CariDotMy

 Forgot password?
 Register

ADVERTISEMENT

Author: CARI-LTS

Kes Bunuh Kopi Beracun: Anak Perempuan Orang Kaya Dipenjara 20 tahun

[Copy link]
Post time 29-10-2016 09:34 PM | Show all posts
cancer_files replied at 29-10-2016 09:29 PM
Memang sama pun, Belanda pun tak de jadikan hamba seks beratus tahun jajah...
Tapi, tetap je pe ...

mcm BR1M la ..bg 50  sen sehari tp gomen kaut RM19 GST sehari dr rakyat ......

gtulah penjajah ..depa ada ikan bilis  di sebalik nasi lemak anak dara ....
Reply

Use magic Report


ADVERTISEMENT


Post time 29-10-2016 09:35 PM From the mobile phone | Show all posts
ipes2 replied at 29-10-2016 08:48 PM
ye.. seronok baca kes law ni eg mona fendi (hi hi mona fendi penah dok berjiran dgn rumah kakak ip ...

Ko ini adik kerq ke   
Reply

Use magic Report

Post time 29-10-2016 09:40 PM From the mobile phone | Show all posts
GuaAnakMelaka replied at 29-10-2016 08:34 PM
mcm BR1M la ..bg 50  sen sehari tp gomen kaut RM19 GST sehari dr rakyat ......

gtulah penjajah  ...

Alah...baru GST 6% pon...

Malaysia masih amalkan GST rendah, dibanding Indonesia (10%), Filipina (12%)
dan Sweden (35%)

Menteri kata...
Reply

Use magic Report

Post time 29-10-2016 09:52 PM From the mobile phone | Show all posts
GuaAnakMelaka replied at 29-10-2016 09:25 PM
Aku dh pi Cambodia  dan Vietnam,tanya depa ....xda depa kata penjajah jadikan hamba seks cam Jepun ...

Cambodia hancur dik polpot bukan penjajah. Kesian sampai skarang
Reply

Use magic Report

Post time 29-10-2016 10:03 PM From the mobile phone | Show all posts
sape2 ada link kes ni dr mula dak dlm english ?
Reply

Use magic Report

Post time 29-10-2016 10:54 PM | Show all posts

Kerq? Tak kenal tu. Ha ha sy dah tua, 44 dah; abg sy tua tua semua takde yg suka media sosial ni ha.

Reply

Use magic Report

Follow Us
Post time 29-10-2016 10:56 PM | Show all posts
GuaAnakMelaka replied at 29-10-2016 09:20 PM
di kala ini dapat buat byk mesin etc


ye betul; islam nyer tamaddun, jika seseornag itu betul betul tahu, adalah amat mengkagumkan dan sgt st maju.
dan sy juga setuju dgn bahawa depa tu satu geng aje; perangai lebih kurang
Reply

Use magic Report

Post time 29-10-2016 10:57 PM | Show all posts
lilpurplelady replied at 29-10-2016 09:01 PM
kejadian pembunuhan mmg berlaku dkt meja tu, mmg dkt meja tu, ada 2 suspect:

a) Jesicca ( tak pay ...

siapa yang ko maksudkan no 2 tu?
Reply

Use magic Report


ADVERTISEMENT


Post time 29-10-2016 11:09 PM From the mobile phone | Show all posts
eyansss replied at 29-10-2016 10:57 PM
siapa yang ko maksudkan no 2 tu?

Hani asenye
Reply

Use magic Report

Post time 29-10-2016 11:15 PM | Show all posts

hani ni bukan sampai serentak ngan mirna ke...  cam takleh nak syak hani je...
Reply

Use magic Report

Post time 29-10-2016 11:20 PM From the mobile phone | Show all posts
eyansss replied at 29-10-2016 11:15 PM
hani ni bukan sampai serentak ngan mirna ke...  cam takleh nak syak hani je...

A ah sbb tu Hani bukan suspek utama sbb depa sampai dua pastu trus duduk smbil gelak2 trus minum  

Mirna syak sumting..dia kipas2 muka dia dgn tgn..pstu bg Hani try pulop
Reply

Use magic Report

Post time 29-10-2016 11:20 PM | Show all posts
GuaAnakMelaka replied at 29-10-2016 07:38 PM
Peliknya video CCTV pertemuan Rangga dan Arif sebelum hari kejadian tidak dibawa ke Mahkamah ,mana ...

arif ni bukan ke suami mirna?  maknanya suami dia nak bunuh dia la yea?  
Reply

Use magic Report

Post time 29-10-2016 11:22 PM From the mobile phone | Show all posts
Apa jd katanya Arif pernah dtg cafe?
Reply

Use magic Report

Post time 29-10-2016 11:48 PM From the mobile phone | Show all posts
lilpurplelady replied at 29-10-2016 09:01 PM
kejadian pembunuhan mmg berlaku dkt meja tu, mmg dkt meja tu, ada 2 suspect:

a) Jesicca ( tak pay ...

sape?
share la teori u kat sini
Reply

Use magic Report

Post time 30-10-2016 12:12 AM | Show all posts
golden_rose replied at 29-10-2016 10:03 PM
sape2 ada link kes ni dr mula dak dlm english ?

dlm Youtube byk..tgk versi Australia punya ....versi Indon bikin pening dong!
Reply

Use magic Report

Post time 30-10-2016 12:13 AM | Show all posts
nicdiandra replied at 29-10-2016 09:52 PM
Cambodia hancur dik polpot bukan penjajah. Kesian sampai skarang

sblm Polpot tu Cambodia under French ..............Polpot came after independent .
google it makcik.

Reply

Use magic Report


ADVERTISEMENT


Post time 30-10-2016 12:15 AM | Show all posts
cancer_files replied at 29-10-2016 09:40 PM
Alah...baru GST 6% pon...

Malaysia masih amalkan GST rendah, dibanding Indonesia (10%), Filipin ...

Jom pindah bulan,xda GST ....
Reply

Use magic Report

Post time 30-10-2016 12:19 AM | Show all posts
Byk lg pertikaian yg dibangkitkan peguambela tak diizinkan hakim untuk dipanjangkan dalam perbicaraan,contohnya isu insurans.



Tim kuasa hukum [color=rgb(1, 111, 186) !important]Jessica Kumala Wongso menduga kliennya menjadi 'kambing hitam' atas insiden kematian [color=rgb(1, 111, 186) !important]Wayan Mirna Salihin.
Yudi Wibowo Sukinto, kuasa hukum Jessica, mencurigai ada asuransi jiwa atas nama Wayan Mirna dengan jumlah nilai nominal besar di luar negeri.  
"Kalau motif dibunuh maka dapat asuransi USD 5 juta (sekitar Rp 56 miliar)," ujar Yudi kepada wartawan, Jumat (4/3/2016).
Dia mempertanyakan mengapa hanya Jessica yang disangkakan pelaku pembunuhan Mirna.
Padahal, menurut dia tak menutup kemungkinan ada orang lain selain Jessica.
Indikasi ini dilihat dari waktu kematian Mirna.
Apabila zat sianida di es Kopi Vietnamese yang diminum Mirna di Cafe Olivier pada Rabu (6/1) diminum pada pukul 16.00 WIB.
Mengapa Wayan Mirna tewas pada pukul 18.00 WIB? Apabila minum minuman yang dicampur zat sianida, maka dia tak akan mengembuskan napas terakhir setelah dua jam.
"Kalau racun sianida tak selama itu pasti dia ada sakit yang lain. Jessica sebagai kambing hitam saja.
Kasihan dia tak berbuat ditahan dan disangka," katanya.
Namun, dia bukan aparat kepolisian sehingga tak bisa bertindak seperti penyidik mengungkap kasus pembunuhan itu.
Sehingga untuk membuktikan apakah ada rekayasa hukum di kasus ini maka hanya dapat dibuktikan di pengadilan. (*)

[color=rgb(153, 153, 153) !important]Editor: Yusmadi
Sumber: [color=rgb(153, 153, 153) !important]Tribunnews





Reply

Use magic Report

Post time 30-10-2016 12:21 AM | Show all posts
Lamanya penyidikan polisi  dan berbelit-belitnya pernyataan polisi pada kasus Kopi Beracun Sianida membuat semakin lama semakin banyak orang tidak yakin bahwa Jessica adalah pembunuh Mirna. Bila kita membaca komentar-komentar pembaca di Detiknews dalam beberapa hari  terakhir, setiap ada pernyataan Kombes Krisnha Murti  yang menjadi berita, selalu saja ramai dengan komentar-komentar  yang membullynya. Begitu juga dengan Ayah Mirna yang terkesan lama-lama ingin berlagak  jadi artis dan sangat enjoy bila diwawancarai wartawan.


Semakin banyak orang  yang mencibir  Darmawan Salihin (Ayah Mirna) dibanding yang membelanya. Orang-orang heran kenapa Darmawan begitu getol sering datang ke Polda Metro Jaya dan setelah itu terlihat “sangat-berbahagia” ketika diwawancarai wartawan.  Begitu juga dengan suami Mirna  dan kembaran Mirna yang pada saat Mirna meninggal hanya diam membisu, belakangan ini mulai ikut-ikutan Ayahnya  bersuara keras  di media bahwa Jessica memang bersalah.  Tiga orang dari keluarga Mirna bersatu-padu berbicara di media bahwa Jessica adalah tukang bohong. Kenapa jadi dramatis begitu?  Keanehan lainnya juga tiba-tiba Pengacara Jessica mendapat “serangan” dari seseorang di Surabaya atas kasus lamanya (kasus 3 tahun yang lalu).  Mirip-mirip kasus-kasus Novel Bawesdan,  Bambang Widjojanto dan Abraham Samad.  Mengapa semakin melebar begini  pemberitaannya?  Mungkin ada sesuatu dibalik semua ini? Siapa yang tahu. SEJAK AWAL KASUS MIRNA MEMANG ANEH Sangat-sangat banyak keanehan-keanehan yang menyertai  Kasus Kopi Beracun Mirna ini. Mari kita tengok kembali ke belakang kronologisnya.

1.Berita pertama tanggal 7-8 januari 2016 di berbagai media adalah Seorang wanita muda tewas setelah meminum Es Kopi Vietnam.  Semua orang terkejut dan menduga bahwa wanita muda itu mungkin punya riwayat penyakit yang berat.

2.Berita berikutnya keterangan dari  dokter Klinik  yang pertama menangani korban yaitu dr. Joshua memastikan  koraban tidak mengalami gejala keracunan. Tidak ada tanda muntah maupun keluar air seni. Denyut nadi 80 kali/menit. (masih terhitung normal). Sayangnya dr.Joshua hanya 5 menit menangani korban karena suami korban meminta  pasien dibawa ke RS Abdi Waluyo. k

3.Cukup aneh suami Mirna ini.  Mengapa tidak membiarkan dr.Joshua menangani Mirna dengan baik dulu. Kalau toh sang dokter kesulitan maka dia akan merujuk ke RS terdekat yang lengkap peralatannya. Mengapa dr.Joshua hanya boleh memeriksa Mirna hanya 5 menit?

4.Akhirnya  Mirna meninggal setelah sampai di RS Abdi Waluyo.  Cukup aneh lagi, RS Abdi Waluyo tidak mau memberitahu  media  kapan (jam berapa) korban meninggal dan apa saja langkah medis yang dilakukan dan apa penyebab meninggalnya korban.  Jessica dan Hani ikut mengantar korban ke Klinik dr Joshua dan mengantar pula sampai RS Abdi Waluyo.  Jessica pulang dari RS sekitar pukul 10 malam.

5.tanggal 6 malam hingga tanggal 8 januari malam keluarga sudah menerima kenyataan bahwa  Mirna sudah tidak ada.  Keluarga menolak otopsi yang ditawarkan oleh Polisi.


6.tanggal 7 januari polisi datang ke Café Olivier  meminta keterangan 5 orang saksi dan meminta rekaman CCTV.  Tanggal 8 polisi memeriksa Café tetapi belum melakukan Olah TKP.


7.tanggal 9 januari Kapolsek Tanah Abang  AKBP Jefri Siagian mengatakan dari CCTV belum ada yang mencurigakan.  Café  juga sudah buka untuk umum.  Di sisi lain, Tanggal 9 itu juga Mirna diotopsi dan setelah itu dimakamkan di Bogor. Keluarga Mirna akhirnya bersedia /mengiklaskan korban diotopsi sesuai permintaan polisi.


8.tanggal 10 Dirkrismum Polda Metro Jaya mengabarkan dari 3 sampel kopi yang dibawa dari café Olivier salah satunya mengandung sianida.  Pertanyaan besarnya Kapan sebenarnya sample kopi dibawa polisi dari Café Olivier?  Kemungkinan besar paling cepat tanggal 7 Januari barulah polisi mendapatkan sample kopi tersebut. Polisi meminta sample kopi dari Café Olivier dan menurut pemilik Café bekas kopi Mirna sudah dia cicipi bersama Bar tendernya. Pemilik café merasa lidahnya kebas sementara  bar tender sampai muntah-muntah.

  Jadi  kopi yang diminum Mirna ini rupanya sudah diutak-atik oleh pihak Café sebelum diserahkan ke polisi.  Maksud diutak-atik disini adalah dipindahkan dari meja TKP ke dapur Café dan dicoba untuk dicicipi oleh  pihak café. Dan selanjutnya barulah diserahkan ke polisi.  (Mudah-mudahan Kopi yang diminum Mirna tidak tertukar dengan kopi lainnya).


9.tanggal 11 Januari barulah Polisi melakukan  Olah TKP di Café Olivier. Itu berarti 5 hari setelah kejadian barulah TKP diperiksa dengan teliti.  Bisa disimpulkan dalam 5 hari tersebut bisa saja ada bukti-bukti yang seharusnya masih ada tetapi  sudah tercemar/ sudah raib.


10.tanggal 12 januari keluar pernyataan dari Puslabfor polisi bahwa hasil forensic menemukan lambung korban terluka. Ada sianida 3,75 mg  di lambung korban. Dipastikan polisi bahwa kopi yang diminum Mirna mengandung 15 gram Sianida. Kopi ini kalau diminum orang lain bisa menewaskan 20-25 orang. Ini cukup aneh karena berdasarkan literature kedokteran  1 gram sianida yang dilarutkan bisa membunuh orang dalam 30 menit. Nah kalau 15 gram yg dilarutkan kemungkinan besar korban akan tewas dalam 10 menit.  Faktanya korban meninggal 1 jam kemudian.  Entahlah salah literaturenya mungkin. Sepuluh poin itu barulah keanehan awal.


Tetapi dari sepuluh poin itu saja sudah menimbulkan  banyak asumsi-asumsi public.  Asumsi itu terjadi karena dua  hal antara lain bagaimana sikap polisi terhadap pemilik Café Olivier yang “sangat bersahabat” dan  keanehan  (perubahan) sikap  dari  Darmawan Salihin.  Kita mulai  dulu dengan Café Olivier.   BISA DIDUGA  CAFé OLIVIER PUNYA BANYAK PESAING BISNIS Sejak awal kalau memang  Mirna adalah korban Pembunuhan menggunakan Sianida maka pertanyaannya, mengapa yang jadi korban adalah orang biasa? Apa salah Mirna, wanita muda yang bukan merupakan orang penting?  Umumnya pembunuhan dengan racun Sianida itu dilakukan dengan motif politik atau persaingan bisnis tingkat  tinggi. Pertanyaan berikutnya , kalau memang Jessica yang membunuh Mirna,

betapa bodohnya Jessica membunuh orang didepan umum?   Jessica orang mampu dan sudah 4 tahun tinggal di Australia. Kalau memang niat mau membunuh Mirna maka Jessica bisa saja menyewa pembunuh bayaran untuk itu. Pertanyaan-pertanyaan itu akhirnya membuat orang mulai ragu bahwa Jessica  membunuh Mirna. Jangan-jangan Mirna adalah korban salah sasaran.

Ada kemungkinan target kejadian adalah menghancurkan bisnis Café  Olivier. Grand Indonesia adalah Mall yang paling strategis di Jakarta dan paling elit.  Café Olivier terletak di pintu masuk sisi barat mall mewah ini.  Hanya ada 2 Café di pintu masuk mall tersebut.  Tetapi posisi Café Oliver lebih strategis dan berada di Hook area pintu masuk Mall megah ini sehingga sangat strategis. Sudah rahasia umum bahwa  posisi usaha di mall-mall mewah selalu menjadi rebutan para pengusaha besar. Kabar dari pengelola Grand Indonesia, Café Olivier sudah mengontrak posisi itu hingga 5 tahun ke depan.


Kondisi ini tentu membuat  banyak pengusaha besar yang iri hati dan memiliki obsesi untuk menggeser/ menghancurkan usaha Café Olivier. Kemudian bila melihat penyidikan polisi yang begitu lambat mengambil sample kopi, melakukan Olah TKP dan tidak memasang Police Line (Café tetap buka selama penyidikan). Seolah-olah polisi  sangat melindungi kepentingan bisnis pemilik Café. Polisi juga dengan mudah menuduh Jessica yang membunuh Mirna.

Faktanya polisi setelah sebulan berlalu belum juga punya bukti otentik bahwa Jessica yang menaruh racun tersebut di kopi Mirna. Polisi tidak berani mengungkap rekaman CCTV ke public dan polisi tidak mampu menjelaskan motif pelaku.  Ini sangat mengherankan. Padahal bisa saja bukan Jessica yang meracuni Mirna dengan salah satu asumsi bahwa Kejadian itu adalah Korban salah sasaran yang sebenarnya tujuan pembunuh sebenarnya hanya untuk menghancurkan usaha Café Olivier. AYAH MIRNA JUGA  MULAI TERKESAN ANEH DAN MEMAKSA. Sekarang kita focus ke Darmawan Salihin.  Ternyata  sekitar  tanggal 16-18 januari 2016 mulai  beredar  transkrip percakapan   3 pihak yaitu  diduga Ayah Mirna, Penyidik Polisi dan Pemilik Café dan pegawai café.  Rupanya percakapan ini terjadi pada saat Polisi melakukan Olah TKP di Café Olivier pada tanggal  11 Januari 2016. Dalam transkrip itu sangat jelas Ayah Mirna sudah menuduh Jessica  sebagai Pelaku yang menaruh racun.  Pemilik Café dan pegawai Café juga dalam transkrip itu tendensius menyalahkan Jessica.  Pemilik café  menjelaskan kronologis kejadian dengan cermat sekali dan tidak ada yang berbeda sedikitpun dengan rekaman CCTV.  Kemungkinan besar  pada saat rekaman CCTV diserahkan ke polisi tanggal 7 Januari  sebelumny, selama 4 hari itu pemilik Café menonton copyan rekamannya sehingga hapal kronologis peristiwa. Darmawan Salihin  dalam percakapan itu juga sudah menyebut soal Lesbi dan terkesan mengendalikan cara –cara Penyidik memeriksa saksi maupun mencari bukti-bukti di Café tersebut. Kabar  selanjutnya  di media-media memberitakan  Darmawan  telah pasrah menyerahkan kasus ini kepada polisi dan yakin polisi bisa mengusutnya. Tetapi  anehnya setelah tanggal 20 Januari hingga beberapa hari berikutnya  berkali-kali Darmawan Salihin meluapkan emosinya ke Media.  “Pokoknya kalau bukan Jessica pasti tukang Kopi”.  “Yang membelikan Kopi sebenarnya Siapa?” dan lain-lainnya. Begitulah ucapan-ucapan ayah Mirna pada tanggal 20 januari hingga 26 januari. Ada kesan kuat, Ayah Mirna sudah tidak sabar agar Jessica segera dijadikan Tersangka dan segera diajukan ke Pengadilan. Akhirnya tanggal 30 Januari Jessica resmi menjadi Tersangka.  Dan setelah itu kembali  ayah Mirna semakin intens mengeluarkan pernyataan-pernyataan yang memastikan Jessica adalah pembunuh Mirna.  

Jessica itu tukang bohong, Jessica itu Lesbi dan lain-lainnya. Dan di ILC kemarin ayah Mirna menyebut ada percakapan Whatsapp antara Mirna dan Jessica dimana Jessica minta dicium oleh Mirna.  Kesimpulan ayah Mirna, Jessica Lesbi dan meracuni Mirna karena cemburu/ tidak iklas Mirna menikah dengan Arief. Keanehan sikap Darmawan Salihin juga diikuti perubahan sikap Arief (Suami Mirna) dan kembaran Mirna. Mereka berdua menyatakan ke media (menegaskan) bahwa  semua yang diucapkan oleh Jessica  adalah bohong semua. Perubahan sikap keluarga Mirna ini akhirnya membuat orang mulai menaruh perhatian pada mereka.  

Tadinya mereka menolak Mirna diotopsi.  Tetapi setelah  diotopsi mereka berbalik menuduh Jessica yang meracuni. Mereka sangat yakin Jessica pelakunya. Padahal polisi sendiri tidak yakin dan belum memiliki bukti otentik bahwa Jessica yang menaruh racun itu. Keanehan sikap keluarga Mirna ini kemudian menimbulkan orang berprasangka jangan-jangan ada  kerugian bisnis ataupun kepentingan bisnis terkait kematian Mirna.  Keluarga Mirna ini keluarga yang cukup berada.  Darmawan memiliki banyak usaha dengan 600 karyawan. Kakak Darmawan adalah Wakil Direktur Bank Panin.  Benarkah ada kaitan kepentingan bisnis dengan kematian Mirna? KOMNAS HAM MENANTANG POLISI USUT BISNIS DERMAWAN Bukan hanya orang awam ataupun public yang heran dengan sikap ayah Mirna ini. Komisioner Komnas HAM juga merasa ada yang aneh  pada Dermawan Salihin.  Keanehan  Siane Indriyani (Komisioner Komnas HAM) memuncak ketika Dermawan Salihin berbicara di acara ILC TvOne yang lalu.   "Dharmawan sering ungkap hal-hal yang tidak boleh diketahui. Puncaknya di acara ILC. Itu bentuk kehakiman yang luar biasa. Meski dia ayah dari korban, tapi kita menyayangkan kejadian terhadap Mirna," kata Komisioner Komnas HAM Siane Indriani, dalam diskusi di Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (5/2/2016). Siane pun menduga adanya persaingan bisnis yang saat ini tengah digeluti Dharmawan itu yang melatarbelakangi pembunuhan Mirna. "Tidak mungkin pelaku dan targetnya orang biasa, apakah ada persaingan bisnis? Harusnya Dharmawan jujur lah," ujar dia. Komisioner Komnas HAM ini kemudian berharap agar Polisi berani mulai melakukan pengusutan pada bisnis Dermawan Salihin. Kini semuanya kembali pada polisi.


Kalau memang Jessica tidak terbukti bersalah maka Polisi harus mengusut  persaingan bisnis Café Olivier dan persaingan bisnis keluarga Salihin.

Demikian. Sumber : http://nasional.rimanews.com/huk ... hin-Kata-Komnas-HAM

Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/fadliz ... 290569373f51037e023




Reply

Use magic Report

Post time 30-10-2016 12:23 AM | Show all posts
10 Fakta Baru Kasus Kopi Sianida Mirna
Tautan Kopi Vietnam Beracun
Liputan6.com, Jakarta - Setengah tahun berlalu, kematian Wayan Mirna Salihin masih menjadi misteri. Meskipun polisi dan jaksa sudah sangat yakin Jessica Kumala Wongso membunuh Mirna dengan modus meracuni dengan kopi menggunakan sianida. Namun Jessica terus-menerus membantah sangkaan itu. Di tangan, hakim nasib Jessica akan ditentukan.
Apakah barang dan alat bukti aparat penegak hukum kuat untuk meyakinkan hakim? Atau malah pembelaan tim pengacara berhasil membebaskan Jessica dari ancaman hukuman mati? Kini sidang perkaranya sudah 7 kali digelar di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, dan beberapa saksi telah diperdengarkan keterangannya di persidangan.
BACA JUGA

Berikut fakta-fakta yang terkuak seputar Mirna dan Jessica selama persidangan:
1. Mirna Sempat Minum Es Cokelat
Suami Mirna, Arif Soemarko mengatakan, istrinya itu sempat meminum es cokelat di Starbucks Coffee di Gedung MNC Tower, sebelum meminum es kopi Vietnam. Hal itu terkuak di sidang keempat kasus pembunuhan Wayan Mirna Salihin dengan terdakwa Jessica Kumala Wongso.
Sepengetahuan Arif, Mirna meminum es cokelat sekitar pukul 15.00 WIB bersama adik ipar yang juga suami saudari kembarnya I Made Sandy Salihin, Christopher, dan dua orang rekan mereka.
"Meeting-nya di MNC Tower Kebon Sirih. Jam 3-an (15.00 WIB) Mirna kasih tahu kalau sudah sampai di MNC. Mereka ke Starbucks, minum es cokelat. Sekitar pukul 16.00 WIB, Mirna diantar oleh Christopher (suami saudari kembar Mirna) ke rumah saya," kata Arief di muka ruang sidang Kartika I, Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Selasa 12 Juli 2016.
Namun, Arif yakin bukan es cokelat Starbucks yang membuat istrinya meregang nyawa. Sebab, menurut dia, terdapat jeda waktu cukup lama, yaitu 2,5 jam, antara waktu Mirna meminum es cokelat dengan saat kejang-kejang.
Pengacara Jessica, Otto Hasibuan menilai fakta baru ini menarik dan mempertanyakan mengapa polisi tidak mengembangkan penyelidikan ke arah aktivitas Mirna sebelum bertemu Jessica dan akhirnya tewas.
Ia berpendapat sikap penyidikan polisi sedari awal sudah tendesius mengarahkan Jessica sebagai pelaku pembunuh Mirna.
2. Shock Mirna Meninggal, Jessica Masuk RS
Adik kembar Mirna, I Made Sandy Salihin membeberkan isi komunikasinya dengan Jessica dua hari pascatewasnya Mirna. Ia mengatakan, Jessica mengirim pesan singkat yang berisi pertanyaan hasil pemeriksaan cairan perut Mirna.
Jessica mengetahui ayah Mirna meminta tim dokter RS Abdi Waluyo memeriksa cairan perut anaknya, karena sudah curiga anaknya diracun.
"San, ini Jess. How the lab's result (San, ini Jess, bagaimana hasil labnya)?" kata Sandy menirukan kata-kata Jessica di SMS, di sidang keempat kasus Kopi Sianida, ruang sidang Kartika I, Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Selasa 12 Juli 2016.
Saat itu Sandy, keluarga, dan kerabat Mirna berada di Rumah Duka Dharmais, tempat jasad Mirna disemayamkan. Sandy pun balik bertanya kepada Jessica mengapa tidak datang.
Jessica, beralasan tak datang di hari pertama Mirna disemayamkan di rumah duka lantaran ia sakit hingga masuk rumah sakit. Dia dirawat di rumah sakit sekitaran Sunter, Jakarta Utara.
Berkas Jessica saat dirawat di salah satu rumah sakit daerah Sunter itupun dipertanyakan oleh temannya yang juga teman Mirna, Hanie Juwita Boon.
3. Jessica Kirimi Tautan Kopi Vietnam Beracun
Jessica Kumala Wongso (27) mengaku telah memberikan tautan berita dari salah satu media online nasional, mengenai adanya kopi beracun yang diimpor dari Vietnam ke Indonesia, kepada Sandy, saudari kembar Mirna.

Hal itu dilakukan Jessica karena maraknya pemberitaan tentang kematian Mirna pada pekan pertama Januari 2016.

"Mengenai link berita itu saya kirimkan melalui SMS karena ramai diberitakan Mirna mati karena keracunan kopi," kata Jessica di Ruang Sidang Kartika I, Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Selasa 12 Juli 2016.

Pernyataan Jessica terlontar karena Sandy menaruh curiga kepada dirinya. Sandy sebelumnya bersaksi dikirimi tautan berita online oleh Jessica pascakematian Wayan Mirna.

"Saya enggak tahu maksudnya apa, seakan-akan mau diarahkan kopinya yang memang beracun," ujar saksi di hadapan majelis hakim yang diketuai Hakim Kisworo.

4. Jessica Doakan dan Gendong Mirna
Video rekaman CCTV yang menangkap kegiatan di Olivier Cafe sesaat sebelum dan saat Mirna kolaps diputar di persidangan kelima kasus Kopi Sianida. Video tersebut diputar lantaran Tim Majelis Hakim sedang memeriksa Hanie, saksi kunci perkara tersebut.

CCTV Cafe Olivier merekam suasana Mirna kejang-kejang dan Jessica tampak mendekati Mirna detik-detik jelang Mirna dibawa dengan kursi roda ke klinik dokter Damayanti, yang terletak di Basement I Grand Indonesia.

Usai pemutaran video CCTV, pengacara Jessica Otto Hasibuan bertanya kepada Hanie, apa yang dilakukan Jessica ketika seorang pengunjung perempuan mendekati Mirna dan berdiri dekat kepala Mirna.

Hanie menjawab perempuan itu sedang mendoakan Mirna, yang kemudian dianggap sebagai kesaksian yang menguntungkan kedua.

Lalu, Otto meminta adegan tersebut diputar ulang kepada tim jaksa penuntut umum (JPU). Terlihat, Jessica berdiri di samping kiri Mirna yang sudah terkulai lemah. Otto pun bertanya kepada Hanie, apa yang dilakukan Jessica saat itu, "Apakah dia ikut mendoakan Mirna?"

"Ya, mungkin (ikut mendoakan Mirna)," jawab Hanie singkat.

Lalu Otto meminta rekaman itu terus diputar ulang. Tibalah saat di mana Mirna digendong beberapa karyawan kafe dan pengunjung kafe. Masih di sisi kiri Mirna, Jessica terlihat membantu menggendong teman kuliahnya itu ke kursi roda.

"Ya, berarti Jessica membantu menggendong Mirna. Tidak diam saja, ya," kata Otto.



Reply

Use magic Report

You have to log in before you can reply Login | Register

Points Rules

 

ADVERTISEMENT



 

ADVERTISEMENT


 


ADVERTISEMENT
Follow Us

ADVERTISEMENT


Mobile|Archiver|Mobile*default|About Us|CariDotMy

30-11-2024 05:33 PM GMT+8 , Processed in 0.460621 second(s), 28 queries , Gzip On, Redis On.

Powered by Discuz! X3.4

Copyright © 2001-2021, Tencent Cloud.

Quick Reply To Top Return to the list