CARI Infonet

 Forgot password?
 Register

ADVERTISEMENT

Author: Goldkey

Puisiku: Tinta Hati Menitip Kata

 Close [Copy link]
Post time 20-9-2010 04:43 PM | Show all posts
Post Last Edit by bintang at 20-9-2010 18:03

Reply 99# Goldkey


   
Oh.. rumah kamu dikopak pencuri?
Manusia memang keji
bila dinistai Tuhan kerana kesalahan jiwa sendiri
memilih dosa dari kesucian
sedang akalnya di kaki nafsunya di dada.

Sungguh manusia kian parah
memilih kehinaan menjadi hobi terindah.

Rate

1

View Rating Log

Reply

Use magic Report


ADVERTISEMENT


 Author| Post time 20-9-2010 05:58 PM | Show all posts
Oh.. rumah kamu dikopak pencuri?
Manusia memang keji
bila dinistai Tuhan kerana kesalahan jiwa sendiri
memilih dosa dari kesucian
sedang akalnya dikaki nafsunya di dada.

Sungguh manusia kian parah
memilih kehinaan menjadi hobi terindah.

----
di kaki

---
Insan-insan durjana
dosa pahala bukan dikira
seronok menuai saham ke neraka
semoga terpancar nur keinsafan buat mereka.

Rate

1

View Rating Log

Reply

Use magic Report

Post time 20-9-2010 06:02 PM | Show all posts
Reply 102# Goldkey


    Oh, syukran... bintang edit...
Reply

Use magic Report

 Author| Post time 20-9-2010 06:22 PM | Show all posts
Post Last Edit by Goldkey at 27-12-2010 17:23



Laut kasih III

Datang lagi ombak laut kasihmu menderu
menerjah ke cenuram kelelakianku
melarut segenap emosi amarahku
hatiku beralun-alun tenang di laut kasihmu.

Kocakan angin mengoleng-oleng kolek kesetiaanku
terdampar jua di pesisir laut kasihmu bersama seribu sendu
kau berikan pelukan menyerap dingin beku bayu asmaraku
lenaku dalam dakapan hangatnya panah laut kasihmu.

~Goldkey~

Rate

1

View Rating Log

Reply

Use magic Report

 Author| Post time 21-9-2010 12:07 AM | Show all posts
Post Last Edit by Goldkey at 28-12-2010 07:43



Kumemohon pada-Mu Ya Allah

Malam kian menyepi sunyi
bulan menyelimut diri merajuk hiba
bintang mengelubungi diri membawa diri berhati duka
seakan mengerti gelojak jiwaku membuak-buak
memikirkan tetamu tidak diundang
mengulangi kedurjanaan meragut kedamaian malam
Ya Allah aku memohon kepada-Mu dengan hati yang suci
lindungi diriku dan keluargaku dari manusia jelmaan syaitan ini.

~Goldkey~
Reply

Use magic Report

 Author| Post time 21-9-2010 01:08 AM | Show all posts
Post Last Edit by Goldkey at 28-12-2010 07:45





Mata VS Hati

Mata minta nak tidur sekejap.
Hati merayu jangan tidur dulu.
Mata kata aku dah tak daya.
Hati kata kejap je lagi.
Mata cuba, cuba dan cuba.
Hati resah, resah dan resah.

Hati kata pada mata kesiannya kamu
urat-urat halus kamu merah menimbul.
Mata kata pada hati tak apalah janji kamu yakin
hilangkan debar gemetar itu.
Hati kata aku pasrah
hanya pada Tuhanku aku mohon perlidungan.

~Goldkey~

Rate

1

View Rating Log

Reply

Use magic Report

Follow Us
 Author| Post time 21-9-2010 01:24 PM | Show all posts
Post Last Edit by Goldkey at 28-12-2010 07:47



Kompilasi Aku dan Bintang


Izinkan Bintang menempel di sini yuck...

Selamat pagi,
pagi saya mengalir dalam kesegaran
aroma tanah basah meraja
dan rasa sisa embun di rumput hijau
berpendar berkilau diterpa
sinar emas mentari pagi.

Saya pejamkan mata sedalamnya
menikmati segenap indra saya terjaga
menikmati indahnya maya

Saya menghembus helaan nafas
saya mendesah
dalam kelegaan seluruh rongga saya
merengkuh segenap getar ini tercurah
seiring mampirnya pagi

Saya tidak ingin terjaga dari tidur yang panjang
bila ini semua cuma sepenggal cerita
pengisi ruang mimpi
seiring bergulirnya waktu semalam.
--------------------------------------------
Aku

Salam lewat pagi,

Tempelan kata puitismu menghijau akal
datang ilham bertandang buat bertateh menuju kejora
tak terjangkau bahasa madahmu kerana hamba terpacak di daun pintu
akanku tempa bait-bait kata jadi pesawat cahaya
melonjak ke langit bertandang ke teratak bintangmu
menyerap segala ilmu kalammu
jadi aku ampuh membuka jendela malam
terpampang bintang sedang tersenyum ke muka pintu.
---------------------------------------
Bintang

Seperti taburan gerimis yang berkilau pada daun, ledakan musim melantunkan keperihan saya. Kunang kunang berkelip dan melepaskan waktu. Butiran embun menyusut di dasar jejak saya, dingin membalut rasa.

Akar-akar menyerap pada setiap buluh kelabu. Rerumput memeluh di sepanjang langkah saya. Tapi seperti Keheningan yang menjelma menara setelah jalan yang meliuk itu, semuanya terlihat begitu berkilau dan runtuh seperti ingin menopang angin.

Saya mencatat semuanya dalam sajak-sajak bening kala jiwa tertusuk. Udara penuh kebisuan dan warna cuaca yang dingin. Seluruh kesunyian tegak dan menjelma retakan-retakan dinding lalu mencari aroma mayat saya yang sedih.

Kini, segalanya telah saling berhadapan dalam senyap yang nyaring meski kenangan telah terbakar. Dan pada kuburan Kesepian saya yang asin seribu cahaya telah diterjunkan di sana.
---------------------------------------
Aku

Pada skrin bercahaya simpati
jemarian ligat menarikan irama sendu hati
luahkan segala rasa terbuku agar terlerai kekusutan jiwamu
kujadi telinga sebesar ceper astro memasang dengar
andaiku punya jalan akanku hamparkan
jadi landasan menuju syurga idamanmu.
...................................................
Bintang

Seringkali saya bersedih kala waktu gelap
namun, langit mengerti kalbu hati saya
ia turut menangis ketika saya termenung
maka seberkas bintang dilahirkannya
makin lama makin tak terhitung.

Lalu saya tersenyum memandang mereka bersinar
seakan-akan mereka sedang tertawa menghibur saya
Irisan duka dalam hati mencetus sinar.
---------------------------------------
Aku

Bukakanlah jendela kamar malammu
agar diterangi cahaya bulan purnama
disuluh kerdipan bintang sepanjang malam
lalu mengusir esak tangis sedu sedan jiwa luka
tiba riang-riang arjuna membawa sinar kebahagiaan
bertenggek di bingkai jendela bertirai sutera kedamaian.
.....................................................................................
Bintang

Hidup bagaikan seorang filosuf
lalu saya berdiri di atas bukit
memandang ke langit
memapah bintang-bintang
dan bertanya apa yang akan terjadi
setelah bintang-bintang yang indah itu lenyap.
-------------------------------
Aku

Kita ini di alam fana
fana tiada yang kekal
bintang indah tak mungkin hilang
selagi mentari munculnya di ufuk timur.
----------------------------------------
Bintang

Saya amat takut kesejukan itu pergi
terlepas dari sukma saya
dan membuang raga saya
lalu memijak harapan yang lama terjalin
bagai anyaman rotan
yang terlepas dari pintalnya.
------------------------------------------
Aku

Ketakutan pada yang tak pasti
aku, kamu dan semua panjangkan doa
dipermudahkan segalanya
sepertimana yang dicitrakan.
-------------------------------------------
Bintang

Pada bening pagi yang kudus
di sela bayu dingin membeku
segalanya pasti saat tangan diangkat
memohon doa kepadaNya
kembalikan cinta dan kasih yang bermula dariNya.
----------------------------------------
Aku

Pabila mentari menggalah
kabut ketakutan hilang bersama sinar suria
hangat memercikan peluh kasih
sejahtera paduan jasad satu hati dua jiwa.
------------------------------------
Bintang

Senja kian beranjak
saya datang menjenguk puisi-puisi kamu
bagaimana jika dibukakan simpul di hati
dan biarkan segenap udara terhirup
agar ia lega dan terbebas
dari bebat penatnya.

Mengapa tidak kamu bisikkan
pada temaramnya senja
agar namanya terpampang di mega-mega
atau kamu hembuskan pada desir angin
dan memintanya untuk singgah
di gendang telinganya.
-------------------------------------
Aku

Jangan kamu hanya menjenguk di jendela
masuklah ke ruang tamu puisiku
garapkan tinta hatimu titipkan kata nuranimu
aku tidak punya suara membisikkan kata pujangga
tiada telinga ingin menebeng dengar
hanya jemarian kedingku mengerah kudrat
mencacah-cacah bait kata di lebaran maya.
------------------------------------
Bintang

Saya kembali menggarap puisi
setelah jendela senja ditutup
saya ke sini bertandang lagi titipkan puisi
sering saya tertanya
adakah waktu yang berhenti
dapat membantu saya
menata kembali jiwa yang kacau
merajut kembali ceracau yang parau
mengurai kembali senar hati yang kusut.

Adakah sepi yang mati
dapat membina
perasaan-perasaan yang lelah
kegundahan yang membuncah.
___________________
Aku

Sebelum meletak kepala ke bantal pasrah
janjimu kupersembahkan

"Terimakasih memujuk saya dengan simpulan keimanan
saya tentu menjadi orang yang sabar
kuat dan tak perlu bersedih kerananya
persembahkan bintang yang saya cari
saya akan genggamnya erat
agar hari berikutnya rongga kalbu saya lapang dan cerah
saya akan berjuang untuk hidup saya."

Janji  itu terpahat di ruang waktu yang terhenti
memberi kesempatan sepi menghela nafas panjang
buat mengikis tapak gundah dicampak ke laut ketenangan.

Aku terhimpit waktu untuk bertandang ke teratakmu
sesekali akan kulewati dalam kekejaran masa
senggangku beransur tenggelam ke lubuk tugasan hakiki.

~Goldkey~ & ~Bintang~

Rate

1

View Rating Log

Reply

Use magic Report

 Author| Post time 21-9-2010 01:58 PM | Show all posts
Post Last Edit by Goldkey at 25-9-2010 21:05



Kompilasi Aku dan Bintang II


Aku

Salam ziarah

Menyapa bintang di langit
dicemburui cendawan malam
kubaca bait-bait tercatit
kusedari indah atur kalam.
--------------------------------
Bintang

Salam kembali kunciemas...

Bertandanglah di teratak bintang
lakarkan puisi sebagai pena
yang di dalamnya ada cerita
puisi yang membentuk jiwa
temukan rupa
baris barisnya terjawab
pada rasa yang terlalu kelu di hujung lidah
satu persatu dirajut dengan tinta.

Terkadang saya juga temukan diri saya yang bisu
terdampar di pesisir ini
yang menangkap sejuta makna.

Puisi saya seperti mata tombak
saya panah dunia dengan majasnya.
-------------------------------------------
Aku

Bertuahku rasa
diundang bertandang teratak bintang tinggi di langit
kucuba membuka pintu awan
walau  kuhanya kunci duplicate
agar ditemukan gedung kata puitis
dapat kubawa jadi teman bertandang.

Di sini kusedari
diri mampu berbahasa tanpa suara
jadi wadah bina nusa bangsa.

Terima kasih
si pagar bulan.
-------------------------------------------
Bintang

Hi.. terimakasih menempel puisi kamu di sini  

Pada malam yang penuh sepi dari segala penjuru angin
diri saya menatap dan terpana pada satu titik
pada bintang di langit saya menyipu malu
di mana seakan diri saya tidak sanggup lagi berkata
diri saya hanya dapat menatap satu titik
kamu.
-------------------------------------------------
Aku

Padamu bintang bersembunyi malu di awangan
kupantulkan sejuta gelombang kesyukuran
kamu jadi saksi sezaman
aku di sini menemukan sebutir permata
dalam hamparan lautan pasir
lalu kukutip jadikan hantaran melamar kata puitismu
mendendangkan syair menyuburkan rasa kecintaan
hanya padaNya tiada dua tiada tiga.
------------------------------------------
Bintang

Malam ini dingin
hujan sore merembat senja
gerimis di awal malam mengundang dingin hiba
saya siapkan selimut dan susu coklat panas sepanjang malam ini
saya akan sering melihat kamu dari langit
kerana kerap saya berlindung di balik awan berkabut
tapi jangan hiba kala kamu meniup seruling
tanpa dapat melihat bintang
saya akan hadir dalam mimpi menembus sukmamu.
--------------------------------------------------------------
Bintang

Malam ini mengusung duka
antara kegembiraan maupun kesedihan, tidak ada bezanya
antara kelmarin dan esok
di dalam guliran waktu yang berlanjutan tanpa henti
saya selalu saja terapung sejauh ini tanpa kelembutan atau nyeri
hingga saya berpapasan dengan sesuatu secara kebetulan.

Ini kerana kamu berada di sini membuat saya terus tinggal
bergetar dalam kehangatan dan perasaan yang kamu berikan pada saya
sehingga saya dapat menghubungkan senyuman masa lalu dan titisan air mata di masa mendatang
Kini saya punyai ilham.

Meskipun diri saya mungkin saja pergi suatu hari, saya tidak akan pernah melupakan
Kerana saya punyai senyum dan emosi yang kamu pernah berikan pada saya.

Saya ingin mengatakan kepada seseorang tentang kehangatan saya
untuk mengirimkan senyuman sebagaimana saya dapat tersenyum
meski berputar sendu perasaan ini, saya teruskan untuk tersenyum.

Sekarang pun di dalam hati saya, suatu kehangatan hidup di dalamnya
yang mana memberi saya, meskipun sendiri,
kekuatan untuk meyakini dan terus hidup
seadanya.
------------
Aku

Kita harus terus menapak
kita tidak mungkin berhenti menunggu yang di belakang
kerana jika kita berhenti yang di depan terus tinggalkan kita.

Kita tidak harus laju mengejar
kerana di kiri kanan ada rakan konvoi seiringan
agar yang belakang tidak terlalu lelah mengejar.

Kita tersepit
kita jadi kita
kita tetapkan acuan kita
kita lebih baik dari yang di belakang
kita setanding dengan yang beriringan
kita sedikit tertinggal dari yang di depan
jadi kita masih mampu tersenyum
mengucapkan syukur alhamdulillah
memanjatkan doa astaghfirullahal-azim.
------------------------------------------------
Bintang

Kenangan yang bergulir
takkan berhenti dengan mudah
menyongsong ke belakang cerita perih tapi indah
memandang ke depan yang kosong tapi nyata
cuba dan cuba
kerana Tuhan telah menetapkannya.
--------------------------------------------
Aku

Kenangan bagai lebah bersarang
mengancam
biarkan jangan diusik
tiba masa pergi jua tinggalkan madunya
mencari lagi jutaan bunga
buat menyerikan kehidupan belum pastinya.
------------------------------------------------------
Bintang

Tentang kenangan,
kerana..
saya manusia
adalah wanita
adalah jasad yang berjiwa
adalah satu perasaan
yang sarat dengan dengan rasa
aneka rona.

Saya adalah jiwa yang kadang di penuhi kegelisahan
adalah puisi
yang menyanyikan nada kegelisahan
juga lukisan
jiwa yang penuh oleh warna ceria.

Saya juga berbingkai romance
lukiskan warna-warna cinta
punyai perasaan kelembutan
dan juga perasaan kejenuhan.

Saya adalah keinginan
melukiskan siapa saya
melukis diri lewat kata-kata
yang dapat terlihat tanpa perlu dilihat.
-----------------------------------------------
Bintang

Ketika saya menuntut kebebasan
kamu menuntut kesetiaan
lalu saya berikan kesetiaan
kamu rampas kebebasan.

Biar saja jiwa menentang
akan segala tatap
biar hati meratap

andai saja hampa tak lepas...
-----------------------------------
Aku

Pernah jariku tersempit di persimpangan jalan berliku
jalan yang ditutup jejak pemulanya
tiada cara kembali ke tanah tumpah darah itu
ke seberang kaki  di paksa menginjak
kebebasan tiada erti jika menyakitkan
redha kesetiaan membawa seribu hikmah
biar jiwa terpenjara asalkan rohani bebas merdeka.
-------------------------------------------------------------
Bintang

Saya kaku
kala hati saya terjatuh dan terluka
merobek malam menoreh seribu pilu
saya kepakkan sayap sayap patah saya
menyusuri hembusan angin yang berlalu
mengopakkan rindu.

Di sudut hati yang beku
hati saya retak
hancur bagai serpihan cermin
berserakan.

Sebelum hilang diterpa angin
sambil terduduk lemah
saya cuba kembali mengais sisa hati
bercampur baur dengan debu.
------------------------------------
Aku

Kutiplah cebisan-cebisan hatimu bersama alunan ayat suci
cantumkan kembali dengan jahitan zikirullah
lelehan airmata itu bisa merobek tugu keimanan
bangkitlah tadah tangan mohon dipertenangkan
gelora di dasar setenang arus di permukaan.
----------------------------------------------------
Bintang

Terimakasih memujuk saya dengan simpulan keimanan
saya tentu menjadi orang yang sabar
kuat dan tak perlu bersedih kerananya
persembahkan bintang yang saya cari
saya akan genggamnya erat
agar hari berikutnya rongga kalbu saya lapang dan cerah
saya akan berjuang untuk hidup saya.
----------------------------------------------
Aku

Alhamdullillah
janji itu terungkap sudah
hamparkan sejadah kekuatan
berdiri bertakbir ke kiblat kebenaran
akhirnya pasti keberkatan menghujani sepanjang musim
hilang titik titik kenangan muram dalam  arus kesejahteraan.
-----------------------------------------------------------------------
Bintang

Adakah kematian yang diperjual belikan
sehingga saya dapat membelinya?

Hidup tak ada lagi kebaikannya
kerana saya kian rundung

Jika saya melihat kuburan dari jarak jauh
saya ingin menjadi penghuni seterusnya.

Adakah orang yang ingin menjual
maupun bersedekah dengan kematian untuk saya ini?
-----------------------------------------------------------------
Aku

Rasa kasih selepas kesakitan, keperitan, kesedihan, kepedihan itu adalah cinta
pencinta cinta pasti mempertaruhkan kematian demi sebuah hati dicinta.
-----------------------------------------------------------------------------------------
Aku

Benih cintamu hidup subur dalam cebisan hati itu
kepedihan jadi baja menambah rendang silaranya
ramai insan keseorangan kepingin menumpang teduh
berpaut di dahan keramahan bersandar di pangkal persahabatan.
-----------------------------------------------------------------------------
Bintang

Saya membacanya perlahan dan berulang
kamu tentu seorang guru sastera
yang bijak mengadun ayat berencah enak
menjadi bait-bait berlagu
tertata rapi dan berirama
lewat kalimat  pujangga
meski jelas bernada.
------------------------
Aku

Aku bukan pujangga
jauh sekali sasterawan negara
aku juga bukan guru sastera seperti disangka
aku hanya pemilik jemarian puitis
laju mengetuk keyboard berskrin cahaya
mengasah tajamkan idea berkaratku
berbatu asahkan puisi-puisi romantis kamu
yang jauh tinggi berkerdipan di sisi bulan purnama sarat sembilan bulan.
----------------------------------------------------------------------------------------
Bintang

Saya kagum, lingkaran puisi terhasil bukan dari garapan penyair
tapi ketajaman jiwa berseni.
saya juga bukan pujangga, cuma memiliki jiwa halus
tarikan lenggok bahasa yang indah susun aturnya.

~Goldkey~ & ~ Bintang~

Rate

1

View Rating Log

Reply

Use magic Report


ADVERTISEMENT


Post time 21-9-2010 03:28 PM | Show all posts
Wahhh.... seronok bintang baca... rajin tul
Reply

Use magic Report

Post time 21-9-2010 03:52 PM | Show all posts
Post Last Edit by bintang at 21-9-2010 19:45

Saya menyapa hujan pada sore ini
bisikan puisi-puisi kamu
menyela di antara deru
butiran air membumi.

Saya ke sini menyapa kamu
membagi dingin yang membelenggu
dan cerita perjalanan tadi
mengajak saya ke ruang ini.

Rate

1

View Rating Log

Reply

Use magic Report

 Author| Post time 21-9-2010 07:03 PM | Show all posts
Post Last Edit by Goldkey at 28-12-2010 08:20

Saya kesini menyapa kamu
membagi dingin yang membelenggu
dan cerita perjalanan tadi
mengajak saya ke ruang ini.

*ke sini
********


Di sore itu aku tahu
awan mendung berarak tenang
ditiup angin melewati hutan batu
di sana aku berada
di bawah serkap batu berjendela kaca
telingaku gagal menangkap kemas rembatan hujan
kusedari limpahannya melintas garis tebing sungai itu.

Terima kasih
buat sekian kalinya
memperuntukkan waktu menjenguk kunci berkarat
mengumpul kudrat menyusun bait puitis
diabadikan buat tatapan insan berjiwa seni.

~Goldkey~

Rate

1

View Rating Log

Reply

Use magic Report

 Author| Post time 21-9-2010 07:26 PM | Show all posts
Post Last Edit by Goldkey at 28-12-2010 07:55



Anugerahnya satu amanah

Kuterima hadirnya mereka dalam hidupku
datang mereka
membawa seribu kemanisan
membawa seribu dugaan
menjadi aku lebih mensyukuri segala pemberian-Nya.

Kuterima hadirnya mereka dalam hidupku
mereka bukan bebanan
mereka anugerah tak ternilai
jadi teman
jadi penghibur
jadi motivator unggul
jadi pengikat kasih
jadikan aku lebih matang menempuh dugaan-Mu.

Kuterima hadirnya mereka dalam hidupku
selagi ada hayatku
mereka jadi hartaku
dibelai dimanja
dipeluk dikasih
dididik diasuh mentaati segala perintah-Mu.

Kuterima hadirnya mereka dalam hidupku
Aimran: Azahara
terima kasih sudi memilih kami
moga kamu jadi pewaris solehah
penyambung amalan diberkati
penyelamat kami.

Kuterima hadir kamu atas satu amanat anugerah-Nya.

~Goldkey~

Rate

1

View Rating Log

Reply

Use magic Report

 Author| Post time 21-9-2010 07:31 PM | Show all posts
Off topik



Kepada
Bapak-bapak,
ibu-ibu,
datuk-datuk,
nenek-nenek,

berikan sokongan tak berbelah bagi kepada calon UPSR kita.
Reply

Use magic Report

Post time 21-9-2010 07:44 PM | Show all posts
Saya kesini menyapa kamu
membagi dingin yang membelenggu
dan cerita perjalanan tadi
mengajak saya ...
Goldkey Post at 21-9-2010 19:03



    Oh... syukan jazilan...
Reply

Use magic Report

Post time 21-9-2010 08:57 PM | Show all posts
Ketika cinta itu berlalu
dan saya melihatnya
dibawa angin dingin dan pergi
tergantikan oleh musim yang kini mengering
sebentar lagi, bulan september ini.

Tidak akan ada lagi kaca-kaca bening yang bernyanyi
ketika titik-titik hujan mengetukkan jari-jarinya
rintik-rintik bermuzik kemericik
di jendela yang buram dan berembun.

Seperti kesejukkan yang dulu melingkupi saya
kini tak ada lagi tanah basah di pagi yang terjaga
dengan daun-daun di perdu yang segar bercuci muka
meranggas kini dibakar matahari yang tua dan murka.

Saya menatap cinta itu, berlalu
pergi meninggalkan sang sepi dan bisu
menyapa wajah saya yang terpanggang berkeringat
melebur lembar-lembar hati saya yang menguap.

Rate

1

View Rating Log

Reply

Use magic Report

 Author| Post time 21-9-2010 10:00 PM | Show all posts
Post Last Edit by Goldkey at 28-12-2010 08:20
Ketika cinta itu berlalu
dan saya melihatnya
dibawa angin dingin dan pergi
tergantikan oleh musim ...
bintang Post at 21-9-2010 20:57



Biarkanlah cinta bermusim itu pergi
cinta bermusim menunaskan pucuk kepalsuan
diakari tunjang rapuh menyerap  janji berseligi
punah impian insan mentahtakan cinta semusim.

Seperti musim yang silih berganti
tunggulah sepurnama lagi
cinta sejati menampilkan diri
menyubur tanah-tanah pagi membaja akar-akar hati.

aku yakini bersaksi garis-garis jari sepuluhku
cinta itu akan beralih arah menukar peribadi diri
mencari insan setia menanti walau tercucuk sembilu
membayar kepalsuan janji lalu dengan segalaksi harga diri.

Rate

1

View Rating Log

Reply

Use magic Report


ADVERTISEMENT


 Author| Post time 21-9-2010 10:28 PM | Show all posts
Post Last Edit by Goldkey at 28-12-2010 08:11



Tangan-tangan kita

Tangan-tangan kita
memporak-perandakan aturan alam semesta
hutan belantara disasah tanpa rasa kecewa
meraja barah-barah alam memamah kealpaan bangsa.

Tangan-tangan kita
tanpa rasa berdosa meracuni titik-titik air berharga
meresapi setiap liang-liang bernyawa
membunuh unggas-unggas tinggal bersisa.

Tangan-tangan kita
menghambur asap-asap gila
menerjah ke kamar paru-paru tanpa redha
menuding jari mencari salah siapa
angkara sendiri membutakan mata.

~Goldkey~

Rate

1

View Rating Log

Reply

Use magic Report

Post time 22-9-2010 07:28 AM | Show all posts
Biarkanlah cinta bermusim itu pergi
cinta bermusim menunaskan pucuk kepalsuan
diakari tunjan ...
Goldkey Post at 21-9-2010 22:00


Tentang semalam yang bermusim
pernah suatu ketika
dalam lembar kehidupan saya
saya cinta malam dengan sepinya
benci pagi yang kerap datang
mengacau mimpi-mimpi.

Kini datang ketika
saya rindu malam-malam itu
ingini waktu dalam genggam saya
henti dan berpacu berirama.

Barangkali tiba sudah
waktu saya membuka mata.

Rate

1

View Rating Log

Reply

Use magic Report

 Author| Post time 22-9-2010 11:33 AM | Show all posts
Post Last Edit by Goldkey at 28-12-2010 08:22
Tentang semalam yang bermusim
pernah suatu ketika
dalam lembar kehidupan saya
saya cinta mala ...
bintang Post at 22-9-2010 07:28



Jiwa itu perlu dibaja dengan ketabahan
jiwa itu perlu disiram dengan keyakinan
jiwa itu perlu digembur dengan kata-kata hikmat
jiwa itu perlu dikenyangkan dengan makanan rohaninya.

Malam-malam dulu yang sepi mengikat indah
rungkaikan simpulan tali-talinya
bentangkan lebaran putih bersih
coretkan garis-garis perjalanan musim baru.

Bukalah mata pada luasnya alam pertemuan
jangan ditoleh lagi pada malam-malam sepimu
pandanglah pagi hening berirama kicau si murai
tinggalkan sejarah malam yang tercoret dalam diari dukamu.

Rate

1

View Rating Log

Reply

Use magic Report

 Author| Post time 22-9-2010 12:21 PM | Show all posts
Air mengalir



Waktu mudamu
kau kuat menghakis dasar lurahmu
kau ciptakan pandangan indah
jeram itu menderu bisikkannya
tingkat terjun itu mendengung suaranya
lubuk itu berpusar dalam airnya.



Waktu dewasamu
kau mula melikukan jalanmu
kau menghakis bibir alurmu
kau membawa seribu sisa dari hulu
warna-warnamu tidak lagi membiru
beri petanda hebatnya kau diganggu.



Waktu tuamu
badan-badanmu umpama ular dipalu
arusmu kian membeku
kau ciptakan bentuk-bentuk mendapanmu
sumbanganmu tiada mampu ditiru
hidupan terhutang budi pada dirimu.

~Goldkey~

Rate

1

View Rating Log

Reply

Use magic Report

You have to log in before you can reply Login | Register

Points Rules

 

ADVERTISEMENT



 

ADVERTISEMENT


 


ADVERTISEMENT
Follow Us

ADVERTISEMENT


Mobile|Archiver|Mobile*default|About Us|CARI Infonet

27-4-2024 04:52 AM GMT+8 , Processed in 0.064579 second(s), 42 queries .

Powered by Discuz! X3.4

Copyright © 2001-2021, Tencent Cloud.

Quick Reply To Top Return to the list