Koleksi Puisi Jiwa Kacau - Amin al Kalam/Raudah [BERSUJUD RINDU]

raudah

biarkan daku menangis...
tanpa kata...tanpa sendu
melayan jiwa menolak pada

biarkan daku menangis...
pada ceritera sepi..
yang sendiri..

biarkan daku menangis...
aku kini...
bisa mengerti..

raudah

copy paste lagik...takde makna wa nak cipta puitis karatttzz

jika engkau kekasihku
sedarkanlah aku...
jika engkau kekasihku
dekatilah padaku
jika engkau kekasihku
renungilah mataku
jika engkau kekasihku
taburkanlah aku dgn gemersik suaramu

raudah

ni lagikkk

jika aku kekasihmu...
di mana letakku...
jika aku kekasihmu...
dimana jiwaku..
jika aku kekasihmu
dimana resahku..
jika aku kekasihmu..
datanglah padaku..

raudah

raudah

ahakssss yg mcm lawak ending dia wa xleh nak pk jauh

dalam malap berduka lara
terhakis minda melawan lara
dalam diam pena menari
mengalun syahdu pena berlagu

namun....

terhenti bicara akal menolak
pena terhentak mengelir darah

penat sudah merintih padah
letih lelah terlerai usai
padam bicara mengait kata
hilang puisi pena tersekat
racun bisa berganti dakwat

raudah

yg ni pon lawak gak sbb nak kaitkan dgn tajuk wa x suka betol ar puitis ada tajuk

berjalan di bawah mendung
terselit jiwa bungkam
yang sepi di telan ke'sah
menunduk jiwa dalam resah

berjalan di bawah mendung
titisan itu jatuh persatu

berjalan di bawah mendung
dia ditinggal sendiri sepi
mengubat jiwa
tercedera kerna ia

dan

berjalan di bawah mendung
hati itu semakin sayu
pandangan semakin kabur
pengorbanan yang tidak mengerti
menjadi debu berterbangan
redup menanti basah
dan ia rebah

bersama jiwa yang mati

nukilan rasa

-akira-

ai_fah

singgah menghantar bingkisan atas undangan seorang kenalan.....<img src="images/smilies/shy.gif" smilieid="30" border="0" alt="" /> <img src="images/smilies/shy.gif" smilieid="30" border="0" alt="" /> <br />
<br />
<img src="http://img16.imageshack.us/img16/8488/aifahy.gif" border="0" onload="if(this.width>screen.width*0.7) {this.resized=true; this.width=screen.width*0.7; this.alt='Click here to open new window\nCTRL+Mouse wheel to zoom in/out';}" onmouseover="if(this.width>screen.width*0.7) {this.resized=true; this.width=screen.width*0.7; this.style.cursor='hand'; this.alt='Click here to open new window\nCTRL+Mouse wheel to zoom in/out';}" onclick="if(!this.resized) {return true;} else {window.open(this.src);}" onmousewheel="return imgzoom(this);" alt="" /><br />
<br />
<br />
kekeke......<img src="images/smilies/lol.gif" smilieid="9" border="0" alt="" /> <img src="images/smilies/lol.gif" smilieid="9" border="0" alt="" />

ai_fah

singgah menghantar bingkisan atas undangan seorang kenalan.....




kekeke......

raudah

alaaa....betol kan perempuan

meh denga lagu ni wehh...wa tau lu jiwang

dedicated dis song specially n bery special to m...

raudah

Gantungkan azam dan semangatmu setinggi bintang di langit ..
dan..
rendahkan hatimu serendah mutiara di lautan..
huh...
mustika..

raudah

tok.....ini koleksi puitis rau....

izin kan aku seketika
meletak diri sendirian
pada jiwa yang tercedera

izinkan aku seketika
melayan jiwa yang terluka
penuh nista jua duka

izinkan aku seketika
menambah duka melerai jiwa
menjauh segala jua pada

izinkan aku seketika
berlagu sendu berduka hati
dan
berduka aku dipipis mutiara....huhuhuh

raudah

Hidup tak selalunya indah tapi yang indah itu tetap hidup dalam kenangan

Amiin_al_Kalam

Berapa banyak bintang di langit kau kaji...
       Engkau hambali yang sahih yang fasikh...
                Tak akan sama bintang yang satu ini...
                          Yang engkau kenali di dalam hati...

raudah

pada bintang aku layangkan...
semakin jauh pena menari..
semakin jauh aku berlari..

pada bintang kulayangkan...
semakin jauh dia pergi..
semakin jauh jiwa menari..

raudah

pada bintang kulayangkan  

Salahkah aku bintang..
mengalah sebelum bermula
berserah sebelum berdoa
menjadi kandi yang kaku

Salahkah aku bintang..
bersuara tanpa kata
hasrat tanpa niat
jatuh tanpa sedar
menjadi hempedu nista

Salahkan aku bintang...
merayu..memujuk...
merintih..menangis..

Salahkah aku bintang..
bermanja..bermimpi..bermesra...bersendu..
menjadi nilam kelam jua..

Salahkah aku bintang...
tarikat itu terhenti
menjadi mimpi yang suram
telah kucurah segala...hambar...
padamu bintang ku layangkan...
mati qasehku di sini...

raudah

bintangku..
puitisku puitis syahdu
pada dia yang satu..

bintangku..
bisakah ia menjadi dua
pada qaseh yg samar jiwa

bintangku..
tergarkah ku menerima
pada hati yang beralun
pada jiwa yang bersendu

bintangku...
melangkah kata melawan nista
pedih diulit sembilu luka
bisakah jiwa menyambut kata
sedangkan tarekat nyata tersekat

bintangku..
sendiri aku melawan ribut
mengganas merempuh menusuk jiwa
mendidih kalbu merentap tabir
menjadi kaku terdiam bisu...

nukilan

-akira-

raudah

bintangku..
hening menampar pipiku
bekas yang semakin merentap jiwa
sasar aku kerna dia
menjawab nista terjahan kata

mengapa semua dipersoalkan
tidakkah hati itu bersih
mengapa aku dipersalahkan
tidakkah jiwa itu qudus
mengapa aku dilibatkan
tidakkah aku memberi jawapan

bintangku..
begitu senang menutur bait
begitu senang membuat tuduhan
senang jua membuat cemuhan
begitu mudah menista jiwa

bintangku...
kesalku pada dia
kesal aku pada engkau
kesal pada semua
kesal aku pada segala

bintangku..
tutupkan tarekatku
kuatkan pendirianku
sematkan janjku
teguhkan imanku..

nukira
-akira-

raudah

bintangku...
hati ini semakin sepi..
langkah ini semakin sayu
mimpi ini amat mengerikan
sakit ini semakin menggamit..

bintangku..
tika ini
jiwa begitu sesal
hati begitu kecewa
akal amat berat..

bintangku..
benarkah itu IA
benarkah IA
benarkah INI
benarkah SEGALA

bintangku..
hati itu bersendu
mutiara itu ingin berlagu
jiwa itu sebak menahan
qaseh itu terlalu perit..

bintangku...
izinkanku
berlagu sendu
dalam syahdu
yang semakin meruntun..

bintangku...
padamu kulayangkan
hati ini masih lagi...
masih seperti ITU..

nukilan
-akira-

raudah

perlukah ku huraikan sedangkan huraian itu amat perit
perlukah merumitkan sedangkan ia sebenarnya amat mudah
perlukah keraguan sedangkan keraguan sering bermain di fikiranku
perlukah ku berfikir sedangkan fikirankan begitu runsing..
perlukah ku nyatakan sedangkan kenyataan itu amat mudah
perlukah ku rasa kesal sedangkan kesal itu tidak sudah..
perlukah ku rasa resah sedangkan kau bermain di mataku..
perlukah ku pujuk hati sedangkan ia semua ku biarkan berlalu
perlukah ku rasa gembira sedangkan hatiku berselerakkan
perlukah ku rasa bersama sedangkan ku rasa begitu asing sekali
perlukah jawapan sedangkan jawapan itu ada pada dirimu..

nukilan

-akira-

raudah

hentikan katamu wahai qaseh
jangan dibiar ia berlagu
hentikan tarekat sayangku qaseh
biarkan semua berlalu...

tarekat itu terhenti jua...

wahai bintang kekasih hati
padamu jua aku terhenti
dengarlah bisikan qaseh ini
ternyata qaseh itu telah mati..huh..

nukilan

-akira-