|
Originally posted by alphawolf at 10-1-2007 02:31 PM
Macam Bell 222 je aku tengok...
dalam TNI-AL depa kata benda ni "airwolf buatan indon"..:nerd: |
|
|
|
|
|
|
seCret_pOliCE This user has been deleted
|
RI, India ponder joint production of military arms
The Jakarta Post, Jakarta
Indonesia and India are planning to jointly produce military equipment and maintain their common Russian-made hardware, with a bill on the cooperation set to be deliberated soon.
The agreement would strategically develop the local defense industry and create many opportunities for technology transfer, military analysts say.
Andi Widjojanto from the University of Indonesia said India was a significant military equipment producer and had cooperated with Russia since the 1970s.
"India has a license from Russia to produce its equipment, so we can be sure that we're working with a very reliable source," Andi said.
Politically, working with India would be a way for Indonesian to help ASEAN nations to check the power of China in the region.
"With India, and even Australia and New Zealand as ASEAN's partners, power will be balanced," he said.
A licensed producer with an established defense industry, Andi said India could offer a model to develop local industries with players like PT Pindad, PT PAL and PT Dirgantara Indonesia benefiting.
"The key is transfer of technology. It's essential to remember that the government will have to boost other industries to develop the local defense sector, such as the raw chemical, metal and mechanical industries," he said.
Indonesia has relied heavily in the past on the United States for its weapons and military equipment. That changed when the U.S. slapped an embargo on the country in 1992 after soldiers committed human rights abuses in East Timor.
While all restrictions on U.S. military assistance were lifted this year, the government is seeking to diversify its suppliers of military equipment.
It has agreed to buy Russian weapons worth US$1 billion during the next five years, with the first shipment not expected until next year.
Defense Minister Juwono Sudarsono said he would make sure that Indonesia benefited from the cooperation.
The plan to jointly manufacture arms has also won the support of the House of Representatives, with a bill on the defense cooperation with India scheduled to be deliberated soon.
House defense commission member Afifuddin Thaib, of the Golkar Party, said the cooperation was of huge importance.
Growing global security threats meant Indonesia needed to strengthen its defense system, he said.
Fellow commission member Usammah Muhammad Alhadar, from the United Development Party, said the cooperation with India would improve information sharing and education. |
|
|
|
|
|
|
seCret_pOliCE This user has been deleted
|
PRODUK2 PERTAHANAN BUATAN DALAM NEGERI YANG TELAH MAUPUN YANG AKAN DIGUNAKAN OLEH TNI !!
===========================================
NDL-40 Multiple Rocket Launcher System
tni use the Indonesian-made NDL-40 multiple rocket launcher system
the specification look superior:
It has 40 launching tubes and enables "single" or "ripple" firing, the rocket can be fired within 6 seconds each. The impact pattern for such firing is 200 m x 300 m. The rocket launcher it self can go through a 360 |
|
|
|
|
|
|
seCret_pOliCE This user has been deleted
|
DETASEMEN KHUSUS 88 / DELTA 88 ANTI TERROR
DETASEMEN KHUSUS 88 / DELTA 88
=======================
Detasemen Khusus 88 atau Delta 88 adalah satuan khusus Kepolisian Negara Republik Indonesia untuk penanggulangan teror bom di Indonesia. Pasukan khusus berompi merah ini dilatih khusus untuk menangani segala ancaman teror, termasuk teror bom. Beberapa anggota juga merupakan anggota tim Gegana.
Arti angka 88 pada tulisan Detasemen Khusus 88 ini menyerupai 2 buah borgol. Angka 88 merupakan representasi dari korban peristiwa bom Bali pada tahun 2002 dari warga asing yang mengalami korban terbanyak yaitu Australia. Makna "88" berikutnya adalah, angka "88" tidak terputus dan terus menyambung. Ini artinya bahwa pekerjaan Detasemen 88 Antiteror ini terus berlangsung dan tidak kenal berhenti. Angka "88" juga menyerupai borgol yang maknanya polisi serius menangani kasus ini.
Pasukan khusus ini dibiayai oleh pemerintah Amerika Serikat (AS) melalui bagian Jasa Keamanan Diplomatik (Diplomatic Security Service) Departemen Negara AS dan dilatih langsung oleh CIA, FBI, dan U.S. Secret Service. Kebanyakan staf pengajarnya adalah bekas anggota pasukan khusus AS. Pusat pelatihannya terletak di Megamendung, 50 kilometer selatan kota Jakarta.
Detasemen 88 dirancang sebagai unit antiteroris yang memiliki kemampuan mengatasi gangguan teroris mulai dari ancaman bom hingga penyanderaan. Unit khusus berkekuatan 400 personel ini terdiri dari ahli investigasi, ahli bahan peledak (penjinak bom), dan unit pemukul yang di dalamnya terdapat ahli penembak jitu.
Satuan pasukan khusus baru Polri ini dilengkapi dengan persenjataan dan kendaraan tempur buatan Amerika, seperti Colt M-4 assault rifle (senapan serbu), Armalite AR-10 sniper rifle (senapan tembak jitu), dan Remington 870 shotgun (pistol). Bahkan dikabarkan satuan ini akan memiliki pesawat C-130 Hercules sendiri untuk meningkatkan mobilitasnya. Semua persenjataan yang diberikan, termasuk materi latihan, diberitakan sama persis dengan apa yang dimiliki oleh satuan khusus antiteroris AS.
Pada 9 November 2005, Detasemen 88 Mabes Polri menyerbu kediaman buronan teroris Dr. Azahari di Kota Batu, Jawa Timur yang menyebabkan tewasnya buronan nomor satu di Indonesia tersebut
source : http://id.wikipedia.org/wiki/Detasemen_Khusus_88
=================================
==========================================
Nb :
Densus pake M4 (5.56) dan teleskop optis buat senjata CQB, Glock 17 (9 mm) dgn silencer dan senter, AR-10 (7.62mm) dgn teleskop bushnell dan Shotgun Remington 870 serta berbagai tipe granat cahaya.
Ada 3 sub detasmen didalam densus Sub-den Tindak, sub-den investigasi dan sub-den intelijen, yang paling sering dimuat fotonya adalah yg sub-den tindak.
sub den tindak dibagi lagi jihandak,pendobrak dan penyerbu
satu lagi penguasaan bahasa asing adalah salah satu syarat buat jadi anggota densus, paling tidak inggris. Karena instrukturnya banyak dari asing |
|
|
|
|
|
|
seCret_pOliCE This user has been deleted
|
DIRGANTARA INDONESIA delivers NC-212, CN-235, and NSA-330 Helicopter to INDONESIAN DEPARTMENT OF DEFENCE
Dirgantara Indonesia has successfully delivered a number of aircraft and helicopter to Indonesian Department of Defence on November 29, 2006 in Bandung Plant, West Java. A unit of CN-235-220 Troop Transport and a unit of Puma Helicopter NSA-330 is for Indonesian Air Force, while a unit of NC-212-200 is for Indonesian Marine Corps.
The delivery of the aircraft was personally signed by Acting Director President of. Dirgantara Indonesia, Mochamad Mochajan and General Director of Indonesian Defence Facility, Major General Selamet Prihatino.
The NC-212-200 Maritime Patrol uses a digital communication, navigation, and mission high technology. It also uses FLIR (Forward Looking Infra Red) to see a long distance target with more than 15 km away in a dim light. The radar can reach a target that lies more than 180 km away. The aircraft is also able to run within five hours non-stop.
The Puma Helicopter engine has been modified ( Turmo IV to Makila 1A-1) and the maintenance is based on the contract made by Dirgantara and Department of Defence. |
|
|
|
|
|
|
seCret_pOliCE This user has been deleted
|
Lampung Post Online--Surabaya: Seorang mahasiswa Universitas Tujuh Belas Agustus 1945 (Untag) Surabaya, Hendri Candra Wijaya (23), menciptakan robot pengintai bom yang membuat petugas tidak perlu mengambil bom secara langsung.
"Ide pembuatannya (robot anjing pengintai bom) itu, karena banyaknya teror bom akhir-akhir ini. Kemudian saya menciptakan robot itu untuk membantu aparat dengan cukup menjalankan robot dari jarak sekitar 50 meter
atau lebih," katanya di Surabaya, Rabu (11/1).
Mahasiswa semester IX dari jurusan Informatika itu menjelaskan, robot pengintai bom tersebut saat ini masih belum dimodifikasi untuk melacak bom, melainkan masih sebatas mengintai setiap barang, termasuk bom, dengan cara merekam melalui kamera.
"Jadi, robot itu masih merupakan robot pengintai barang dan belum spesifik sebagai robot pelacak bom, tapi untuk pengembangan itu mungkin akan dilakukan adik kelas saya," ucap mahasiswa asal Pamekasan, Madura tersebut.
Menurutnya, robot ini adalah robot remote penggerak yang dilengkapi pemancar/antene akan berjalan ke depan, belakang, kanan, kiri, atas/naik, dan bawah/turun dengan kontrol dari keyboard (komputer). "Pada keyboard kan ada panah ke atas, bawah, kanan, kiri, page up,
dan page down yang dapat digerakkan dengan arah pergerakan dapat dilihat
pada layar monitor komputer. Radius atau jarak pergerakan robot dapat diubah-ubah sesuai kekuatan pemancar/antene," tuturnya.
Di bagian depan, robot dilengkapi dengan sensor cahaya, kamera, dan infra merah yang dapat mengintai benda ke segala arah, kendati
dibatasi/dihalangi tembok/dinding atau benda lain. "Kamera yang bergerak ke segala arah itu akan merekam segala benda yang dijumpai dan diperlihatkan melalui layar monitor, sehingga orang yang mengendalikan dari layar komputer dapat melihat benda dari jarak jauh dan jika benda itu diinginkan, maka tinggal diperintahkan untuk mengambil saja," ungkapnya.
Untuk infra merah, akan menyala jika ruang yang dimasuki dalam kondisi gelap, sehingga robot itu tetap dapat mengintai atau mengidentifikasi benda yang ada dalam suasana gelap gulita. "Biaya pembuatan robot itu cukup dengan uang minimal Rp500 ribu dan maksimal Rp1 juta. Tapi petugas Brimob akan diuntungkan, karena dia takkan menjadi korban yang sia-sia, kecuali robot itu akan rusak jika benda yang diambil meledak," ujarnya. (Ant/OL-) |
|
|
|
|
|
|
| |
|