rifa Publish time 7-4-2012 08:56 PM

TNI AU butu* Tambahan Pilot Sukhoi



Kepala Staf TNI Angkatan Udara Marsekal TNI Imam Sufaat mengatakan, TNI AU akan menambah jumlah pilot untuk menerbangkan pesawat-pesawat tempur. TNI AU sekarang sedang mengoptimalkan sekolah penerbangan di Lanud Halim Perdana Kusuma, Jakarta .

"Sudah (ada penambahan). Kami mulai menambah jumlah pilot di sekolah penerbang jika sebelumnya 30 saat ini sudah 40 penerbang," kata Sufaat di Jakarta, Sabtu (7/4).

Apalagi, hingga tahun 2014 TNI AU akan membeli beberapa pesawat tempur buatan Rusia dan Amerika Serikat (AS). Tambahan pesawat itu tentu saja membutu*kan banyak pilot.

Menurut Sufaat, TNI AU sekarang ini masih membutu*kan pilot untuk menerbangkan pesawat tempur Sukhoi dan F16. "Untuk F16 kami sudah ketambahan 24 penerbang," jelasnya.

Dalam kurun waktu sampai 2014, TNI berencana membeli 6 Sukhoi dari Rusia, pesawat jenis T50 sebanyak 15 unit dari Korea Selatan, 24 unit jet tempur jenis F16, 2 helikopter jenis Super Puma, 6 unit helikopter jenis Kombat, dan 16 unit pesawat latihan pengganti Bravo.

http://www.merdeka.com/peristiwa/tni-au-butu*-tambahan-pilot-sukhoi.html

rifa Publish time 7-4-2012 09:00 PM

TNI AU akan Beli Simulator Sukhoi



JAKARTA--MICOM: Indonesia berencana melengkapi keberadaan armada Sukhoi dengan membeli simulator pesawat tempur Rusia tersebut. Namun hingga saat ini belum ditentukan dari negara mana simulator tersebut dibeli.

"Kita beli simulator tahun ini untuk meningkatkan kemampuan penerbang dan mengefisienkan pengeluaran," kata Kepala Staf TNI Angkatan Udara Marsekal TNI Imam Sufaat, usai gladi resik HUT TNI AU di Lanud Halim Perdana Kusuma Jakarta, Sabtu (7/4).

Imam menyebutkan TNI AU masih terus menjajaki tiga negara yang menyediakan simulator pesawat jenis menengah tersebut. "Kami menjajaki, beli simulator dari Rusia, China, atau dari Kanada. Ada beberapa sumber dan kami akan cari yang terbaik, pertimbangannya adalah manual bahasanya," paparnya.

Ia menyebutkan, dasar utama pembelian simulator tersebut yaitu untuk merahasiakan kelemahan dan kekuatan setiap penerbang. Menurut Imam, apabila pilot diberi latihan di luar negeri, calon lawan bakal mengetahui dengan mudah skill setiap penerbang.

"Padahal di sini skill penerbanglah yang menentukan ketimbang kemampuan pesawatnya. Dengan adanya simulator, kita bisa mencetak pilot handal tanpa diketahui kemampuannya," ungkap Imam.

Pembelian simulator ini juga untuk menghemat pengeluaran operasional Sukhoi dan jaminan keselamatan pilot selama operasional.
"Setidaknya, dana yang harus dikeluarkan untuk 1 jam latihan Sukhoi mencapai Rp500 juta," ujarnya.

Saat ini, TNI AU sudah memiliki beberapa simulator pesawat seperti F16 dan Hercules.

http://www.mediaindonesia.com/read/2012/04/07/311242/284/1/-TNI-AU-akan-Beli-Simulator-Sukhoi

rifa Publish time 8-4-2012 12:22 PM

Eurocopter to supply six EC725 combat search and rescue helicopters to PT Dirgantara Indonesia for customization and delivery to Indonesian Air Force

author Priscilla YIP
04/05/2012

http://www.eurocopter.com/publications/img_wsw//DSC02024s.jpg

http://www.eurocopter.com/w1/jrotor/79/iso_album/digit-02836.jpg

http://2.bp.blogspot.com/_4Ulhsnr0_Co/SyznI628EDI/AAAAAAAAKuM/NeWUqfCF0Cs/s400/EC725_4.jpg



A contract is signed today between Eurocopter and PT Dirgantara Indonesia/Indonesian Aerospace for the supply of six EC725. To be received in 2014, Indonesian Aerospace will customize and deliver these combat search and rescue configured helicopters to the Indonesian Air Force under a contract signed with the Indonesian Ministry of Defence last month.

The aircraft, for delivery from Eurocopter starting in 2014, will be shipped to Indonesian Aerospace's facility in Bandung, West Java, Indonesia, where they will be reassembled and customized before delivery to the Indonesian Air Force under a contract signed, between the Ministry of Defence and Indonesian Aerospace, on 12th March 2012. The EC725, a combat-proven multi-role helicopter in the 11-ton class, was selected by the Air Force in 2011 to meet its requirements for a Combat Search and Rescue capable helicopter fleet.

"The selection of the EC725 by the Air Force is a renewed demonstration of the confidence that the Indonesian Air Force has in the Super Puma family of helicopters and enables Eurocopter to further strengthen its long standing relationship with Indonesian Aerospace relating to the Super Puma family," said Olivier Lambert, Eurocopter’s Senior Vice President for Sales and Customer Relations.

The EC725, a member of Eurocopter's successful Super Puma/Cougar family, will further extend Indonesian Aerospace's involvement with the type. As well as building several SA330 Puma and AS332 Super Puma under license in Bandung for the Air Force, Indonesian Aerospace has held a contract with Eurocopter since 2008 for the manufacture of EC225 and EC725 tail booms and complete airframe assemblies.

"This contract for the EC725 will propel Indonesian Aerospace into a new era of co-operation with Eurocopter, enhancing the company's capabilities at the forefront of rotorcraft technology," stated Budi Santoso, President Director of Indonesian Aerospace.

The twin-engine EC725/EC225 rotary-wing aircraft family features high-performance navigation and mission systems, including a unique digital four-axis autopilot. Offering excellent flight autonomy, this powerful machine is also great for tactical transport as it has a large cabin with seating for 25 persons. As a result, the EC725 military version and its EC225 civilian/parapublic variant have become the reference for civil and military search and rescue, off-shore and passenger transport missions around the world.

About Eurocopter

Established in 1992, the Franco-German-Spanish Eurocopter Group is a division of EADS, a world leader in aerospace and defense-related services. The Eurocopter Group employs approximately 20,000 people. In 2011, Eurocopter confirmed its position as the world’s number one helicopter manufacturer with a turnover of 5.4 billion Euros, orders for 457 new helicopters and a 43 percent market share in the civil and parapublic sectors.

Overall, the Group’s helicopters account for 33 percent of the worldwide civil and parapublic fleet. Eurocopter’s strong international presence is ensured by its subsidiaries and participations in 21 countries. Eurocopter’s worldwide network of service centers, training facilities, distributors and certified agents supports some 2,900 customers. There are currently more than 11,300 Eurocopter helicopters in service in 149 countries. Eurocopter offers the most comprehensive civil and military helicopter range in the world and is fully committed to safety as the most important aspect of its business.

About PT Dirgantara Indonesia

Since being established in 1976, PT Dirgantara Indonesia/Indonesian Aerospace (IAe), one of the indigenous aerospace companies in Asia with core competence in aircraft design, development and manufacturing of civilian and military regional commuter aircraft, has successfully exploited its manufacturing capability.

The company has diversified its products not only in the field of aircraft but also other area such as Information Technology, Automotive, Maritime, Simulation Technology, Industrial Turbine, and Engineering Services.Indonesian Aerospace has delivered more than 300 units of aircraft and helicopters, defence systems, aircraft components and other services.

http://www.eurocopter.com/mobile/en/press/Eurocopter-to-supply-six-EC725-combat-search-and-rescue-helicopters-to-PT-Dirgantara-Indonesia-for-customization-and-delivery-to-Indonesian-Air-Force_896.html

wongedandotcom2 Publish time 8-4-2012 06:27 PM

http://i39.tinypic.com/fcewg.jpg

rifa Publish time 8-4-2012 09:03 PM

KSAU: Kesiapan TNI AU Lebihi 50 Persen

http://3.bp.blogspot.com/-zXt_GcTa5JI/T4DblFj8aPI/AAAAAAAAIE0/5LRcfDAWMXA/s320/1.jpg



Jurnas.com | KEKUATAN TNI Angkatan Udara dipastikan terus mengalami peningkatan. Kepala Staf TNI AU (KSAU) Marsekal TNI Imam Sufaat mengatakan, memasuki usia ke 66 tahun 9 April mendatang, kesiapan TNI AU dalam mengamankan wilayah udara Indonesia sudah melebihi 50 persen.

"Perlahan-lahan kesiapan TNI AU terus meningkat. Dari semula sekitar 30 persen, sekarang sudah lebih dari 50 persen," kata Imam di Jakarta, Sabtu (7/4). Dari data yang berhasil dihimpun Jurnal Nasional, hingga saat ini TNI AU telah memiliki 112 pesawat latih dengan 76 unit yang beroperasi.

Selain itu, sebanyak 12 unit masih dalam proses pemesanan. Untuk pesawat tempur, TNI AU memiliki 49 unit pesawat tempur yang masih beroperasi dari jumlah total 62 pesawat. Sebayak 88 unit pesawat lainnya, telah dipesan untuk memperkuat seperti 50 unit pesawat KF-X/IF-X yang merupakan kerja sama Indonesia-Korea.

Selain itu, TNI AU juga telah memesan masing-masing 16 unit T-50 Golden Eagle dam Super Tucano yang diperkirakan mulai tiba di Indonesia tahun ini. Untuk pesawat angkut, transpor dan patrol maritim, TNI AU masih mengoperasikan 69 unit dari total 88 unit yang dimiliki.

Selain itu, tiga unit pesawat CN-235 juga telah dipesan TNI AU. Sedangkan untuk jenis Helikopter dan non fixed winged aircraft, 58 unit masih dioperasikan dari jumlah total 63 unit. Tujuh unit helikopter Super Puma juga telah dipesan TNI AU sejak 1998 lalu. Dua di antaranya dipastikan KSAU tiba tahun ini.

Untuk membagi kabar baik ini, masyarakat dapat menyaksikan demonstrasi kemampuan personel TNI AU dengan pesawat-pesawatnya, Senin (9/4) di Lanud Halim Perdanakusuma. Dalam acara ini, 2.560 personel TNI AU akan melakukan demo udara, terjun payung free fall dan terjun static, display drum band Karbol AAU dan tembak reaksi, demo antiteror Denbravo Paskhas, dynamic show pesawat Helly, Individual Aerobatic 6 pesawat SU 27/30, Jupiter Aerobatic Show, dan Demo Operasi Udara.

"Demo kali ini tidak menampilkan yang pertempuran udara (air to air) karena itu sangat riskan apalagi di tengah pemukiman padat penduduk. Kami akan melakukan demo operasi udara ke darat (air to ground)," kata KSAU.

http://www.jurnas.com/news/57418/KSAU:_Kesiapan_TNI_AU_Lebihi_50_Persen/1/Nasional/Keamanan

rifa Publish time 9-4-2012 06:37 PM

Menhan: F-16,Super TucanoDan T-50 Akan Tiba Di Indonesia Tahun Ini



TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Pertahanan, Purnomo Yusgiantoro mengatakan bahwa tahun ini Indonesia akan mendapatkan satu skuadron pesawat tempur F 16 yang merupakan hibah dari Amerika Serikat. Pesawat tersebut adalah capaian target dari 24 yang ditargetkan hingga akhir 2014.

Saat ditemui usai perayaan Hut TNI Angkatan Udara, di Taxi Way Echo Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Senin (09/04/2012), Purnomo menuturkan bahwa selain F-16 yang sistem avioniknya telah ditingkatkan, juga didatangkan tahun ini adalah lima buah T-50 dan satu Skuadron Super Tucano.

"Yang penting sebelum tahun 2014 sudah akan dapat penuh satu skuadron," katanya.

Pesawat hibah tersebut adalah pesawat dengan mesin Blok 25. Indonesia saat ini memiliki pesawat F-16 dengan Blok 15. Beberapa bagian yang ditingkatkan kemampuannya adalah engine system.

Peningkatan kekuatan tempur ini agar pesawat tersebut memiliki kemampuan bertempur (dogfight) udara-udara, dan udara-darat. Airframe atau badan pesawat juga diperbaiki agar mampu dioperasikan lebih lama.

http://www.tribunnews.com/2012/04/09/satu-skuadron-f-16-tiba-di-indonesia-tahun-ini

rifa Publish time 9-4-2012 06:58 PM

Prototipe KFX Sedang Dibuat

http://2.bp.blogspot.com/_4Ulhsnr0_Co/TD-Xm9NRwjI/AAAAAAAAPy4/cRkM_Utd3qU/s1600/KFX-1.jpg



JAKARTA - Indonesia dan Korea Selatan (Korsel) sedang mempersiapkan lima prototipe pesawat tempur generasi 4,5 Korean Fighter Experience (KFX)/Indonesia Fighter Experience (IFX).

Pembuatan prototipe ini diperkirakan berlangsung dalam kurun tiga tahun hingga menemukan bentuk yang dikehendaki. Itu artinya, pada 2015 pesawat tempur KFX sudah siap diproduksi.

"Kami berharap pesawat KFX perdana akan rampung pada 2018," kata Kepala Pusat Komunikasi Publik Kementerian Pertahanan, Brigjen Hartind Asrind, sewaktu dihubungi di Jakarta, kemarin.

Menurutnya, jika pengerjaan pembuatan berjalan lancar, pada 2018 diperkirakan Indonesia sudah memiliki lima pesawat KFX. Seperti diketahui, Kementerian Pertahanan (Kemhan) telah mengirimkan 27 teknisi untuk ikut mengerjakan pembangunan pesawat ini. Para teknisi terdiri dari para ahli dari PT Dirgantara Indonesia, Institut Teknologi Bandung, dan TNI AU.

Mereka telah berada di sana sejak enam bulan yang lalu. Pesawat tempur jenis KFX merupakan pesawat tempur yang lebih canggih dari pesawat tempur F-16 yang menjadi andalan Amerika Serikat.

Lewat kerja sama dengan Korsel, Indonesia akan mendapatkam 50 unit pesawat KFX hingga 2020. Ada pun yang akan menjadi produsen pesawat ini adalah PT Dirgantara Indonesia. Tota,l Korea akan membuat sebanyak 150 psawat KFX.

Sebelumnya, SekjenKementerian Pertahanan, Marsekal Madya TNI Erris Heriyanto, mengatakan kesepakatan pengembangan bersama pesawat tempur KFX disepakti pada 15 Juli 2010 di Seoul, Korsel. Pesawat jet tempur KFX sendiri sebetulnya merupakan proyek lama Republic of Korea Air Force (ROKAF) yang baru bisa terlaksana sekarang.

Proyek ini digagas Presiden Korea, Kim Dae Jung, pada bulan Maret 2001 untuk menggan tikan pesawat-pesawat yang lebih tua, seperti F-4D/E Phantom II dan F-5- E/F. KFX diproyeksi memiliki radius serang lebih tinggi 50 persen, sistem avionic yang lebih baik, serta kemampuan antiradar (stealth).

Dalam kesepakatan itu, kedua pihak menyepakati 80 persen pembiayaan ditanggung negara mitra dan 20 persen ditanggung Indonesia.

Erris menambahkan, kerja sama pengembangan pesawat tempur itu dilakukan dalam tiga tahapan, yakni pengembang an teknologi sepanjang 2011-2012, tahap engineering and manufacturing dan tahap ketiga adalah produksi. "Pada tahap engineering and manufac turing akan dihasilkan lima pro totipe pesawat," katanya. nsf/P-3

http://koran-jakarta.com/index.php/detail/view01/87822

rifa Publish time 9-4-2012 07:09 PM

ITS Buat Kapal Perang

http://img.okezone.com/content/2012/04/09/373/608062/ll70KEKfP6.jpg
ilustrasi



JAKARTA - Setelah melakukan sejumlah inovasi, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya kembali menelurkan sebuah karya. Kali ini mereka menciptakan kapal perang anti radar yang menelan dana sebesar Rp1,8 miliar.

Berbekal keinginan kuat untuk mewujudkan kedaulatan sistem pertahanan nasional, ITS melalui Konsorsium Pengembangan Kapal Perang Nasional (KPKPN) menggagas pembuatan kapal perang tersebut.

"ITS menjadi leader KPKPN. Dengan digarap oleh dosen dari beberapa jurusan di ITS, riset kapal perang ini ditargetkan akan selesai dalam kurun waktu tiga tahun mendatang," ujar Subchan, salah satu anggota dari tim riset kapal perang seperti dikutip dari ITS online, Senin (9/4/2012).

Karena merupakan riset nasional, ITS tidak melakukannya sendirian. Pembuatan kapal ini dibantu oleh beberapa universitas, yakni Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS), Universitas Indonesia (UI), Universitas Negeri Surabaya (UNS), Institut Teknologi Bandung (ITB), dan Akademi Angkatan Laut (AAL).

Tidak hanya itu, sejumlah perusahaan besar pun turut bekerja sama guna merealisasikan kapal perang tersebut, seperti PT PAL Indonesia, PT Terafulk Group, dan PT Len Industri. ''Harapan kami, nantinya kapal perang ini dapat diproduksi di Indonesia dalam jumlah besar,'' kata Subchan menambahkan.

Ketua KPKPN Hendro Nurhadi menyebutkan, konsorsium ini bermula dari workshop inisiasi bidang kapal perang yang dilaksanakan Agustus 2011. Dari ajang tersebut, ITS menempuh langkah lebih lanjut dengan membuat proposal untuk diajukan ke pemerintah.

''Pembuatan proposal untuk konsorsium ini telah selesai sejak akhir tahun lalu. Baru seteleh itu, digelar workshop nasional bidang kapal perang pada akhir Februari 2012," kata Hendro.

Penggarapan kapal perang ini dibagi menjadi tujuh kelompok kerja berdasarkan bagian kelengkapan kapal. Ketujuh kelompok kerja tersebut masing-masing menangani karakterisasi komposit, metalurgi fisik, ship standard, auto pilot, steering control, material untuk radar, dan Combat Material System (CMS).

Dari pembagian tersebut, UNS akan turut membantu dalam pembuatan karakterisasi komposit. Sedangkan metalurgi fisik ditangani oleh Bondan Tiara Sofyan dari UI.(mrg)(rhs)

Inilah Keunggulan Kapal Perang ITS



JAKARTA - Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya merintis kapal perang baru untuk melengkapi bidang pertahanan dan alat utama sistem senjata (alutsista) Indonesia. Mau tahu apa kelebihan yang dimiliki kapal perang besutan para civitas academica berbagai perguruan tinggi ini?

Salah seorang narasumber diskusi ilmiah National Ship Design and Engineering Centre (Nasdec) beberapa waktu lalu, Mochamad Zainuri menyatakan, keunggulan kapal perang ini adalah dilengkapi dengan material anti radar.

''Anti radar baru pertama kali diterapkan di pesawat tempur Amerika. Konon, wartawan tidak bisa mendekat dari jarak 100 meter,'' kata Zainuri seperti disitat dari ITS online, Senin (9/4/2012).

Zainuri yang telah meneliti bahan anti radar sejak 2005 mengungkapkan, material anti radar yang digunakan pada kapal tersebut dibuat dari pasir besi. Hingga saat ini, material tersebut telah berhasil dibuat dan dapat menyerap radar hingga 99 persen.

Pembuatan kapal perang ini juga tidak lepas dari campur tangan mahasiswa. Beberapa mahasiswa semester akhir pun turut meneliti bidang pertahanan melalui Tugas Akhir (TA) yang mereka buat. Selain itu, program Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) pun menjadi ajang mahasiswa mengangkat penelitian seputar kapal perang.

Tidak hanya konsen di pembuatan kapal perang. Di bidang pertahanan, ITS pun terlibat dalam Komite Kebijakan Industri dan Pertahanan (KKIP). Salah satu tugasnya, yaitu merevitalisasi industri pertahanan yang hampir kolaps. KKIP juga bertugas untuk membuat kebijakan lain di industri pertahanan. Seperti keinginan pemerintah untuk bekerja sama dengan China membangun industri roket di Indonesia.

Proyek pembuatan kapal perang anti radar ini dimotori oleh ITS melalui Konsorsium Pengembangan Kapal Perang Nasional (KPKPN). Karena merupakan produk nasional, ITS turut menggandeng beberapa perguruan tinggi lain dalam pembuatannya.

Mereka adalah Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS), Universitas Indonesia (UI), Universitas Negeri Surabaya (UNS), Institut Teknologi Bandung (ITB), dan Akademi Angkatan Laut (AAL). Pembuatan inovasi baru di bidang pertahanan dan keamanan negara ini dikabarkan menelan dana Rp1,8 miliar.(mrg)(rhs)

http://kampus.okezone.com/read/2012/04/09/373/608052/its-buat-kapal-perang-rp1-8-m

http://kampus.okezone.com/read/2012/04/09/373/608062/inilah-keunggulan-kapal-perang-its

rifa Publish time 9-4-2012 08:53 PM

DISPEN TNI-AU: TNI AU Akan Bangun Skadron Baru untuk Amankan Perbatasan

http://3.bp.blogspot.com/-f698qIqNw-4/T4I-7pTEThI/AAAAAAAAIGU/Jt0szVJj8BQ/s320/2.jpg



JAKARTA - Mabes TNI AU genap berusia 66 tahun hari ini (09/04). Pasukan biru langit itu terus berbenah. Termasuk melakukan penambahan prajurit, penerbang dan skuadron tempurnya.
   
"Sedang dimatangkan rencana skadron baru F-16 di Pekanbaru, Riau," ujar Kepala Dinas Penerangan Mabes TNI AU Marsekal Pertama Azman Yunus di Jakarta, Minggu 08/04). Skadron F-16 Riau diharapkan jadi garda depan menangkal ancaman riil di perbatasan.

Menurut Azman, TNI AU menargetkan penambahan penerbang tahun ini. Salah satunya dengan memperbesar kuota penerimaan siswa penerbang yang dilatih di wingdik Terbang Lanud Adisucipto Jogjakarta. "Kapasitasnya ditingkat dari 30 orang menjadi 40 orang per tahun," katanya.
   
Untuk urusan belanja pesawat dan persenjataan, TNI AU berkoordinasi dengan Kementerian Pertahanan karena pembelian alutsista bersifat satu pintu. Selain Sukhoi, yang segera datang adalah pesawat Super Tucano dari Brasil dan pesawat latih supersonic T-50 Golden Eagle.
   
Korps yang bersemboyan Swa Bhuwana Paksa ini berencana melengkapi skadron Sukhoi dengan membeli simulator jet tempur tersebut saat ini TNI AU masih terus menjajaki tiga negara penyedia simulator tersebut. Ada tiga negara yang dibidik, yakni Rusia,Tiongkok dan Kanada.
   
Simulasi ini penting untuk menekan biaya pelatihan pilot di luar negeri. "Juga kalau disekolahkan ke luar negeri, kemampuan pilot pilot itu bisa terekspose," katanya.
   
Ulang tahun hari ini dilakukan besar-besaran dengan mengerahkan 64 pesawat berbagai jenis. Selain itu juga akan dilakukan peragaan penyelamatan korban perang dengan helikopter tempur. Acara yang terbuka untuk masyarakat umum ini juga akan dihadiri perwakilan pimpinan angkatan udara negara-negara sahabat. (rdl)

http://www.jpnn.com/read/2012/04/09/123548/Bangun-Skadron-Baru-untuk-Amankan-Perbatasan-

rifa Publish time 9-4-2012 09:02 PM

KRI Teluk Ratai Angkut Timsus Ralasuntai Ekspedisi Khatulistiwa 2012

http://info.tnial.mil.id/kolinlamil/Portals/0/BERITA%20EKPEDISI.JPG



Salah satu unsur kapal perang Komando Lintas Laut militer (Kolinlamil) jenis Landing Ship Tank (LST ) KRI Teluk Ratai-509 dengan Komandan Letkol Laut (P) Syamsudin akan mengangkut Tim Khusus (Timsus) Rawa Laut Sungai Pantai (Ralasuntai) Satuan Tugas (Satgas) Ekspedisi Khatulistiwa 2012 yang diberangkatkan dari Pelabuhan Kolinlamil Tanjung Priok, Jakarta, Kamis (05/04).

Tim Sus Ralasuntai Satgas Ekspedisi Khatulistiwa 2012 yang dipimpin oleh Mayor Mar Freddy Ardianzah selaku Dan Timsus Satgas Ekspedisi dengan 17 orang personel terdiri dari 10 orang anggota Taifib Marinir (TNI-AL), 4 orang anggota Den Gultor 81 Kopassus (TNI-AD) dan 3 orang Paskhas (TNI-AU).

Menurut Dan Satgas, kegiatan ekspedi Khatulistiwa 2012 akan memakan waktu sekitar 3,5 bulan penjelajahan susur pantai sepanjang garis pantai Kalimantan sejauh 5.800 Km, yang dimulai dari Tanjung Datu kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan dan finish di Tanjung Harapan Nunukan Kalimantan Timur.

"Tujuan dari hajat akbar itu antara lain untuk memelihara dan meningkatkan kemampuan prajurit agar memiliki naluri tempur di perbatasan, gunung dan pegunungan serta medan Ralasuntai (rawa, laut, sungai, dan pantai)," paparnya.

Tujuan yang kedua untuk membangkitkan kesadaran teritorial sehingga dikelola menjadi keunggulan teritorial, lalu tujuan ketiga untuk mendata serta meneliti segala potensi di perbatasan gunung dan pegunungan serta medan Ralasuntai di pedalaman Kalimantan bersama-sama dengan komponen bangsa lainnya sebagai sumbangsih TNI kepada pemerintah.

Selain itu, kegiatan berskala nasional itu juga bertujuan untuk memberikan keteladanan kepada masyarakat untuk menjaga kelestarian hutan melalui program "Green, Clean, and Healthy".

Selain itu, demi terwujudnya jiwa persatuan dan kesatuan antara TNI, Polri dan seluruh komponen bangsa, sekaligus rasa cinta Tanah Air dan terpeliharanya persahabatan dunia dengan terpeliharanya kelestarian alam di perbatasan dan pedalaman Kalimantan.

Tim Ekspedisi Khatulistiwa 2012 yang terdiri dari Tim Khusus (Timsus) ini akan bertugas menjelajahi perbatasan dari Kalimantan Barat hingga Kalimantan Timur yang ditempuh dengan berjalan kaki

http://info.tnial.mil.id/kolinlamil/tabid/224/articleType/ArticleView/articleId/319/Default.aspx

Benar-benar Khusus sampai keliling Pulau Kalimantan Jalan Kaki:D

rifa Publish time 10-4-2012 06:46 PM

Menhan : UAV Akan Jadi Andalan Di Perbatasan...



Jakarta (ANTARA News) - Wahana udara tanpa awak (Unmanned Aerial Vehicle/UAV) akan semakin diefektifkan pemakaiannya, terutama di kawasan perbatasan negara. Penetapan pada wahana ini menjadi salah satu strategi pertahanan negara oleh pemerintah.

"Salah satunya dengan semakin mengefektifkan UAV itu. Akan juga dipergunakan di perbatasan," kata Menteri Pertahanan, Purnomo Yusgiantoro, di Jakarta, Selasa. Dia menjadi salah satu pembicara kunci seminar Air Power Club of Indonesia sebagai rangkaian HUT ke-66 TNI-AU.

UAV merupakan wahana udara yang bisa dijadikan arsenal di garis depan untuk mengumpulkan data intelijen primer. Pemakaian UAV ini bisa dikombinasikan dengan sistem transmisi data seketika dan sistem komando persenjataan yang terintegrasi dengan arsenal lain.

Banyak negara telah memakai UAV ini, mulai dari Amerika Serikat sampai negara-negara di Afrika. Salah satu negara produsen UAV ternama dunia adalah Israel yang membuat wahana dan sistem pengendali UAV Heron.

Menurut Kepala Staf TNI-AU, Marsekal TNI Imam Sufaat, UAV yang akan diakusisi dalam arsenal matra udara TNI itu adalah yang terbaik di kelas harganya. "Mengoperasikannya jelas tidak seperti menerbangkan pesawat radio kontrol," katanya.

Saat disinggung mengombinasikannya dengan kesenjataan konvensional ataupun inkonvensional, dia mengakui bahwa, "Kita belum mampu. Namun nanti pasti dikembangkan."

Dalam daftar kesenjataan yang akan dimiliki TNI-AU, UAV telah masuk di dalamnya. Direncanakan, UAV itu akan tiba di Tanah Air dalam waktu tidak lama lagi, dan akan ditempatkan di Pangkalan Udara TNI-AU Supadio, Pontianak.

Salah satu area yang bisa dianggap pas untuk dijadikan pangkalan UAV TNI-AU itu adalah Lapangan Terbang Haliwen, di Atambua, NTT. Lapangan udara perintis namun bisa didarati C-130 Hercules atau Fokker F-50 itu hanya berjarak 30 menit penerbangan dari Dili, ibukota negara Timor Timur. (*)

http://www.antaranews.com/berita/305484/uav-akan-jadi-andalan-di-perbatasan

rifa Publish time 10-4-2012 07:04 PM

RI-China Mantapkan Mekanisme Alih Teknologi Rudal



Beijing (ANTARA News) - Pemerintah Indonesia dan Republik Rakyat China terus memantapkan mekanisme alih teknologi teknologi untuk produksi bersama peluru kendali (rudal) C-705 yang akan digunakan TNI Angkatan Laut.

"Pemerintah China sepakat untuk melakukan alih teknologi dari proses awal, dan kini tengah dimantapkan agar ke depan Indonesia juga benar-benar mampu memproduksi rudal tersebut," katanya Atase Pertahanan Kedutaan Besar RI di Beijing, Kolonel Lek Suryamargono, Selasa.

Surya mengatakan Indonesia selalu mensyaratkan alih teknologi dalam setiap pembelian alat utama sistem senjata dari mancanegara, termasuk dalam pembelian rudal C-705 untuk TNI Angkatan Laut.

Dia menjelaskan pula bahwa rencana pemerintah membeli rudal C-705 dari China merupakan bagian dari kerja sama industri pertahanan kedua negara.

Menurut kesepakatan kerja sama industri pertahanan antara kedua negara, pembelian senjata tertentu harus dilakukan antarpemerintah dan disertai alih teknologi peralatan militer yang antara lain mencakup cara perakitan, pengujian, pemeliharaan, modifikasi, dan pelatihan.

"Ada pula produksi bersama dan pemasaran bersama atas produk persenjataan tertentu yang disepakti. Antara lain peluru kendali C-705," ungkap Suryamargono.

Tentang siapa pihak Indonesia yang akan menjalankan alihteknologi tersebut, Surya mengatakan,"belum tahu apakah PT Dirgantara Indonesia, PT Pindad atau PT PAL. Yang jelas, China telah sepakat untuk melakukan alih teknologi dan prosesnya kini terus dimantapkan mekanismenya." (R018)

http://www.antaranews.com/berita/305465/ri-china-mantapkan-mekanisme-alih-teknologi-rudal

lujualanebeli Publish time 11-4-2012 12:20 AM

wah kapan nih dimulai produksi rudal produksi dalam negri... hal yg paling ditunggu bagi kemajuan militer indonesia..

rifa Publish time 11-4-2012 06:03 PM

Pangdam VI: Tank Malaysia Siaga di Perbatasan Kalimantan

http://2.bp.blogspot.com/-jERBR0QOOVQ/T4T3CFHf51I/AAAAAAAAIKw/80XnCAxy_SA/s320/2.jpg
TANK MALAYSIA



TEMPO.CO, Balikpapan - Komando Daerah Militer VI Mulawarman menuturkan, di perbatasan Indonesia-Malaysia, sudah berjajar tank-tank jenis PT–91 buatan Polandia yang beratnya hingga 50 ton.

Tank-tank milik Malaysia ini memang dipersiapkan untuk pengamanan perbatasan di sepanjang Kalimantan. “Tank-tank Malaysia sudah siap di perbatasan Kalimantan,” kata Panglima Kodam Mulawarman Mayor Jenderal Subekti, Selasa, 10 April 2012.

Bukan hanya itu. Malaysia, kata Subekti, juga membangun infrastruktur jalan penghubung di wilayahnya sendiri untuk memudahkan pergerakan pasukan dari satu tempat ke tempat lainnya.

Dengan situasi seperti itu, Subekti memaklumi jika saat ini pemerintah melakukan pengadaan tank Leopard buatan Jerman yang bobotnya hingga 62 ton. Batalyon tank Leopard itu nantinya akan ditempatkan di perbatasan, baik di Bulungan, Sangata, serta Malinau.

Secara total, batalyon tank Bulungan akan memiliki sebanyak 44 Leopard. Keseluruhan pengadaan perlengkapan dan sarana batalyon bisa dituntaskan pada Oktober 2013 mendatang.

Subekti mengatakan batalyon tank Leopard itu diperlukan untuk menjaga kedaulatan serta kewibawaan Indonesia di mata negara tetangga. Dia menilai tank tempur Kodam Mulawarman jenis AMX–13 dan panser Sarasin, Saladin, dan Perret, sudah ketinggalan zaman. “Bila dibandingkan tank Malaysia, seperti mainan saja tank TNI. Dalam kategori strategi militer, tank TNI sudah dianggap tidak ada, saking tuanya,” katanya.

Subekti memastikan keberadaan batalyon Leopard akan mampu meningkatkan kewibawaan Indonesia di mata negara-negara tetangga. Alat tempur darat tersebut mampu menyaingi persenjataan tank tempur Malaysia.

Selain batalyon Leopard, pengamanan perbatasan juga diperkuat oleh pembentukan skuadron helikopter tempur yang berpusat di Berau. Skuadron ini nantinya dilengkapi oleh 16 pesawat helikopter serang buatan PT Dirgantara Indonesia, Agusta 129 Mangusta dari Italia, dan Super Cobra buatan Amerika Serikat.

Super Cobra adalah helikopter buatan Bell, hasil pengembangan dari Huey Cobra yang berjaya di perang Vietnam. Senjatanya adalah senapan mesin gatling 20 mm, roket Hydra, rudal Sidewinder untuk pertempuran udara, dan rudal penghancur tank Hellfire.

TNI, kata Subekti, menginginkan Super Cobra sebagai pilihan utama, di samping juga heli serbaguna Agusta Westland buatan Italia. Bahkan, kalau dapat izin, ia juga menginginkan heli Apache buatan Amerika Serikat karena dianggap sangat cocok untuk pengamanan perbatasan.

Untuk pengamanan perbatasan di darat, akan dilakukan oleh tiga batalyon gabungan infanteri dan artileri yang memiliki persenjataan anti-tank yang dapat membidik tank dari jarak 6 kilometer serta multiple launch rocket system (MLRS) Astros II buatan Brasil. Kata Subekti, seluruh persenjataan dan personel baru ini akan tersedia secara bertahap mulai tahun 2012 ini.

Menurut Subekti, ketersediaan alat utama sistem senjata dan personel di perbatasan itu akan sangat berdampak pada perimbangan kekuatan Indonesia dengan negara tetangga, terutama dengan negara yang berbatasan langsung di Kalimantan. “Saat ini kita memang tidak memiliki musuh yang eksplisit, yang nyata. Tapi setiap hari kita dilecehkan di perbatasan dengan adanya patok yang digeser-geser,” ujarnya.

http://www.tempo.co/read/news/2012/04/10/078395986/Tank-Malaysia-Siaga-di-Perbatasan-Kalimantan

mulai panas ya di kalimantan

rifa Publish time 11-4-2012 06:06 PM

Pangdam Minta Dukungan Masyarakat Terkait Alutsista

http://3.bp.blogspot.com/-pIA-3Uq3R6E/T4T9nkDi90I/AAAAAAAAZeM/ZGamYsSiP6o/s400/astros_gi2.jpg



10 April 2012, Balikpapan: Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam) VI/Mulawarman Mayor Jenderal TNI Subekti kembali meminta dukungan masyarakat dalam hal pembelian alat utama sistem persenjataan (alutsista) TNI.

"Sebab persenjataan ini bukan untuk apa-apa, melainkan untuk mempertahankan kedaulatan kita," tegas Pangdam Mayjen TNI Subekti di Markas Kodam VI/Mulawarman, Jalan Jenderal Soedirman, Balikpapan, Kalimantan Timur, Selasa.

Pangdam Subekti berbicara dalam konteks hambatan yang diterima TNI dalam upayanya membeli alutsista dari Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia dan juga Parlemen Belanda.

DPR menyebutkan Tank Leopard yang akan dibeli TNI AD tidak sesuai dengan medan di Indonesia. Dengan beratnya yang mencapai 62 ton, Leopard disebut bisa tenggelam bila melewati medan dengan tanah lunak, atau malah meruntuhkan jembatan yang diseberanginya.

Parlemen Belanda menolak penjualan senjata tersebut dengan alasan Belanda tidak ingin terlibat pelanggaran Hak Asasi Manusia.

TNI sedang melakukan pembelian 100 buah Tank Leopard, atau dua batalion lebih tank, dari Belanda dan Jerman.

TNI juga membeli satu skuadron penuh helikopter serbu Super Cobra sebanyak 16 unit dan sejumlah peluncur roket ganda (Multiple Launch Rocket System/MLRS) Astros.

Heli serbu Bell Super Cobra dibeli dari Amerika Serikat dan peluncur roket Astros (Artillery SaTuration ROcket System) dari Brazil.

Roket Astro terutama mendapat namanya dari Perang Teluk saat digunakan pasukan Irak menangkis serangan artileri Amerika dan sekutu-sekutunya. "Tentara yang kuat tentu kebanggaan rakyat," kata Pangdam lagi.

Anggaran pembelian persenjataan tersebut, khusus tank saja, adalah 280 juta dolar AS. Satu tank Leopard diawaki empat personel, yaitu satu pengemudi, satu penembak, satu pengisi senjata, dan satu komandan.

"Dengan tiga personel juga sudah bisa jalan dengan salah satu dari mereka menjadi komandan," sambung Panglima yang sebelumnya adalah Asisten Perencanaan (Asrena) Kasad di Markas Besar TNI tersebut.

Baik tank-tank Leopard, helikopter Super Cobra, dan MLRS tersebut akan ditempatkan di Kalimantan untuk mengamankan perbatasan langsung dengan Malaysia.

Satu batalyon baru tank, yaitu dengan kekuatan masing-masing 44 buah kendaraan baja, itu masing-masing ditempatkan di Kalimantan Barat dan Kalimantan Timur.

"Di Kaltim saat ini sudah kami siapkan batalyon kavaleri baru di Bulungan. Kami juga sudah memulai proses perekrutan personel untuk semua alutsista tersebut," papar Panglima.


Dengan perimbangan kekuatan yang lebih baik daripada Malaysia tersebut, diharapkan kedaulatan RI tidak lagi dilecehkan, yang di antaranya dilakukan dengan menggeser patok tanda titik batas perbatasan, pencurian kayu, ataupun pencurian ikan di perairan Indonesia.

Sumber: ANTARA News Kaltim

aduh makin panas ternyata:D

rifa Publish time 11-4-2012 06:10 PM

Indonesia akan Aktifkan Pesawat Intai tanpa Awak (UAV) di Perbatasan Kalimantan

http://static.republika.co.id/uploads/images/detailnews/menteri-pertahanan-purnomo-yusgiantoro-berbicara-saat-rapat-panitia-kerja-_120401093259-676.jpg



REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA --Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro, mengatakan, pesawat intai tanpa awak (Unmanned Aerial Vehicle/UAV) akan diaktifkan untuk melakukan pemantauan pengamanan di wilayah perbatasan.

"Pesawat UAV akan digunakan di wilayah perbatasan untuk melakukan 'surveillance' pengamanan di perbatasan," kata Menhan usai menjadi pembicara kunci Seminar International "Roles, Command, and Control of Air Force in Modern an Irregular War", di Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Selasa.

Selain pesawat intai tanpa awak untuk patroli diperbatasan dan dikendalikan oleh TNI AU, kata dia, TNI AU juga menambah jumlah radar yang ada.

"Satuan radar kita nanti akan diperbesar dan diperbanyak, sehingga seluruh wilayah kita akan tertutup dalam pemantauan radar primer dari Komando Pertahanan Udara Nasional (Kohanudnas)," kata Purnomo seraya mengatakan sebelum wilayah itu tertutup dengan radar, TNI AU akan bekerja sama dengan sipil (radar sekunder).

Radar sekunder yang dimiliki oleh penerbangan sipil dan komersial tidak secanggih dan sekuat radar militer. Oleh karena itu, radar militer dan radar sipil akan saling melengkapi, ujar Purnomo.

Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAU) Marsekal TNI Imam Sufaat, menuturkan pesawat intai tanpa awak yang akan dimiliki oleh TNI merupakan pesawat yang paling bagus.

"Kita akan mempelajari dan mengembangkan pesawat intai tanpa awak asal Israel yang akan dibeli dari Filipina. Kalau perlu, ahli-ahli kita bisa membuatnya dengan yang lebih hebat lagi. Mudah-mudahan kita bisa mengembangkannya, setelah kita punya UAV," kata Imam

http://www.republika.co.id/berita/nasional/umum/12/04/10/m29bd3-indonesia-akan-aktifkan-pesawat-intai-tanpa-awak-di-perbatasan

rifa Publish time 11-4-2012 06:18 PM

DPRD Dukung Penempatan Pasukan Tempur di Berau


http://pralangga.org/images/347.jpg

http://t3.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcSMvt5WvIi6idFDa_Bo-0U_MpzyD4f0M0jiboksftM_sZJa-aNiZT_23bdu

http://4.bp.blogspot.com/_V6k4HNyEEnA/S_ik16RuF1I/AAAAAAAABiY/b1a5V4HeakE/s1600/tni+baku+tembak.jpg



RIBUNNEWS.COM, TANJUNG REDEB - Rencana Kodam VI/Mulawarman menempatkan alat sistem senjata utama (Alutista) di Kabupaten Berau didukung DPRD setempat. Upaya itu dinilai positif karena untuk pengamanan wilayah NKRI, khususnya di daerah perbatasan.

Wakil Ketua DPRD Berau, H Saga mengatakan, secara geografis letak Berau memang sangat memungkinkan untuk ditempatkannya Alutista serta pasukan tempur karena memang posisinya yang berbatasan dengan negara tetangga.

"Dengan melihat kondisi yang ada seperti ini karena kita ini salah satu daerah yang berbatasan dengan daerah tetangga walupun kita hanya perbatasan di daerah laut dan ini cukup strategis untuk menempatkan pasukan tempur itu," katanya, Rabu (11/4/2012).

Saga mengatakan dipilihnya Berau sebagai tempat diletakannya skuadron tempur itu karena dibandingkan dengan daerah-daerah lainnya di utara Kaltim, kondisi Berau memang cukup strategis, ditambah beberapa wilayah ini berbatasan lansung dengan Philipina.

Sebelumnya, saat silaturahmi dengan insan pers se Kalimantan Timur, Pangdam VI/Mulawarman Mayjen TNI Subekti mengungkapkan bahwa dalam waktu dekat ini pihaknya akan menempatkan sebuah roket buatan Brasil yang mampu menembak dengan jarak 300 kilometer kaliber 120.

Selain roket seharga Rp 3,6 triliun itu, TNI juga akan mengirimkan 16 unit heli****r serang super cobra yang juga ditempatkan di Kabupaten Berau.

http://www.tribunnews.com/2012/04/11/dewan-dukung-penempatan-pasukan-tempur-di-berau

rifa Publish time 11-4-2012 06:21 PM

Airbus Military akan pamerkan pesawat A400M di Jakarta

http://3.bp.blogspot.com/-Sy2yJlbDh-A/T4Tl4G4oFAI/AAAAAAAAIKU/lB8Xvzt0Y38/s320/2.jpg



akarta (ANTARA News) - Produsen pesawat militer dan sipil, Airbus Military, akan memamerkan pesawat angkut militer generasi terbaru A400M di Jakarta pada 18 April 2012 dalam rangkaian kunjungannya di Asia.

Siaran pers dari Airbus Military yang diterima ANTARA di Jakarta, Selasa, menyebutkan pesawat A400M jenis Grizzly 4 akan tinggal selama satu hari di Lapangan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta, sebelum melanjutkan perjalanan ke Chiang Mai dan Bangkok.

Pejabat pemerintah dan anggota TNI Angkatan Udara dijadwalkan melihat pesawat tersebut dan berpartisipasi dalam demonstrasi penerbangan untuk mendapatkan pengalaman langsung mengendarai pesawat A400M.

Mitra lama Airbus Military di Indonesia, PT Dirgantara Indonesia, mendukung dan memfasilitasi kunjungan Grizzly 4--satu dari lima prototipe A400M yang dikembangkan-- ke Indonesia.

Pesawat A400M adalah pesawat angkut militer yang dirancang untuk memenuhi kebutu*an angkatan bersenjata.

Produsen mengklaim pesawat itu bisa terbang lebih tinggi, cepat dan jauh, dengan tetap mempertahankan kemampuan bermanuver yang tinggi dan kemampuan menggunakan landasan pendek, lunak dan juga kasar.

Jenis pesawat itu juga disebut memiliki ruang kargo yang secara khusus dirancang untuk mengangkut peralatan besar yang dibutu*kan oleh misi militer dan bantuan kemanusiaan.

http://www.antaranews.com/berita/305529/airbus-military-akan-pamerkan-pesawat-a400m-di-jakarta

rifa Publish time 11-4-2012 06:24 PM

Philipina Tindaklanjuti Pembelian Pesawat Militer dari PT.DI...


http://2.bp.blogspot.com/-44Qb2INkKTU/T4U_doWwL6I/AAAAAAAACxY/F1a8MrcOis4/s400/Philipina.tiff



JAKARTA - Wakil Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin, Rabu (11/4), menerima kunjungan kehormatan Duta Besar Philipina untuk Indonesia HE Madam Maria Rosario C. Aguinaldo yang datang didampingi Atase Pertahanannya di Kantor Kemhan, Jakarta.

Pertemuan kali ini dimaksudkan untuk menindaklanjuti keinginan Pemerintah Philipina dalam hal ini Departemen Pertahanan Philipina dalam pengadaan pesawat terbang produksi PT. Dirgantara Indonesia (PTDI) untuk kepentingan militernya.

Wamenhan menjelaskan, pembicaraan lebih lanjut dan lebih rinci mengenai hal ini diharapkan dapat langsung antara Pejabat Tinggi Departemen Pertahanan Philipina dengan Kepala Badan Ranahan Kemhan Mayjen TNI R Ediwan Prabowo S.IP.

Pembelian pesawat buatan PT DI ini juga akan semakin mempererat hubungan kerjasama pertahanan diantara kedua negara yang tergabung dalam ASEAN.

Sebelumnya Panglima Angkatan Bersenjata Philipina General Eduardo San Lorenzo Oban, Jr., pernah mengunjungi PT. Pindad dan PTDI, di Bandung-Jawa Barat. Dalam kunjungan tersebut, Pangab Filipina didampingi oleh Paban VI/Mintel Sintel TNI Kolonel Tek Judi Rusti Hadi.

Saat menerima Dubes Philipina untuk Indonesia, Wamenhan didampingi oleh Kepala Badan Ranahan Kemhan Mayjen TNI R Ediwan Prabowo S.IP dan Direktur Kerjasama Internasional Ditjen Strahan Kemhan Brigjen TNI Jan Pieter Ate M.Bus serta Direktur Utama PT. DI Budi Santoso.

http://www.dmc.kemhan.go.id/index.php?option=com_content&view=article&id=996:dephan-filipina-berniat-beli-pesawat-produksi-pt-di&catid=37:diplomasi-pertahanan&Itemid=64

rifa Publish time 11-4-2012 06:40 PM

Inggris Ingin Menjual Alutsista ke Indonesia



Inilah Wawancara Kompas dengan David Cameron

JAKARTA, KOMPAS.com- Pemerintah Inggris mengindikasikan ingin menjual berbagai persenjataan dan peralatan pertahanan buatannya kepada Indonesia. Tema tersebut diduga akan menjadi salah satu hal yang akan dibicarakan dalam kunjungan Perdana Menteri Inggris David Cameron di Indonesia selama dua hari mulai Rabu besok.

Hal tersebut terungkap dari jawaban PM Cameron dalam wawancara tertulis dengan Kompas, Selasa (10/4/2012) ini. Menurut Cameron, Indonesia mempunyai hak untuk mempertahankan diri.

"Kami percaya bahwa negara-negara demokratis dan bertanggung jawab, seperti Indonesia, mempunyai hak untuk mempertahankan diri dan membeli peralatan yang diperlukan untuk melakukannya," tutur Cameron, yang akan tiba di Jakarta, Rabu (11/4/2012) siang.

Cameron melanjutkan, berbagai peralatan pertahanan terbaik buatan Inggris tersedia bagi Indonesia, dan pembicaraan soal itu akan menjadi bagian dari kunjungannya kali ini.

"Inggris membuat beberapa peralatan pertahanan terbaik di dunia, dan wajar lah kalau peralatan tersebut tersedia bagi Indonesia, dengan kriteria yang sama seperti yang kami terapkan bagi semua mitra kami di dunia. Itulah sebabnya mengapa beberapa dari perusahaan pertahanan terkemuka kami ada bersama saya dalam kunjungan ini," papar Cameron.

Saat diingatkan bahwa hubungan kerja sama pertahanan Indonesia-Inggris memiliki catatan sejarah buruk dengan diembargonya penjualan pesawat tempur Hawk buatan Inggris ke Indonesia beberapa tahun lalu, Cameron mengatakan itu adalah bagian dari masa lalu.

"Kami harus jujur dan terus terang mengenai masalah-masalah yang terjadi di masa lalu, tetapi baik Inggris maupun Indonesia telah melakukan perubahan berarti sejak saat itu," tandas Cameron.

Ia mengatakan, Indonesia telah bertransformasi dalam satu dasawarsa terakhir dan menjadi salah satu negara demokrasi penting di dunia, dengan kemerdekaan pers dan pemilihan umum yang bebas dan adil. "Militer tidak lagi memainkan peran dalam politik, tetapi memainkan peran yang benar dalam hal mempertahankan negara ini dari ancaman serangan dari luar," ujar PM Inggris pertama yang berkunjung ke Indonesia sejak 2006, itu.

Cameron mengakui, Inggris memang menerapkan berbagai syarat ketat terkait ekspor produk persenjataannya, untuk mencegah senjata-senjata itu jatuh ke tangan yang salah. "Di Inggris saat ini kami memiliki salah satu sistem lisensi persenjataan yang paling teliti dan hati-hati di dunia, untuk memastikan bahwa persenjataan tidak jatuh ke tangan mereka yang bisa menyalahgunakannya," tandasnya.

Dalam kode tata berperilaku (code of conduct/COC) ekspor persenjataan Uni Eropa disebutkan, ada beberapa syarat yang harus dipenuhi negara calon pembeli produk senjata dari negara-negara Uni Eropa. Salah satu syarat adalah negara calon pembeli harus menghormati hak asasi manusia.

Pihak negara-negara UE berhak menolak lisensi ekspor persenjataan apabila ada risiko negara calon pembeli akan menggunakan persenjataan itu untuk represi internal.

Yang termasuk dalam kategori represi internal, menurut COC tersebut, antara lain, penyiksaan atau perlakukan tak manusiawi lain terhadap seseorang, eksekusi sewenang-wenang, penghilangan orang, dan penahanan seseorang secara serampangan.
Pages: 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 [13] 14 15 16 17 18 19 20 21 22
View full version: INDONESIA = DEFENCE -MILITARY ISSUES [ PART V ]-[R.P.1]


ADVERTISEMENT