|
INDONESIA = DEFENCE -MILITARY ISSUES [ PART V ]-[R.P.1]
[Copy link]
|
|
INDONESIA SIAP LUNCURKAN ROKET RX - 550

Jakarta (ANTARA News) - Menteri Riset dan Teknologi Gusti Muhammad Hatta, mengatakan tahun ini Indonesia sudah siap meluncurkan roket RX-550 (Kaliber 550mm) dengan jangkauan 300 km yang akan membawa peralatan pengukur atmosfer.
"Kita sedang mengembangkan roket RX-550 dan siap meluncurkannya tahun ini," kata Menristek dalam jumpa pers tentang peringatan Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (Hakteknas) ke-17 di Jakarta, Jumat.
Roket RX-550 yang merupakan roket terbesar yang pernah dikembangkan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) menjadi bukti atas kemampuan bangsa Indonesia mengembangkan teknologi tinggi, ujarnya.
Sementara itu, Kepala Lapan Bambang Tedjasukmana mengatakan, setelah Idul Fitri atau sekitar akhir Agustus hingga September pihaknya akan melakukan uji statik roket RX-550 untuk yang kedua kalinya.
"Uji statik roket ini merupakan uji di darat untuk mengetahui kinerjanya misalnya daya dorongnya saat akan tinggal landas, atau kemulusannya saat dinyalakan," katanya.
Setelah uji statik bisa dilalui, RX-550 akan diuji terbang, agar tahun depan roket ini bisa diluncurkan, ujarnya.
Untuk peluncuran tersebut, ujar Bambang, pihaknya akan bekerja sama dengan Pemda Morotai, Maluku Utara, karena RX-550 akan diterbangkan dari Morotai yang lokasinya sangat bagus untuk peluncuran roket.
"Morotai itu langsung menghadap Pasifik, jadinya roket Sonda ini akan langsung dilepas di atas samudra Pasifik untuk keperluan pengukuran atmosfer," katanya.
Sumber: Indonesia defence
Semoga Sukses |
|
|
|
|
|
|
|
Super Tucano Gunakan Persenjataan Lokal
JAKARTA – Pesawat tempur ringanSuper Tucano yang segera memperkuat jajaran alat utama sistem senjata (alutsista) TNI Angkatan Udara akan mengandalkan persenjataan dari dalam negeri.
Hanya misil andalan pesawat ini yakni MAA-1 Piranha didatangkan dari luar karena industri pertahanan dalam negeri belum mampu membuatnya.
Pesawat ini dijadwalkan tiba di Tanah Air pada 28 Agustus nanti setelah diterbangkan dari pabrik pembuatnya Embraer, Brasil. Menurut Kepala Staf Angkatan Udara Marsekal TNI Imam Sufaat seusai peringatan Hari Bhakti TNI AU, pada 28 Agustus nanti ada empat unit Super Tucano yang tiba di Tanah Air.
Tiga bulan selanjutnya disusul empat unit lagi sehingga tahun ini ada delapan Super Tucano untuk mengisi Skuadron Udara 21 Lanud Abdulrachman Saleh,Malang.
Pengadaan pesawat asal Brasil ini terpisah dengan sistem persenjataannya.“Kalau untuk senjata seperti bom,kita sudah bisa buat sendiri. Kita pakai itu. Tapi kalau seperti misil Piranha, kita belum bisa buat, jadi harus beli,” ungkapnya belum lama ini.
Sementara itu,Kepala Dinas Penerangan Angkatan Udara Marsekal Pertama TNI Azman Yunus menambahkan, empat unit pesawat tempur ringan Super Tucano sudah siap untuk diterbangkan dari Brasil ke Indonesia.Keempat pesawat itu adalah Super Tucano TT-3101, 3102, 3103, dan 3104 dengan desain moncong berwarna merah karya almarhumMarsda TNI (Purn) F Djoko Poerwoko.
Tim dari Kementerian Pertahanan dan TNIAngkatan Udara telah melakukan pemeriksaan pesawat dengan nomor seri produksi 179 dan 180 tersebut di fasilitas produksi Embraer di GaveaoPeixotoSaoPauloBrazil. Pemeriksaan meliputi dokumen, pencocokan komponen pesawat, interior pesawat, pengecatan, dan uji terbang. Adapun uji terbang dilaksanakan oleh test pilot Embraer, William disertai oleh Komandan Skuadron Udara 21 Mayor Pnb James Yanes Singal.
http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/517214/ |
|
|
|
|
|
|
|
169 Personil Kopassus Lulus Kursus Komando,4 personel dari Angkatan Bersenjata Kerajaan Kamboja (RCAF)



JAKARTA, KOMPAS.com - Sebanyak 169 personel Kopassus termasuk 4 personel dari Angkatan Bersenjata Kerajaan Kamboja (RCAF) berhasil lolos dalam pendidikan Kursus Komando Angkatan 92 di Pantai Permisan, Cilacap, Jawa Tengah, pada Minggu (29/7/2012). Upacara penutupan dilakukan langsung oleh Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus Mayjen TNI Agus Sutomo.
Dalam amanatnya, Agus mengatakan, tidak semua prajurit didik berhasil menjadi Prajurit Komando. Oleh karena itu, setiap prajurit harus bisa bersyukur dan melihat tantangan ke depan.
"Prajurit Komando yang telah dilatih secara khusus maka para prajurit harus mampu menjawab tantangan tugas, seiring dengan bertambahnya tanggung jawab menghadapi kompleksitas dalam tantangan tugas," kata Agus, Minggu (29/7/2012), seperti yang tertulis dalam siaran pers yang diterima Kompas.com.
Ia berharap agar seluruh prajurit Kopassus di mana pun berada dan bertugas selalu berupaya untuk memberi arti dan peduli terhadap lingkungannya serta memberi solusi terhadap berbagai permasalahan.
Selain itu, prajurit Kopassus harus selalu berlatih dan berlatih untuk mencapai berprestasi demi keharuman korps baret merah.
Adapun, penutupan pendidikan ini ditandai dengan Serangan Regu Komando (Seruko) yang dilaksanakan pada waktu fajar di Pantai Permisan yang merupakan rangkaian kegiatan terakhir dari keseluruhan tahapan Pendidikan Kursus Komando. Pendidikan yang telah berlangsung selama tujuh bulan tersebut terbagi menjadi tiga tahap yakni tahap basis, tahap gunung hutan, tahap rawa laut.
Pendidikan Kursus Komando Angkatan 92 ini telah berhasil meluluskan 169 personel termasuk 4 personel dari Angkatan Bersenjata Kerajaan Kamboja (RCAF). Keluar sebagai peserta didik terbaik antara lain Perwira terbaik Letda Inf Denny Sopyan, Bintara terbaik Serda Bambang SB, dan Tamtama terbaik Prada Anas Rifai. Upacara penutupan juga dihadiri oleh Athan Kamboja, para pejabat teras Kopassus dan pejabat Muspida serta orangtua siswa.
http://megapolitan.kompas.com/re ... ulus.Kursus.Komando |
|
|
|
|
|
|
|
Indonesia Akan Teken Kontrak Pembelian C-705 Pada 1 Maret 2013
TEMPO.CO, Jakarta: Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut memastikan akan membeli misil C705 dari Cina pada 2013 depan. “Misil ini memiliki akurasi yang sangat tinggi,” kata Kepala Dinas Penerangan TNI AL, Laksamana Pertama Untung Suropati, Ahad 5 Agustus 2012.
Kementerian Pertahanan mengatakan rencana pembelian misil ini sudah dibicarakan dalam kunjungan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ke Cina, Maret 2012 lalu. Rencana ini kemudian ditindaklanjuti dengan pertemuan bertajuk “First Defense Industry Cooperation Meeting RI-China”, akhir Juli 2012 lalu.
Kepala Pusat Komunikasi Publik Kementerian Pertahanan, Brigadir Jenderal Hartind Asrin, mengatakan misil dengan jarak tempuh 135 kilometer ini telah diuji dua kali di Selat Sunda sejak 2011. “Misil ini terbukti efektif setelah diuji coba,” kata Hartind.
Pada 30 Agustus nanti, Hartind menambahkan, Cina akan memberikan proposal tahap pertama yang berisi spesifikasi teknis. Baru, pada September, kedua pihak akan menentukan harga dan jumlah misil yang dibeli. Jika tak ada halangan, ujar dia, pemerintah akan meneken kontrak pembelian misil C705 pada 1 Maret 2013.
TNI Angkatan Laut juga pernah menguji rudal Yakhont asal Rusia pada 2011 lalu. Rudal ini, kata Untung, berbeda dengan misil C705. "C705 memiliki jangkauan setengah dari rudal Yakhont," ucapnya. Karena itu, ujar Untung, Yakhont cocok untuk pertempuran di perairan luas, sedangkan C705 cocok di perairan kepulauan.
Wakil Ketua Komisi Pertahanan Tubagus Hasanuddin mengatakan pembelian misil C705 telah disetujui oleh Dewan Perwakilan Rakyat. “Sudah dialokasikan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun 2010,” kata Hasanuddin.
http://www.tempo.co/read/news/20 ... Akan-Dipakai-TNI-AL |
|
|
|
|
|
|
|
Embraer Kirim Empat Super Tucano TNI AU




serah terima Super Tucano (FAB Commander, Juniti Saito, Air Marshal Herryanto, from Indonesia, and Aguiar, Embraer Defense and Security )
São Paulo, August 6, 2012 – Embraer Defense and Security has today delivered four light attack and tactical training A-29 Super Tucano aircraft to Indonesia’s Air Force at a ceremony held in its facility in Gavião Peixoto, São Paulo, Brazil. Indonesia is the first operator of Super Tucano in the Asia-Pacific region.
These four A-29 Super Tucano are from the initial batch of eight aircraft purchased by the Indonesian Air Force (IAF) in 2010. The IAF has since ordered a second batch of eight Super Tucanos as part of their equipment modernization exercise, bringing the total number of orders to 16 aircraft.
“We are honored that the Indonesian Air force has selected the A-29 Super Tucano as the preferred choice in their fleet modernization program”, said Luiz Carlos Aguiar, President of Embraer Defense and Security. “The Super Tucano is a mature, proven and mission-ready aircraft with more than 160 units in operation globally.”
The Super Tucano was chosen by the Indonesian Defense Forces to replace a fleet of OV-10 Broncos as part of their equipment modernization exercise for years 2009 – 2014. With more than 157,000 flight hours and over 23,000 combat hours achieved, the Super Tucano offers the flexibility to perform a broad range of missions including light attack, surveillance, air-to-air interception and counter insurgence. The aircraft makes excellent use of the most recent electronic, optical, infra-red and laser technologies, as well as secure radio communications with data-link, and an unparalleled weaponry capability, making it highly reliable and at a top-level cost/benefit ratio for a wide range of military missions, even operating from unpaved runways.
http://www.embraer.com/en-US/Imp ... a-da-Indonesia.aspx |
|
|
|
|
|
|
|
3 Kapal Selam Baru Segera Tiba di Indonesia
VIVAnews - Kementerian Pertahanan RI resmi memesan tiga kapal selam dari Korea Selatan. Pembelian kapal selam tersebut dilakukan dengan skema transfer of technology (TOT).
Rencananya, satu buah kapal selam akan dibuat di Korea Selatan, satu dibuat bersama-sama, dan satu dibuat di Indonesia.
"Kontraknya sudah diteken. Jadi tahapannya nanti ada masa transisi di mana kemudian kita ingin bisa dibuat di Indonesia," kata Menteri Pertahanan, Purnomo Yusgiantoro, di Gedung Kemenhan, Jakarta, Selasa, 7 Agustus 2012.
Purnomo berharap ketiga kapal selam ini dapat memperkuat armada tempur TNI Angkatan Laut, dan mampu menghadapi tantangan ke depan. "Kita tentu inginkan kapal selam ini dapat beroperasi dengan baik dengan teknologi yang muktahir," jelasnya.
Sebelumnya, Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana TNI Soeparno mengatakan saat ini TNI AL hanya memiliki dua kapal selam.
Untuk memperkuat armada, diperkirakan pada awal tahun 2015 tiga kapal selam buatan Korea Selatan sudah bisa masuk jajaran armada TNI AL. "Awal tahun 2015 satu kapal selam sudah masuk dan tahun berikutnya kapal selam yang kedua," ujarnya usai penyematan brevet kehormatan Hiu Kencana di Pelabuhan Indah Kiat, Merak, Kota Cilegon, Banten, Kamis 4 April 2012 lalu.
Dia berharap, kehadiran kapal-kapal selam tersebut akan meningkatkan kualitas alat utama sistem senjata utama (alutsista) yang dimiliki TNI AL. Daya tempur dan daya tangkal TNI AL juga akan semakin kuat.
Untuk pengadaan alutsista, TNI AL juga mengembangkan produk dalam negeri untuk pembuatan kapal perang taktis ukuran 40 hingga 70 meter. Dengan menggunakan teknologi serta sistem persenjataan yang modern, saat ini TNI AL sedang mempersiapkan kapal sekelas fregat.
http://nasional.news.viva.co.id/ ... a-tiba-di-indonesia
|
|
|
|
|
|
|
|
PT DI Tuntaskan Pesanan Tiga Pesawat Korea KT-1B
inilah..com, Bandung - PT Dirgantara Indonesia berhasil menuntaskan pemesanan Korea untuk merakit tiga pesawat KT-1B. Proses pengerjaan pesawat ini memakan waktu lebih dari empat bulan.
"Pengerjaan perakitan pesawat KT-1B ini dimulai sejak April dan hari ini (Rabu) akan kami serahkan kepada Korea," ujar Manager Bisnis Integrasi Direktorat Aircraft PT DI Simet Kadan kepada wartawan usai acara Indonesia-Japan Join Airbone Campaign Pisar-L2 di kawasan PT DI, Jalan Padjajaran, Kota Bandung, Rabu (8/8).
Dia menjelaskan pesawat ini memiliki akselerasi yang sangat baik sehingga tergolong pesawat aerobatik ataupun trainning. Pesawat ini bisa bergerak gesit karena didukung baling-baling turbo dibagian mocong pesawat.
"Ukurannya lebih besar dari maseraty dan mesinnya pun bandel," ucapnya.
Lebih lanjut dia menuturkan pada proyek perakitan pesawat ini, PT DI hanya berperan sebagai subkontraktor. Pasalnya, proyek kerjasama berlangsung antara Korea Selatan dengan TNI Angkatan Udara.
"Kita hanya subkontraktornya saja. Perjanjiannya sih antara Korea dengan TNI AU," jelasnya.
Setelah perakitan tiga pesawat ini, katanya, PT akan merakit dua pesawat lagi karena total ordernya mencapai lima pesawat. Korea Selatan menaruh kepercayaan kepada PT DI karena kerjasama serupa pernah berlangsung pada tahun 1998.
"Pada 1998 kami juga mendapat order dengan volume yang sama. Bahkan, PT DI juga telah diminta mengimprove pesawat yang lama dengan teknologi Automatic Radar Treat System (ARTS) di Bandara Adisucipto Yogyakarta. Ada sekitar 11 orang yang mengerjakannya proyek tersebut," pungkasnya.
http://teknologi.inilah..com/rea ... pesawat-korea-kt-1b |
|
|
|
|
|
|
|
Kemhan Serahkan 315 Pucuk Senjata Laras Pendek HK MP5 Kepada Kopassus
akarta, DMC - Dalam rangka memenuhi kebutu*an alat peralatan militer khususnya senjata yang berstandar internasional serta untuk membangun profesionalitas prajurit TNI Angkatan Darat khususnya Komando Pasukan Khusus (Kopassus), Kementerian Pertahanan menyerahkan Senjata Laras Pendek HK MP5 sebanyak 315 pucuk kepada Kopassus.
Penyerahan dilaksanakan secara simbolis oleh Wakil Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin kepada Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus (Danjen Kopassus) Mayjen TNI Agus Sutomo, Rabu (8/8) di Markas Kopassus, Cijantung, Jakarta Selatan. Hadir pada acara tersebut Kepala Badan Sarana Pertahanan (Kabaranahan) Kemhan Mayjen TNI Ediwan Prabowo dan sejumlah pejabat di lingkungan Kemhan, Mabesad dan Makopassus.
Senjata Laras Pendek HK MP5 yang diserahkan tersebut merupakan senjata hasil pengadaan Kemhan pada tahun 2010 yang terdiri dari 220 pucuk HK MP5 A4, 48 pucuk HK MP5 A5, 38 pucuk HK MP5K.PWW dan 9 pucuk HK SD6. Senjata Laras Pendek HK MP5 yang merupakan buatan Heckler & Koch (HK) Jerman, memiliki spesifikasi berat 2,6 kg, panjang 680 mm dan kaliber 9 x 19 mm.
Wamenhan dalam sambutannya mengatakan, penyerahan senjata ini merupakan bagian implemantasi tanggung jawab negara dalam membiayai dan melengkapi Tentara termasuk pasukan khusus yang memiliki kebutu*an sangat spesifik.
Lebih lanjut Wamenhan menjelaskan, bahwa pengadaan untuk kebutu*an Alutsista TNI yang merupakan kebutu*an spesifik dilaksanakan secara langsung dan hal tersebut sudah diatur dalam Peraturan Presiden (Perpres). Oleh karena itu, pembelian peralatan militer untuk kebutu*an pasukan khusus dilaksanakan secara langsung ke produsen agar terjamin kualitas dan akuntabilitas dari peralatan yang digunakan.
Kemhan sejak beberapa periode, dimulai Kabinet Indonesia Bersatu I sampai dengan sekarang telah memberikan perhatian khusus dalam rangka menambah kualitas dan kuantitas dari keperluan peralatan pasukan khusus yang diantaranya pengadaan Senjata HK MP5 ini. Sebelumnya, Kemhan telah menyerahkan kurang lebih 104 pucuk dan kali ini menyerahkan 315 pucuk, dengan harapan bisa memenuhi kebutu*an operasional Kopassus.
Wemenhan menambahkan, Kemhan akan terus memberikan perhatian terhadap pasukan khusus agar memiliki kualitas internasional, diantaranya adalah dalam berbagai upaya kerjasama pertahanan dengan negara sahabat, Kemhan selalu memberikan suatu ruang bagi pasukan khusus untuk dapat berinterkasi di dalam kerjasama pertahanan antar negara.
http://dmc.kemhan.go.id/index.ph ... anneg&Itemid=59 |
|
|
|
|
|
|
|
Hot News Dari Istana
Sindiran terhadap Londo
Presiden SBY: Jangan Kuliahi Indonesia soal HAM
JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan, Indonesia tidak akan membeli alat utama sistem persenjataan (alutsista) dari negara produsen yang menerapkan berbagai persyaratan, terlebih yang bersifat politik. Indonesia berkomitmen untuk tidak tergantung dengan negara asing terkait alutsista.
Kepala Negara mencontohkan, ada negara yang membatalkan pesanan alutsista Indonesia. Indonesia sempat dinilai tidak menjunjung tinggi nilai-nilai hak asasi manusia.
"Jangan menguliahi Indonesia tentang HAM. Di era penjajahan, itulah puncak pelanggaran HAM. Jangan ada anasir-anasir di negara mana pun," kata Presiden seusai memimpin rapat koordinasi bidang pertahanan di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta, Kamis (9/8/2012).
Kepala Negara kembali menegaskan, kerja sama di bidang militer perlu dilakukan atas dasar saling menguntungkan. Indonesia dan negara mitra perlu melakukan joint production dan alih teknologi.
Pada kesempatan itu, Presiden mengatakan, selalu ada pihak yang tidak puas ketika Indonesia memesan alutsista ke negara tertentu. Menurut Presiden, sepanjang pengadaan alutsista tersebut tidak merusak komitmen ASEAN, hal tersebut sah-sah saja
http://nasional.kompas.com/read/ ... .Indonesia.soal.HAM[quote]
|
|
|
|
|
|
|
|
Presiden: 5 Tahun Lagi, Indonesia Macan Asia
JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan, Indonesia segera menjadi Macan Asia dalam lima tahun lagi.
Selain perekonomian yang terus tumbuh positif di tengah krisis Eropa, Indonesia juga terus aktif melakukan politik luar negeri. Cita-cita dan harapan Bapak Pendiri Bangsa Soekarno agar Indonesia menjadi Macan Asia akan menjadi kenyataan.
"Kita juga terus melakukan modernisasi alat utama sistem persenjataan dan mengembangkan industri pertahanan," kata Presiden seusai memimpin rapat koordinasi bidang pertahanan di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta, Kamis (9/8/2012).
Kepala Negara mengatakan, anggaran pertahanan Indonesia terus meningkat. Pada 2004, anggaran pertahanan mencapai Rp 21,07 triliun. Pada 2009 dan 2012 meningkat menjadi Rp 33,67 triliun dan Rp 72,54 triliun. "Insya Allah pada 2013 mencapai sekitar Rp 77 triliun. Ini peningkatan yang sangat signifikan," kata Presiden.
Terkait meningkatnya anggaran pertahanan Indonesia, Kepala Negara meminta pihak-pihak tertentu, termasuk negara tetangga, untuk tidak khawatir. Modernisasi anggaran semata-mata dilakukan untuk mempertahankan kedaulatan dan keutuhan Negara Kesatuan RI. "Indonesia juga telah lama tidak melakukan modernisasi. Indonesia bukan agressor," katanya.
Modernisasi juga dipandang penting mengingat meningkatkan operasi militer selain perang, seperti penanganan bencana dan pemberantasan terorisme
http://nasional.kompas.com/read/ ... ndonesia.Macan.Asia[quote]
|
|
|
|
|
|
|
|
PT DI Terima Pesanan TNI AU Sebesar Rp 7 Triliun
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Dirgantara Indonesia mengaku telah menerima suntikan dana dari Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Udara sebesar Rp 7 triliun. Dana ini untuk membuat berbagai jenis pesawat.
Direktur Utama PT DI Budi Santoso mengaku bersyukur sekali telah menjalin kerjasama dengan TNI AU. Menurutnya, kerjasama ini akan membangkitkan lagi keuangan PT DI yang terpuruk. "TNI banyak yang pesan pesawat ke kami dari berbagai jenis dan tipe pesawatnya," katanya, Selasa (7/8).
Budi tak menyebutkan dengan rinci pesawat jenis apa saja yang akan dipesan TNI AU. Yang pasti, anggota ASEAN seperti Thailand, Myanmar dan Filipina juga melakukan pemesanan terhadap PT DI.
Mentri BUMN Dahlan Iskan memerintahkan PT DI menangkap besarnya anggaran TNI pada tahun ini. Menurutnya, besarnya anggaran TNI itu akan membuat pesanan pesawat untuk pertahanan meningkat.
Dia minta PT DI bekerja secara serius dalam memenuhi pesanan yang banyak itu. "Jangan terlambat,” ujarnya. (*)
http://www.tribunnews.com/2012/0 ... ebesar-rp-7-triliun
|
|
|
|
|
|
|
|
Pindad Percepat Kerjakan Enam Komodo Pesanan TNI dan Polri
Jumat, 10 Agustus 2012, 07:46 WIB



REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--PT Pindad sedang memproduksi enam unit Komodo, suatu kendaraan tempur lapis baja yang memiliki kemampuan bermanuver sangat baik, pesanan Kopassus, TNI AD dan Brimob.
"Sekarang kami produksi keenamnya dan ditargetkan 5 Oktober sudah selesai," kata Manajer Pengembangan Produk PT Pindad Sena Maulana yang memajang desain buatannya di RITech Expo 2012 di Sasana Budaya Ganesha, Bandung, Kamis.
Prototipe Komodo dipajang bersama berbagai armada lainnya seperti panser Anoa seri terbaru Pindad, roket RX-550 buatan Lapan, beberapa mobil listrik dan lain-lain di halaman gedung Sabuga.
Enam unit pesanan itu yakni, dua Komodo varian pendobrak untuk 10 personil pesanan Kopassus, tiga Komodo varian Armored (tahan peluru) Personnel Carrier (APC) atau pembawa pasukan untuk 10 personil dan satu versi rudal mistral (anti serangan udara) untuk TNI AD.
Komodo, ujar Sena, berfungsi mengintai kondisi jalan dan alam sekitar, kondisi penduduk setempat, kondisi cuaca, atau kekuatan musuh dengan kondisi medan berat seperti jalan berlumpur, berpasir, serta bergunung-gunung, dan mampu menerjang tanjakan 31 derajat dan kemiringan sisi 17 derajat.
Komodo seberat 4 ton dan berdaya jelajah 450 km ini ujarnya, selain engine, seluruhnya buatan Pindad yang selesai prototipenya sejak Maret 2012 dan bisa dipesan dan dimodifikasi sesuai keinginan.
Selain Komodo, Pindad juga mengeluarkan versi terbaru dari Anoa, suatu panser 6x6 APC, yang sebelumnya sudah selesai diproduksi sebanyak 150 unit untuk TNI, yang 13 di antaranya dipesan untuk Lebanon.
Redaktur: Taufik Rachman
Sumber: antara
Last edited by rifa on 10-8-2012 09:44 PM
|
|
|
|
|
|
|
|
Habibie Terjun Lagi ke Dunia Penerbangan (PT RAI)

Bacharuddin Jusuf Habibie, perintis industri dirgantara di Indonesia mengumumkan bakal terjun lagi di industri pesawat terbang. "Besok saya akan menandatangani peresmian pendirian PT Ragio Afiasi Industri (RAI) di kediaman saya dikuningan," kata Habibie di sela konfrensi pers Hari Kebangkitan Teknologi Nasional di Gedung Sate Bandung, Jumat, 10 Agustus 2012.
Adapun pendirian PT RAI menurut Habibie melibatkan beberapa pihak. "PT RAI merupakan perusahaan yang saya bentuk bersama dua perusahaan swasta yakni PT Ilhabi Rekatama milik Ilham Akbar Habibie dan PT Modal Elang milik mantan Direktur Utama Bursa Efek Indonesia Erry Firmansyah," katanya. "Ketua Dewan Komisaris saya."
Dia mengungkapkan, akan mengajak sejumlah eks karyawan IPTN atau kini PT Dirgantara Indonesia yang tersebar di berbagai negara untuk merintis industri pembuatan pesawat milik swasta itu. “Mereka kepingin pulang,” kata Presiden Republik Indonesia ketiga ini.
Habibie mengatakan bahwa proyek pertama dari PT RAI adalah untuk membangkitkan pesawat N-250. "Namun semuanya tentu disesuaikan dengan kondisi sekarang. Mesin tentunya akan disesuikan dengan yang baru," ungkapnya. "Nantinya untuk proyek PT RAI ini berbagai elemen seperti Kemenristek, BPPT, PT DI dan lain-lain akan turut dilibatkan."
Pesawat N-250 adalah pesawat regional komuter turboprop rancangan asli IPTN (Sekarang PT Dirgantara Indonesia,PT DI, Indonesian Aerospace), Indonesia. Pesawat ini merupakan primadona IPTN dalam usaha merebut pasar di kelas 50-70 penumpang dengan keunggulan yang dimiliki di kelasnya (saat diluncurkan pada tahun 1995). Menjadi bintang pameran pada saat Indonesian Air Show 1996 di Cengkareng. Namun akhirnya pesawat ini dihentikan produksinya setelah krisis ekonomi 1997.
http://www.tempo.co/read/news/20 ... e-Dunia-Penerbangan
|
|
|
|
|
|
|
|
Lulus Uji, Satelit LAPAN Siap Diluncurkan
Satelit Ke 2 Buatan Asli Lapan Siap Di Luncurkan

BANDUNG, KOMPAS.com - Ada kabar gembira dalam penutupan RITech Expo, Sabtu (11/7/2012) hari ini. Satelit kedua yang dikembangkan LAPAN, LAPAN A2 siap diluncurkan tahun 2013 mendatang.
Sebagai bentuk perayaan siap diluncurkannya satelit itu, Menteri Riset dan Teknologi Gusti Muhammad Hatta diwakili oleh Sekertaris Menristek, Mulyanto, menandatangani prasasti LAPAN A2.
"Penandatanganan ini menandai selesainya proses pembuatan dan segala uji yang dilewati satelit ini," ungkap Bambang S. Tejasukmana, Kepala LAPAN.
Bambang menguraikan, satelit LAPAN A2 telah melewati uji Automatic Position Reporting System (APRS), tes sel surya, uji pusat gravitasi, uji gaya magnetik, uji air bearing, uji transportasi dan uji getar.
Satelit Lapan A2 sepenuhnya karya LAPAN. Lapan A2 merupakan satelit yang sama dengan Lapan-Tubsat. Namun, satelit ini memiliki sensor yang lebih baik dibandingkan satelit pendahulunya.
Misi utama Lapan A2 ialah mitigasi bencana. LAPAN A2 punya Automatic Identification System (AIS) untuk identifikasi kapal yang melintas di wilayah yang dilewati satelit.
Berkaitan dengan selesainya pengembangan dan uji satelit itu, LAPAN akan meluncurkannya tahun 2013. Peluncuran akan dilakukan dengan roket India.
Selain penandatanganan prasasti Lapan A2, ditandatangani pula prasasti Lapan S-UAV 01 dan RHAN-122. Lapan S-UAV 01 adalah pesawat tanpa awak yang digunakan untuk surveillance. Sementara itu, RHAN-122 merupakan roket berdiameter 122 milimeter. Roket hasil kerja sama Lapan, Kementerian Ristek, dan TNI AD tersebut telah diproduksi dan diuji di Puslatpur TNI AD Baturaja, Sumatera Selatan.
Sumber :http://sains.kompas.com/read/201 ... AN.Siap.Diluncurkan |
|
|
|
|
|
|
|
TNI AL Akan Beli 11 Helikopter Antikapal Selam

JAKARTA - Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI AL) berencana mendatangkan 11 unit helikopter antikapal selam untuk lebih memperkuat alat utama persenjataan serta mengisi kekosongan alat yang tidak tercover oleh kapal-kapal TNI.
Sebelumnya, Kementerian Pertahanan juga telah melakukan pengadaan tiga unit kapal selam dengan perusahaan galangan kapal asal Korea Selatan, Daewoo Shipbuilding Marine Enginerering (DSME) yang dilakukan bersama Kementerian Pertahanan.
"Helikopter antikapal selam kita punya tahun 1960-an dan pensiun tahun 1970 nantinya kita akan beli 11 helikopter antikapal selam, karena ini sangat dibutu*kan oleh kita," ujar Wakil Kepala Staf Angkatan Laut, Laksamana Madya TNI Marsetio, di Kantor Kementerian Pertahanan, Jakarta, Rabu (15/8/2012).
Dijelaskan Marsetio, pihaknya masih akan membahas dengan Kementerian Pertahanan ihwal pembelian 11 helikopter antikapal selam ini, terutama mengenai helikopter yang didatangakan. Apakah jenis Seasprite atau Agusta.
"Tahun 2015 akan hadir helikopter tersebut, karena saat ini kita baru punya dua kapal selam dan akan datang lagi tiga," pungkasnya.
http://news.okezone.com/read/201 ... ter-antikapal-selam
|
|
|
|
|
|
|
|


SELAMAT HARI RAYA IDUL FITRI 1 SYAHWAL 1433 H,MOHON MAAF LAHIR BATIN BUAT WARGA CARI.COM.
|
|
|
|
|
|
|
|
Allahuakbar..allahuakbar..lailahillallahuallahu akbar..allahuakbar walillah ilham...

|
|
|
|
|
|
|
| |
|