to the list