|
iDputera posted on 19-12-2012 10:41 PM
diluar jendela
hujan masih lagi bercucuran
jauh sekali terlihat bulan
pada bulan kurangkai setangkai puisi
semat ke hatimu kala kau hantarkan mimpi
di antara derai angin di hujung musim kita urai kisah
membiarkan langit menggelar perapiannya sendiri
sedangkan kita berdiang di hangatnya genggam jemari
|
|
|
|
|
|
|
|
Ceritera Penyair
seorang penyair
menulis puisi
tentang kuntuman bunga
dan wangi tuak
: tiada teman, tiada kekasih, ia pun mabuk sendirian.
2013
|
|
|
|
|
|
|
|
K I S A H
suatu waktu pernah kubayangkan sebuah kota, rumah-rumahnya terbuat dari kayu
dan musim-musimnya berbicara
: suara kita.
2013 |
|
|
|
|
|
|
|
bintang posted on 10-1-2013 11:59 PM
pada bulan kurangkai setangkai puisi
semat ke hatimu kala kau hantarkan mimpi
di antara derai ...
tulislah madah cintamu
tulislah puisi cintamu
tulislah apa yg terlintas dihatimu
rasakan getaran suara hati nalurimu
biarkan ia menjerit berteriak
biarkan seisi dunia
mendengar luahannya.....
|
|
|
|
|
|
|
|
melangkah ke ruang tamu, kosong
berlabuh ke bilik utama, sepi
berlari ke dapur, suram
dan rindu datang lagi
|
|
|
|
|
|
|
|
Lama tinggalkan tred sendiri. Salam ramadhan mubaraq buat semua. Buat yang turut membaca puisi-puisi yang pernah dipost di sini. Di awal tred ini puisi yang sungguh tidak terlihat matang. Tapi proses pembelajaran akhirnya terlihat lebih baik daripadanya. Selamat menikmati
Dari Stesen Kotamu
setelah keretapi berhenti
kemudian berpergian lagi
kita keluar dari gerabak
menyusuri jalan. memungut takdir
melewati musim
tiada yang tertuntaskan
mungkin esok atau tak pernah
kerana tak semua mesti selesai
(ramadhan, 2013)
|
Rate
-
1
View Rating Log
-
|
|
|
|
|
|
|
iDputera posted on 17-2-2013 12:37 AM
tulislah madah cintamu
tulislah puisi cintamu
tulislah apa yg terlintas dihatimu
sunyiku mematuki keindahan bebintang. menelusuri sudut-sudut kegelapan malam yang tak berhujung. radar hati mencekup segala di langit tak berdinding, lalu menemukan potongan meteor. resahku padam mengambang!
* Salam ramadhan bang iD, terima kasih up tred puisi bintang
|
|
|
|
|
|
|
|
sangkuriang posted on 20-6-2013 09:04 PM
melangkah ke ruang tamu, kosong
berlabuh ke bilik utama, sepi
berlari ke dapur, suram
kubersandar pada dinding malam sambil menatap rembulan dan kubiarkan khayalku berlalu. kubakar sedu-sedan pada kebiruan titik api rindu yang nyalanya segera membesar, membakar mimpi-impiku!
* Salam abang Sangkuriang. Thanks telah singgah menyusun puisi
|
|
|
|
|
|
|
|
MERAPAL LAPAR
dikeluh nafas lelaki yang ingin istirahat
dia mencuri aroma kamar pengantin
agar terlelap
merajut mimpi-mimpi tak bernama
mengenang dodoi emak di hujung kantuk:
"ayahmu dulu peladang epal
ladangnya hijau dan harum."
(ramadhan,2013)
|
Rate
-
1
View Rating Log
-
|
|
|
|
|
|
|
GENANG MELANKOLIS
kemarin dan beberapa hari yang lalu
kita bertemu di atap kenangan
tempat menikmati sisa senja
dan senyap suara azan
awan dan cakerawala kehilangan pola
bintang pun berubah menjadi miniatur
tercatat kerinduan tak beralamat
harapan selalu ada pada jeda sore
waktu pun berubah menjadi dendam kerdil
dengan kesedihan yang terkumpul
masihkah kita mendengar lagu melankolis?
2013 |
Rate
-
1
View Rating Log
-
|
|
|
|
|
|
| |
Category: Belia & Informasi
|