|
INDONESIA - Defence, Military and Police Issues [Part 3]
[Copy link]
|
|
Post Last Edit by wongedandotcom2 at 27-9-2010 16:11
RI Target 180 Sukhoi dengan 10 Skadron
Makassar (ANTARA) - Indonesia menargetkan membeli 180 pesawat tempur Sukhoi dan membangun 10 Skadron di seluruh Indonesia untuk memperkuat kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro didampingi Kepala Staf TNI Angkatan Udara Marsekal Imam Sufaat di Makassar, Senin, menegaskan bahwa pertahanan NKRI harus diperkuat.
"Untuk mempertahankan kedaulatan NKRI kita menargetkan 180 pesawat tempur Sukhoi dengan membangun 10 Skadron," katanya.
Setiap skadron, lanjut mantan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral itu, akan diisi 18 pesawat tempur buatan Rusia itu.
TNI AU saat ini sudah memiliki enam pesawat Sukhoi dan bermarkas di Lanud Sultan Hasanuddin Makassar.
Menurut menteri, bukan hanya Sukhoi yang akan memperkuat pertahanan udara RI tetapi juga pesawat tempur F-16 Fightin Falcon yang sudah masuk dalam rencana kerja strategi (Renstra) Kemenhan sebagai pengganti dari pesawat Hawk Australia.
Ia mengatakan, target perencanaan penguatan 180 armada tempur TNI AU jenis Sukhoi itu diharapkan terealisasi hingga 2024.
Purnomo mengatakan, pengadaan pesawat tempur Sukhoi itu sangat dimungkinkan karena pemerintah Rusia siap menyediakan berapa pun jumlah pesawat tempur yang diminta Indonesia.
Menurutnya, dengan membaiknya kondisi keuangan negara diharapkan semua Renstra Kementrian Pertahanan bisa lebih cepat terlaksana.
"Dengan membaiknya perekonomian bangsa semakin memudahkan pemerintah untuk memperkuat pertahanan," terangnya.
http://id.news.yahoo.com/antr/20100927/tpl-indonesia-target-180-sukhoi-dengan-1-cc08abe.html |
|
|
|
|
|
|
|
http://id.news.yahoo.com/antr/20100927/tpl-indonesia-target-180-sukhoi-dengan-1-cc08abe.html
wongedandotcom2 Post at 27-9-2010 02:56 PM
180 buah pesawat pejuang pun masih x cukup untuk cover semua kawasan di Indonesia tuhh... Indonesia kena minta Rusia bagi lesen untuk mengeluarkan pesawat Sukhoi ni di Indon seperti India..... dapat memberi peluang pekerjaan pada rakyat indon, dan supaya tak perlu lagi naik tongkang mencari pekerjaan di Malaysia.... |
|
|
|
|
|
|
|
Besarnya cita-cita~ |
|
|
|
|
|
|
|
180 buah tu.. jgn memain..aussie gan singapore pon seram sejuk dengor.. |
|
|
|
|
|
|
|
Menhan : 2020 Sudah Ada Generasi Pesawat Tempur Baru
REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR--Menteri Pertahanan dan Keamanan Menhan), Purnomo Yusgiantoro, menyatakan pada 2020 Indonesia sudah generasi pesawat tempur atas kerjasama dengan Korea Selatan. "Pada 2020 nanti sudah ada generasi pesawat tempur yang dihasilkan dari kerjasama indonesia dengan Korea Selatan," ujar Purnomo Yusgiantoro di Lanud Makassar, Senin.
Ia mengatakan, penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara Indonesia-Korsel itu sudah dilakukan pada tanggal 15 Juli 2010 yang lalu di Seoul-Korea Selatan. Dalam kerjasama itu, Indonesia dilibatkan dalam pembuatan pesawat tempur KFX. KFX sendiri merupakan singkatan dari Korean Fighter Experimental yang merupakan pesawat tempur desain dari Korea Selatan.
Sekjen Mentri Pertahanan dan Keamanan Marsekal Madya TNI Erris Herryanto juga mengaku jika dalam kerjasama itu, RI akan berusaha agar pembuatan KFX dapat dilakukan di Tanah Air, khususnya di PT Dirgantara Indonesia (DI). "Kita berharap pesawatnya dapat dibuat di sini (Indonesia). Ini akan dibahas dalam kesepakatan selanjutnya," ujarnya.
Menurutnya, dalam kontrak kerja sama Indonesia-Korsel, lima prototipe ditargetkan untuk dibuat bersama. Satu dari lima prototipe itu akan dibuat di Indonesia sedangkan empat lainnya akan dibuat di Korsel. Setelah kontrak kerja sama itu akan ada fase produksi pesawat tempur yang akan diproduksi dalam negeri. "Setelah kontrak kerja sama itu akan ada fase dimana pesawat tempur akan diproduksi dalam negeri," terangnya.
Dalam kesepakatan yang diteken Komisioner Kementerian Pertahanan Korsel dan Sekjen Kemhan RI Marsekal Madya TNI Erris Herryanto, Indonesia akan menanggung 20 persen biaya dan akan memperoleh 50 pesawat yang mempunyai kemampuan tempur melebih F-16 ini.
http://www.republika.co.id/berita/breaking-news/nasional/10/09/27/136713-menhan-2020-sudah-ada-generasi-pesawat-tempur-baru |
|
|
|
|
|
|
|
Post Last Edit by wongedandotcom2 at 27-9-2010 16:45
TNI Siapkan Pembangunan Satu Batalion Tank
Pontianak -- Komando Daerah Militer XII Tanjungpura mulai membangun satu batalion tank bagian Komando Strategi dan Cadangan Angkatan Darat awal tahun 2011 guna menambah kekuatan di kawasan perbatasan Indonesia dengan Malaysia.
"Batalion tank itu akan kami tempatkan di Kabupaten Bengkayang, untuk memudahkan mobilisasinya kendaraan berat itu di sepanjang kawasan perbatasan Kalbar - Malaysia," kata Komandan Korem 121 Alambhana Wanawai Kolonel Inf Toto Rinanto di Pontianak, Sabtu.
Ia menjelaskan, rencana pembentukan batalion tank itu secara detil masih digodok di Mabes TNI AD.
"Pada dasarnya kami siap mengamankan Negara Kesatuan Republik Indonesia, baik dari gangguan luar dan dalam," kata Totok.
Menurut dia, lokasi akan dibangunnya batalion tank itu sudah dipersiapkan oleh Pemerintah Kabupaten Bengkayang.
"Saya bersama Pangdam XII Tanjungpura sudah turun langsung meninjau lokasi pembangunan batalion tersebut," ujarnya.
Sebelumnya Panglima Kodam XII Tanjungpura Mayjen TNI Moeldoko membenarkan, pembangunan batalion tank di Bengkayang akan dimulai pada 2011. Jumlah personel yang ditempatkan untuk batalion tersebut sekitar 600 orang.
"Sekarang, yang ada hanya setingkat Detasemen Kavaleri," kata dia.
Selain itu, jenis tank yang digunakan saat ini akan diganti dengan yang berkapasitas dan kemampuan tempur lebih baik. Jumlahnya pun lebih banyak.
Menurut dia, penempatan batalion tank di Bengkayang dengan pertimbangan daerah tersebut merupakan poros tengah di Kalbar.
Mobilisasi ke berbagai daerah di Kalbar juga lebih mudah dan cepat karena infrastruktur relatif baik.
"Misalnya menuju Sanggau, atau daerah perbatasan lainnya, mudah dilakukan," kata Moeldoko.
Kodam XII Tanjungpura juga akan terus melakukan pembinaan teritorial terpadu dengan pemerintah daerah setempat di wilayah perbatasan. Diantaranya mengenai aspek kesadaran bela negara, kewarganegaraan yang sadar akan hak dan kewajiban sebagai warga negara.
Ia melanjutkan, penanganan di perbatasan perlu dilakukan secara menyeluruh. "Tidak hanya membangun sistem pertahanan dan keamanan," katanya.
Kodam XII Tanjungpura bermarkas di Pontianak dengan cakupan dua provinsi yakni Kalimantan Barat dan Kalimantan Tengah.
ANTARA News |
|
|
|
|
|
|
|
apa dia , sukhoi 18o , dan batalion mbt kat sempadan , bagus , pandai org indon rangka strategi , cuma musykil sikit , dr mana duit dorang ini dapat , klu ada duit lebih , cuba bangunkan wilayah kamu , buka bnyk sikit peluang pekerjaan , jd tak perlulah kamu menceroboh masuk kawasan kami membabi buta , babi pun tak buta . at leasrt najib kan buka mata sikit drpd perkembangan negara jiran , dengan medernisasi atm dpt dipercepatkan , ini tak , nak beli self propelled vehicle , yg jumlah tak sampai 20 buah pun fikir sampai 10 thn . atgm yg jumlahnya tak sampai 20 pun , tak umumx2 lagi . apala . |
|
|
|
|
|
|
|
Anwar dakwa media Malaysia berat sebelah
JAKARTA 26 Sept. - Ketua Pembangkang, Datuk Seri Anwar Ibrahim hari ini menyatakan kekecewaan terhadap media di Malaysia yang didakwanya bersikap berat sebelah dalam penerbitan berita mengenai Indonesia.
Beliau berkata demikian semasa berucap dalam majlis 'Reformasi Politik dan Demokrasi di Malaysia, Menuju Persahabatan Setara Indonesia-Malaysia' di Hotel Four Seasons di Setiabudi, Jakarta Selatan, hari ini.
Anwar mengambil contoh soal rasuah yang mana media Malaysia didakwanya tidak pernah melaporkan berita mengenai peranan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam membanteras kegiatan itu di Indonesia, seolah-olah semua orang Indonesia melakukan korupsi.
"Padahal Malaysia juga korupsi, tapi korupsinya lebih canggih kerana pakai cara Inggeris, kalau Indonesia masih pakai cara Belanda," katanya lagi.
Malah Anwar ketika menjawab soalan pemberita menyatakan, sekiranya terpilih sebagai Perdana Menteri Malaysia, beliau akan mengambil tindakan keras terhadap mereka yang melakukan kezaliman terhadap TKI dan menyelesaikan masalah sempadan maritim Indonesia-Malaysia sesuai dengan perlembagaan.
"Kita tidak jamin kekerasan itu dihentikan sama sekali, yang boleh kita jamin we will take action, keras," ujarnya lagi.
Berita mengenai tenaga kerja Indonesia (TKI) juga sangat memencilkan perantau asal Indonesia dan media hanya melaporkan berita negatif dilakukan.
Menurutnya, media Malaysia hanya melaporkan kes yang dilakukan TKI walaupun ia sangat sedikit berbanding yang dilakukan rakyat Malaysia sendiri.
Anwar juga turut menyalahkan UMNO sebagai cuba menjejaskan hubungan Indonesia-Malaysia dengan menyebarkan ketakutan.
Katanya, kecenderungan UMNO memanfaatkan isu ini menyebabkan sentimen negara menjalar kepada masyarakat. - AGENSI
hapuskan dulu kroni dan nepotisme dalam pkr ngan dap dulu . mcm mana org yg tawar berjuta ringgit kpd org lain utk lompat parti boleh hapuskan rasuah , pelik tul aku |
|
|
|
|
|
|
|
apasal berita2 indon ni stok2 xleh blah je aaa? |
|
|
|
|
|
|
|
kroni and nepotism dalam pkr?
take a better look @ your umno... |
|
|
|
|
|
|
|
Reply 501# wongedandotcom2
ya..rencan ini bisa jadi wet dream indon.....wakakakak....
tahun 2003 pesan 2 shukoi + 2 Su 27...
tahun 2010 baru jadi enam shukoi..wak kalo belin cicilan kayak gitu mana mungkin tahun 2024 bisa ada 180 pesawat...
tapi kalo dalam mimpi ya....mungkin bisa...
Indon bisa!!! |
|
|
|
|
|
|
|
Reply 506# wongedandotcom2
ya rencananya ditunggu jadi realiti wak....
|
|
|
|
|
|
|
|
Reply 508# hyazinth79
dengan sapa lagi la Anwar nak sokongan...tentu dari indon...kan Sukma juga dari indon...
|
|
|
|
|
|
|
|
BPPH Kembangkan Sistem Control Ability Kapal Selam
Senin, 27 September 2010 08:58
27 September 2010 -- Isu-isu pertahanan dan keamanan berkaitan dengan masalah kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) semakin sering bermunculan. Untuk menanggapi masalah-masalah tersebut serta menjaga kedaulatan NKRI maka kehandalan dan kelengkapan alat utama sistem pertahanan (alutsista) TNI sangat diperlukan.
“Sebagai negara maritim, idealnya diperlukan alutsista laut yang handal dan lengkap, tetapi belum dapat diwujudkan karena keterbatasan dana dan adanya efek berantai yang timbul akibat embargo. Dampak embargo ternyata tidak selalu merugikan. Berkat embargo muncul semangat untuk mengurangi ketergantungan pembelian alutsista luar negeri”, ungkap Kepala Badan Pengkajian dan Penelitian Hidrodinamika (BPPH), Erwandi saat ditemui di ruang kerjanya, Surabaya (22/09).
Lebih lanjut, Erwandi mengatakan bahwa salah satu alutsista laut yang strategis dan sarat dengan muatan teknologi tinggi, serta mempunyai efek psikologis yang tinggi terhadap lawan adalah kapal selam. “Karena itulah, sejak tahun 2007 UPT-BPPH bekerjasam dengan Dinas Penelitian dan Pengembangan (Dislitbang) TNI-AL serta dukungan dari Departemen Pertahanan mulai melakukan desain kapal selam berukuran kecil dengan panjang 22 meter dan menguji modelnya di tangki uji tarik dan di tangki kolam lebar untuk percobaan maneuver di laboratorium BPPH”.
“Tahun 2010 ini kami berencana untuk merancang sistem control ability kapal selam. Sistem ini nantinya dapat berperan dalam mengontrol gerak kapal secara horizontal, vertikal, menyelam, atau naik ke permukaan laut kembali. Selain itu, rencana ke depan kami juga akan mengembangkan penelitian tentang sumber-sumber noise dari propeller kapal selam. Jadi dengan berkurangnya noise pada kapal selam maka gerakan kapal selam akan sulit terdeteksi oleh musuh”, jelas Erwandi.
“Saya berharap, nantinya Indonesia mampu membuat kapal selam sendiri. Hal itu tentunya akan menjadi kebanggan tersendiri bagi bangsa kita. Tapi memang tahapannya tidak bisa langsung membuat kapal selam yang besar, harus bertahap. Yang terpenting sekarang ini saya ingin berhasil mengembangkan sistem control ability kapal selam. Karena jika kita sudah memiliki teknologi control ability ini, maka kita dapat membuat kapal selam yang dapat dimanfaatkan untuk berbagai keperluan baik untuk pertahanan keamanan maupun pariwisata. Tinggal bagaimana nanti desain kapal selamnya dibuat”, tegasnya.
BPPT - BPPH KEMBANGKAN SISTEM CONTROL ABILITY KAPAL SELAM |
|
|
|
|
|
|
|
Reply 508# hyazinth79
Anwar: Krisis RI-Malaysia Jadi Mainan Politik
"Isu itu muncul di kalangan tokoh politik yang kehabisan akal," kata Anwar Ibrahim
Minggu, 26 September 2010, 13:42 WIB
VIVAnews - Pemimpin oposisi Malaysia, Anwar Ibrahim, menuding partai berkuasa UMNO sengaja menggunakan isu memanasnya hubungan negaranya dengan Indonesia untuk mendapat dukungan masyarakat. Isu itu terkesan dibesar-besarkan dan menjadi permainan politik di parlemen Malaysia.
"Isu itu muncul di kalangan tokoh politik yang kehabisan akal," kata Anwar saat memberikan kuliah umum mengenai "Reformasi Politik dan Demokratisasi di Malaysia." Acara itu berlangsung di suatu hotel di Jakarta, Minggu 26 September 2010.
Menurut Anwar, dirinya melihat sinyalemen bahwa isu pembakaran bendera dan pelemparan kotoran di Kedubes Malaysia di Jakarta beberapa waktu lalu telah dijadikan permainan politik di kalangan parlemen Negeri Jiran.
Sebagai partai politik penguasa, UMNO dianggap sengaja membesarkan isu-isu ketegangan Malaysia dan Indonesia dengan meggambarkan seolah-olah Malaysia kini terancam dengan serangan yang meluas di kalangan masyarakat Indonesia. "Pernyataan dari UMNO itu saya anggap tidak benar, bahkan itu dongeng baru," kata Anwar, yang merupakan Ketua Umum Partai Keadilan Rakyat.
Kendati demikian, mantan deputi perdana menteri Malaysia itu juga tidak membenarkan tindakan kaum anarkis yang sengaja membakar bendera Jalur Gemilang serta melempar kotoran ke arah Kedubes Malaysia di Jakarta dalam suatu demonstrasi yang digalang kelompok Benteng Demokrasi Rakyat (Bendera) Agustus lalu.
Anwar melihat isu memanasnya hubungan bilateral sudah sampai pada tataran masyarakat bawah di Indonesia. Hal itu diketahuinya dari perjalanan ke sejumlah kota di Jawa. "Kondisi ini tidak sehat dalam hubungan jangka panjang kedua negara. Bahkan hanya akan mempersulit hubungan Indonesia dan Malaysia," kata Anwar. |
|
|
|
|
|
|
|
Wamenhan Hari Ini ke Beijing, Jajaki Pembelian C-802....
Indonesia Pertegas Persyaratan Alih Teknologi Untuk Persenjataan
Posted by Redaksi on September 27, 2010 · Leave a Comment
Beijing ( Berita ) : Pemerintah Indonesia menegaskan persyaratan alih teknologi dan produksi bersama setiap pengadaan alat utama sistem senjata yang dibeli dari mancanegara, termasuk China, kata Wakil Menteri Pertahanan RI Sjafrie Sjamsoeddin, di Beijing, Senin [27/09].
Dalam perbincangan dengan ANTARA sebelum bertemu perwakilan BUMN Industri Pertahanan China, ia menegaskan, persyaratan itu merupakan upaya untuk meningkatkan kemampuan industri pertahanan nasional.
Sehingga, kata dia, pada jangka panjang Indonesia memiliki kemandirian dalam pengadaan persenjataan untuk militer dan kepolisian atau instansi lain terkait.
“Indonesia tidak mau lagi sekadar sebagai pembeli dan pengguna. Indonesia juga harus mampu membeli dan memproduksi, melalui persyaratan alih teknologi dan produksi bersama,” katanya.
Sjafrie mengatakan, setidaknya Indonesia diberikan kewenangan 40 persen dari produsen untuk memproduksi beberapa komponen dari alat utama sistem senjata yang dibeli.
“Ini yang akan kita perjelas dan pertajam dalam setiap pengadaan alat utama sistem senjata dari mancanegara termasuk dengan China. Karena meski Indonesia dan China telah memiliki kerja sama dalam industri pertahanan, namun kerja sama yang ada belum meliputi alih teknologi dan produksi bersama,” katanya.
Tentang produk persenjataan yang akan dikerjasamakan alih teknologi dan produksinya, Sjafrie mengatakan, sangat bergantung pada dua hal, yakni kemampuan produsen untuk memproduksi senjata yang digunakan Indonesia pada jangka menengah dan panjang serta dalam jumlah banyak, dan kesanggupan Indonesia untuk menggunakan produk tersebut pada jangka waktu lama dan dalam jumlah yang banyak pula.
“Kalau Indonesia membutu*kan banyak produk ‘A’ dalam jangka waktu lama, tetapi China tidak mampu memenuhinya, ya kita tidak akan lakukan kerja sama khususnya untuk produksi bersama. Karena Indonesia pada jangka panjang menargetkan,dapat memperoleh lisensi dari sebuah produk untuk memproduksi dan menjual. Sehingga, industri pertahanan kita benar-benar mandiri untuk memproduksi kebutu*an di dalam dan luar negeri,” tutur Sjafrie.
Indonesia saat ini telah menjajaki beberapa persenjataan dari China seperti peluru kendali QW-3 untuk Pasukan Khas TNI Angkatan Udara dan peluru kendali C-802 untuk TNI Angkatan Laut. Sebagian telah menjalani uji coba baik QW-3 maupun rudal C-802.
Bahkan Indonesia telah berencana untuk melakukan pembelian secara berkesinambungan rudal C-802 untuk meningkatkan sistem tempursejumlah kapal perangnya, sehingga mampu memberikan efek tangkal. (ant )
|
|
|
|
|
|
|
|
kat malaysia semacam dah tak de peluang nak tabur auta..
jadi dia ke indon la pulak,
kot2 ada rezeki jadi naib presiden pun ok la.. |
|
|
|
|
|
|
|
Golkar to fight for increased defense budget
Monday, September 27, 2010 18:17 WIB | National | | Viewed 625 time(s)
Jakarta (ANTARA News) - Golkar Party Chairman Aburizal Bakrie has ordered the Gokar faction (FPG) in the House of Representatives (DPR) to fight for increase in defense budget as well as budget for fighting terrorism.
"If we talk about state`s security we cannot take it lightly. We should not be hampered by shortage of funds," the Golkar chairman told a press conference here on Monday.
He said that Indonesia should not be weakened by shortage of funds so that it should raise its defense budget.
"In term of defending sovereignty we should not be weak. I ask the Golkar faction in the House to fight for increased budget based on the need," he said.
He did not mention how much increased budget was needed for the defense system.
In his address on the 2011 draft state budget and financial notes at the House Plenary session last August, President Susilo Bambang Yudhoyono said that the Defense Ministry got a budget allocation of Rp45.2 trillion.
Aburizal Bakri said that a budget of that amount for maintaining the country`s sovereignty was too small.
On the occasion, Bakrie also asked the Golkar faction to fight for increased budget for fighting terrorism.
He said that he had been informed that the police`s Densus-88 anti-terror squad only got a budget of Rp9 billion. Bakrie said that a budget of that amount to fight terrorism was too small.
The Golkar party said that budget for the Densus-88 should be based on the need namely Rp60 billion.(*)
COPYRIGHT © 2010 |
|
|
|
|
|
|
|
Post Last Edit by botakgundul at 28-9-2010 09:50
Malaysia-Indonesia relations cannot be broken-DPM
Monday, September 27, 2010 22:05 WIB | National | | Viewed 527 time(s)
Kuala Lumpur (ANTARA News/Bernama) -- The strong Malaysia-Indonesia relations cannot be eroded as the leaders of both countries have agreed to resolve all issues together in a harmonious manner.
Deputy Prime Minister Muhyiddin Yassin said the long-established ties between the two countries would not be severed despite some painful situations that had occurred.
"The diplomatic ties between Indonesia-Malaysia still remain strong and at a commendable level.
"The location of our two countries is of strategic value for us to work together through sharing of resources and expertise, as well as complementing and assisting each other."
Muhyiddin said this in his speech at a dinner function and cultural performance organised by Kelantan Poverty Foundation (YKK) to commemorate 50 years of Malaysia-Indonesia diplomatic relations, here, Sunday night.
He said any conflict or controversy would not benefit any party, and it should be discussed in a spirit of goodwill and consensus to ensure actions taken would be two-way and through the negotation process.
The deputy prime minister said the Malaysian government would make
continuous effort to preserve harmony and the strategic and close bilateral relations between the two neighbours in various sectors to benefit both.
He said the tradition of the two countries` leaders visiting each other and holding meetings would continue and in fact encouraged, so that the close cooperation would extend to other levels like between the non-governmental organisations, employers, workers and the general public.
Media and telecommunications technology should also be used positively to foster closer relations between the two countries, he said.
In this context, he added, the media and bloggers played an important role to give an accurate picture on any issue and not to sensationalise it so as to maintain the cordial relations between the two countries.
On Malaysia-Indonesia economic cooperation, Muhyiddin said Indonesia was Malaysia`s third important trade partner among Asean countries where the bilateral trade had increased more than three-fold over a period of 10 years, from US$3.1 billion in 1999 to US$11.4 billion in 2009.
Malaysia-Indonesia bilateral trade in the first six months of this year was worth US$7.19 billion, which was 15.9 per cent of the total with Asean countries, compared with US$5.01 billion over the same period last year.
"This is more than half (at 63 per cent) than that recorded in 2009. The figure is expected to increase based on the average growth of 0.8 per cent in bilateral trade," said Muhyiddin.
He said Malaysia was the 10th biggest foreign investor in Indonesia with US$1.6 billion worth of investments up to last year while at the Asean level, Malaysia was the second biggest investor in Indonesia.
As for tourism, he said Indonesian tourist arrivals in Malaysia reached 2.5 million last year while there were about 10,000 Indonesians studying at higher learning institutions in Malaysia.
Indonesians also make up 51 per cent of foreign workers in Malaysia and they are found in various sectors.
"This shows that Malaysia practises the people-friendly principle towards foreigners, what more with people of the same ethnicity from Indonesia.
"It cannot be denied that Malaysia-Indonesia relations is very unique and important as the people of both countries are like one big family who share the same history, border, language and culture.
"These similarities should be an important factor for us to strengthen unity and cooperation between us," said Muhyiddin.
On Sunday night`s function, he said the government always encouraged such an activity and hoped it could be extended to other states in Malaysia and provinces in Indonesia.
The artistes who performed tonight were Malaysia`s King of Pop Jamal Abdillah and Indonesian entertainer Bob Tutopoly.
Also present were Indonesian ambassador to Malaysia Da`i Bachtiar,
former Thai deputy prime minister Wan Mohamad Noor Matha and YKK founder Annuar Musa. (*)
COPYRIGHT © 2010
Ikuti berita terkini di handphone anda http://m.antaranews.com
Simpan dan akses berita ini dari HP anda dengan kode QR dibawah ini.
why not? current leader of both countries will not last forever. |
|
|
|
|
|
|
|
Reply 515# wongedandotcom2
iya bener....jadi mainan politik bung anwar..
yang hilang akal juga adalah bung anwar.... |
|
|
|
|
|
|
| |
|