rifa Publish time 13-4-2012 06:36 PM

Post Last Edit by rifa at 13-4-2012 19:08

Komisi I DPR : Lakukan Kunjungan Ke Pabrik Tank Leopard

http://4.bp.blogspot.com/-nWjmcH4-e5U/T4d5vwH79VI/AAAAAAAAINM/h064ZkJKVVE/s320/2.jpg



JAKARTA – Sejumlah agenda sudah disiapkan Komisi I DPR yang akan melakukan kunjungan kerja ke empat negara yakni Afrika Selatan, Jerman, Polandia dan Republik Ceko.

Ketua Komisi I DPR Mahfudz Siddiq mengatakan, kunjungan kerja komisi pertahanan itu juga mengkhususkan untuk mengecek langsung pembuatan Tank Leopard.

“Plus kunjungan ke industri pertahanan Jerman, khususnya yang spesifik adalah KMW salah satu pabrikan produksi dari Tank Leopard yang rencananya Kemhan RI akan melakukan pengadaan alternatif dari Jerman dan Belanda," kata Mahfudz, kepada wartawan, Kamis (12/4), di Jakarta.

Dijelaskan Mahfudz, tim yang ke Jerman agendanya utamanya adalah bertemu Kedutaan Besar RI (KBRI) disana, untuk rapat dengar pendapat terkait kinerja, persoalan-persoalan yang dihadapi, dan dinamika hubungan bilateral.

Sedangkan tim kedua, lanjut dia, akan bertemu dengan pejabat Kementerian Ekonomi disana berkaitan dengan kerjasama di bidang pertahanan. “Dilanjutkan bertemu dengan Kementerian Pertahanan dan juga secara khusus diskusi dengan atase pertahanan dan intelijen disana," katanya.

Wakil Sekjen PKS itu menambahkan, untuk tim gelegasi Komisi I yang akan ke Afrika Selatan, agendanya RDP dengan KBRI. “Afsel itu salah satu dari 14 negara mitra strategis Indonesia,”

rifa Publish time 15-4-2012 02:29 PM

Ekspedisi Khatulistiwa Asah Naluri Tempur Prajurit TNI

http://1.bp.blogspot.com/-1k627KcEUD0/T4oBZDYQmmI/AAAAAAAAZf4/gk9LJKHA3vw/s400/antarafoto.jpg



Sejumlah anggota TNI yang mengikuti Ekspedisi Khatulistiwa 2012 tiba di Lanud Supadio, Kabupaten Kubu Raya, Kalbar, Selasa (3/4). Ekspedisi Khatulistiwa 2012 yang diikuti 1.173 peserta dari TNI, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) , Wanadri, Resimen Mahasiswa (Menwa) dan mahasiswa tersebut, akan melakukan penjelajahan serta penelitian di wilayah perbatasan dari Tanjung Datuk (Kalimantan Barat) hingga Pulau Sebatik (Kalimantan Timur) selama 3,5 bulan. (Foto: ANTARA/Jessica Helena Wuysang/ed/mes/12)

15 April 2012, Jakarta: Ekspedisi Khatulistiwa di Pulau Kalimantan diharapkan dapat mengasah dan melatih naluri tempur prajurit TNI.Kegiatan yang akan berlangsung hingga 17 Juli mendatang itu terbagi dalam empat koordinatoriat.

Kegiatan yang bertajuk “Lestarikan Alam Indonesia” ini melibatkan 977 orang, termasuk anggota Kopassus. “Kita bukan show of force untuk menekan Malaysia mengirim pasukan ke sana,”kata Komandan Grup III Kopassus Kolonel (Inf) Izhak Pangemanan seusai lomba menembak antarwartawan di Markas Kopassus, Cijantung, Jakarta,kemarin. Pasukan yang diberangkatkan akan menjelajah hutan belantara di Kalimantan sehingga lebih mengenal teritorial.

Selama kegiatan itu,mereka juga menjalin komunikasi dengan warga di sepanjang rute. Di samping mengasah kemampuan prajurit, ekspedisi juga untuk mendata dan meneliti sumber daya alam maupun potensi bencana di daerah itu. Karenanya, kegiatan ini juga melibatkan komponen bangsa yang lain, termasuk dari perguruan tinggi. Menurut Izhak, hasil dari pendataan dan penelitian akan dijadikan masukan bagi pimpinan dalam mengambil kebijakan pembangunan di pedalaman Kalimantan.

Hal ini sekaligus salah satu sumbangsih TNI. Pada kegiatan ini, terdata empat koordinatoriat yang masing- masing diisi tim dengan dikomandoi seorang danrem. Tiap koordinatoriat itu adalah wilayah barat meliputi Provinsi Kalimantan Barat,tengah (Provinsi Kalimantan Tengah), selatan (Provinsi Kalimantan Selatan), dan timur (Provinsi Kalimantan Timur).

Dari koordinatoriat itu dipecah lagi menjadi subkoordinatoriat sejumlah delapan buah, yaitu wilayah Sambas, Sanggau, Kapuas Hulu/Putussibau, Murung Raya/Muara Tewe, Nunukan, Malinau, Kutai Barat, Hulu Sungai Tengah/Barabai. Masing-masing dikomandani seorang dandim.

Dari seluruh tim, sebagian sudah melakukan penyusuran di hutan,tapi ada juga yang belum diberangkatkan.Di antara yang sudah bergerak adalah tim Nunukan di bawah pimpinan Dandim 0911 Nunukan, Letkol Inf Heri Setya, dengan wakilnya Mayor Inf Achiruddin. Tim menjelajahi hutan belantara di kawasan Hutan Simanggaris, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Timur.

Menurut perwira penerangan dan sejarah Tim Ekspedisi Khatulistiwa Subsektor Nunukan, Kapten Marinir Mardiono, kegiatan ini diikuti sedikitnya 106 personel gabungan TNI dan sipil. Tim bergerak dengan penuh semangat. Dia menambahkan,melalui kegiatan ini diharapkan terwujud jiwa persatuan dan kesatuan antara TNI,Polri,dan seluruh komponen bangsa.

Di samping itu, kegiatan ini juga untuk mendata patok perbatasan, kerusakan hutan,segala potensi bencana dan geologi,flora fauna. “Khususnya penyelamatan orang utan dan sosial budaya di perbatasan Kalimantan,” ujarnya.

Kegiatan bergengsi itu terdiri atas unsur komando dan pengendali (kodal), tim penjelajah, tim peneliti. Mereka dibagi lagi menjadi empat unit, yakni Unit Kehutanan, Unit Flora dan Fauna, Unit Geologi dan Potensi Bencana Alam,dan Unit Sosial Budaya. Ada pula tim Komunikasi Sosial (Komsos) dan tim ahli/peneliti.

http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/486490/44/

bukan show of forcetapi untuk penelitian Hutan:D

rifa Publish time 15-4-2012 02:35 PM

Kopassus Ikut Berpartisipasi Dalam Team Ekspedisi Khatulistiwa
Saturday, April 14, 2012

http://1.bp.blogspot.com/-Oz2Nlk-d4zg/TyaTNyZVAVI/AAAAAAAAG1c/lR3QnRUOlGA/s1600/kalimantan.gif

http://tanggapnews.com/wp-content/uploads/2012/04/kopassus.jpg

JAKARTA - Pengiriman tim Ekspedisi Khatulistiwa ke Kalimantan bertujuan untuk melatih naluri tempur prajurit TNI AD, TNI AL, dan TNI AU di perbatasan, gunung dan pegunungan serta medan "Ralasuntai"(rawa, laut sungai dan pantai).

"Hutan di Kalimantan memiliki medan yang lebih sulit dibandingkan hutan di Sumatera dan Jawa. Oleh karenanya, kami kirim tim ekspedisi di Kalimantan untuk melatih naluri tempur prajurit. Jadi, kita bukan `show of force` untuk menekan Malaysia di perbatasan," kata Komandan Grup III Komando Pasukan Khusus Kolonel (Inf) Izhak Pangemanan usai lomba menembak antarwartawan di Markas Kopassus, Cijantung, Jakarta, Sabtu (14/4).

Jumlah personel yang terlibat dalam tim ekspedisi itu sekitar 977 orang, yang terdiri dari prajurit TNI, peneliti, pecinta alam, kelompok masyarakat, instansi pemerintah dan lainnya. Untuk prajurit Kopassus sendiri, dikerahkan sekitar 200 personel.

Kegiatan yang bertajuk "Lestarikan Alam Indonesia" ini akan berlangsung hingga 17 Juli 2012.

Pasukan bergabung dengan akademisi dan segenap elemen masyarakat bertujuan juga untuk mendata kekayaan alam, potensi bencana, dan potensi konflik di Kalimantan, ujarnya.

Hasil dari pendataan itu dilakukan untuk memberikan masukan kepada pimpinan TNI dalam mengambil kebijakan pembangunan di pedalaman Kalimantan.

"Kami melibatkan ahli geologi, flora dan fauna untuk melakukan pendataan tentang potensi bencana dan kekayaan alam yang ada," ujar Izhak.

Team Ekspedisi di bagi menjadi empat koordinatorat wilayah, yang kemudian dibagi lagi menjadi delapan subkoordinatorat wilayah.

Tim koordinatorat wilayah barat meliputi provinsi Kalimantan Barat, Koordinatorat wilayah tengah adalah provinsi Kalimantan Tengah dan koordinatorat wilayah selatan adalah provinsi Kalimantan Selatan.

Sementara koordinatorat wilayah timur adalah provinsi Kalimantan Timur. Sedangkan delapan subkoordinatorat meliputi wilayah Sambas, Sanggau, Kapuas Hulu/Putussibau, Murung Raya/Muara Tewe, Nunukan, Malinau, Kutai Barat, Hulu Sungai Tengah/Barabai.

Komandan koordinatorat wilayah untuk Ekspedisi Khatulistiwa ini, masing-masing dipegang oleh Danrem. Sedangkan untuk komandan subkoordinatorat wilayah dipegang oleh Dandim.
Sumber : ANTARANEWS.COM

rifa Publish time 16-4-2012 06:24 PM

Salim Mengga: Rencana Pembelian UAV Akan Disetujui Komisi I



JAKARTA -- Indonesia bakal memiliki empat pesawat pengintai tanpa awak yang memanfaatkan teknologi buatan Israel.Rencana pemerintah melalui Kementerian Pertahanan untuk mendatangkan empat pesawata tanpa awak tampaknya akan diamini Komisi I DPR RI.

Meski belum mendapat tanggapan secara resmi dari DPR, namun Anggota Komisi I Salim Mengga mengatakan bahwa rencana pembelian ini bakal disetujui."Pesawat tanpa awak ini adalah hasil teknologi Israel. Rencana itu tampaknya akan disetujui," sebut Salim, akhir pekan kemarin di Jakarta.

Rencana kontrak untuk pembelian empat pesawat tanpa awak tersebut, senilai US$16 juta. pesawat akan datang 18 bulan setelah kontrak diteken.Dijelaskan bahwa pesawat itu mampu terbang sampai 200 kilometer. Dengan sedikit modifikasi maka daya jelajahnya diprediksi dapat mencapai 400 kilometer.

Selain itu, pesawat yang diproduksi oleh Kital Philippine Corporation (KPC) ini bisa dioperasikan secara manual dengan daya jelajah terbang selama 20 jam.Melengkapi persenjataan nasional, lanjut anggota DPR Dapil Sulbar itu, Komisi I juga akan melakukan kunjungan kerja ke beberapa negara di eropa.

Tujuan kunjungan, salah satunya terkait dengan permintaan persetujuan Menteri Pertahanan dalam membeli tank Leopard yang diajukan ke komisi I.Sejumlah anggota komisi akan melihat langsung pabrik persenjataan di Jerman. "Sebelum reses, saya diutus ke Jerman melihat pabrik persenjataan secara langsung, juga pabrik leopard," terangnya.

http://www.fajar.co.id/read-20120416125636-indonesia-bakal-miliki-pesawat-pengintai

rifa Publish time 16-4-2012 06:30 PM

Bakorkamla Luncurkan Kapal Siluman Senilai Rp 60 Miliar

http://3.bp.blogspot.com/-65Lz8ggg7ac/T4uzMasgPuI/AAAAAAAAZgo/OppbdGokgCA/s400/Kapal-Patroli-Bakorkamla-RI.jpg



Kabag Persidangan, Humas dan Protokol (PHP) Bakorkamla Kolonel (KH) Edi Fernandi mengatakan bahwa pengoperasian kapal yang ditujukan untuk mendukung pengamanan di perairan Indonesia tersebut akan diresmikan langsung Ketua Bakorkamla RI, Menko Polhukam Djoko Suyanto, di galangan kapal PT Palindo Marine Batam.

Peluncuran kapal itu juga akan dihadiri pejabat 12 stakeholder Bakorkamla dan pemerinatah daerah setempat.

Sebelumnya Kepala Pelaksana Harian Bakorkamla Laksamana Madya Y Didik Heru Purnomo, pada melihat dari dekat proses pengerjaan kapal tersebut. Kapal senilai Rp 60 miliar yang mulai dikerjakan sejak November 2011 menggunakan mesin berkecepatan 22 knot per jam dan mampu mengantisipasi cuaca yang terbilang ekstrim di laut.

"Dengan kecepatan tersebut, kapal ini mampu bergerak hingga batas 200 mil laut (sekitar 370 kilometer) dari lepas pantai sehingga efektif untuk pengamanan laut di perairan Indonesia," terang Didik.

”Kalau ukuran 48 meter jauh lebih berani dan aman menghadapi cuaca,” pungkasnya. Kapal ini bermesin penggerak 3 buah masing-masing bertenaga 1400 HP, berbadan bawah kapal baja dan berbadan atas kapal aluminium dan direncanakan diawaki 35 anak buah kapal (ABK).

http://beritahankam.blogspot.com/2012/04/bakorkamla-luncurkan-kapal-siluman.html

rifa Publish time 16-4-2012 07:29 PM

WFEL-Indonesia Diskusikan Kontrak Lanjutan Pembelian Medium Girder Bridges

WFEL Expects Further Indonesian Bridge Contract

ILUSTRASI

http://kkcdn-static.kaskus.us/images/42186_20120416054332.jpg



Indonesia is in discussions with WFEL with regards to purchasing more Medium Girder Bridges following a contract for one in January.

The rapidly deployed tactical bridge for the Indonesian armed forces is due to be delivered in March 2013, and the contract is worth £3 million, Max Houghton, sales and marketing director for the company told Shephard at the DSA 2012 exhibition in Kuala Lumpur, Malaysia, on 16 April.

'We're currently in discussions with Indonesia for a few more,' Houghton explained. 'Our systems are designed for the military but used in disaster relief. If the military can't afford it, they say it has a dual use.'

He explained that in a Brunei white paper released last year it stated that the military did not want to buy solely for civilian or solely for military use, and this appears to be a trend in the region. 'The real challenge is getting the budget and the requirement. They are designed for the military but used in disaster relief.'

Brunei is a customer for WFEL, along with South Korea, Thailand and Japan, with the latter using the bridge after the earthquakes last year.

'Rapidly deployable bridges are a way of getting supplies and relief trucks to people cut off,' Houghton explained.

'We'd like Japan to buy more; we know the Japanese are looking to double their bridge holding.

'Australia have also started a bridging procurement programme, Land 155,' he continued, and said that this is due to begin next year.

The company's Dry Support Bridge has some $600 million of sales in the US, and was purchased by the Swiss armed forces in December 2011 under a £57 million contract. The UK also purchased a new Medium Girder 18 months ago.

http://www.shephardmedia.com/news/mil-log/dsa12-wfel-expects-further-indonesian-bridge-contr/

rifa Publish time 16-4-2012 08:59 PM

Pindad Perketat Rekrutmen Pegawai Untuk Cegah Spionase Asing



State weapons manufacturer PT Pindad has to take extra steps to keep company secrets from being extracted to foreign nationals wanting a peek into the country’s defense industry.

“During an interview, a candidate for employment is asked to detail his or her family background, including the occupations and social activities of all family members,” senior company official Agus Iriono said.

“This is just among efforts to prevent any leaking from the company,” he said, adding that it was a necessary strategy as the company was a regular target of espionage. “There have been some infiltrations in past years. But, I could not go into the details.”

As Indonesia’s economy soars at an impressive rate and with the defense budget expanding aggressively, several state companies and government agencies have increasingly become targets of espionage.

National Intelligence Agency (BIN) head Lt. Gen. Marciano Norman said recently there were indications that espionage activities have been increasing lately.

“We’re worried with such activities. More resources are now allocated to prevent them. It’s part of my priorities,” Marciano said, refusing to elaborate further. He said there were two Asian countries — one of which is a neighboring nation — that have become more aggressive in spying into Indonesia’s economy.

It was not until last year that BIN had its own economic-intelligence division to help counter espionage in the business and economy sector.

Former head of the National Encryption Agency Maj. Gen. (ret.) Nachrowi Ramli, who served between 2002 and 2008, said aggressive efforts were needed to counter the espionage. “Since we can’t sue the perpetrators, we have to find ways to outsmart them,” Nachrowi said, adding that he had found at least 20 Indonesian embassies that had been bugged before he retired.

Legislator Tjahjo Kumolo of the House of Representatives Commission I overseeing defense, foreign affairs and intelligence, said there were two kinds of foreign intelligence officers operating in Indonesia: Those posted in official diplomatic positions, such as military attachés and secretaries, and those who work in covert operations.

“These covert agents are mostly embedded within multinational companies and nongovernmental organizations,” Tjahjo said.

Although he considered economic espionage as a common practice employed by state actors, Tjahjo strongly urged the local intelligence community to improve technologies and infrastructure to help keep state secrets safe.

Although espionage has lately relied on cyber infrastructure, network and information security expert Budi Rahardjo from the Bandung Institute of Technology believed Indonesia would only suffer minor impacts as most government agencies were not storing sensitive information in digital form, let alone in an integrated computer system.

“Its kind of a blessing in disguise,” he said. “As long as our institutions have no super-secret information kept on their computers, there will be no reason for foreign data collectors to mobilize their resources to spy on us through the Internet.”

http://www.thejakartapost.com/news/2012/04/16/indonesia-a-growing-target-economic-espionage.html

{:1_539:}

audreyhepburn Publish time 16-4-2012 11:06 PM

http://img848.imageshack.us/img848/9954/retimax1copy.jpg

http://img849.imageshack.us/img849/5752/retimax2copy.jpg

http://img513.imageshack.us/img513/9464/retimax3copy.jpg

http://img856.imageshack.us/img856/8180/retimax4copy.jpg

http://img812.imageshack.us/img812/6823/retimax5copy.jpg

http://img812.imageshack.us/img812/6823/retimax5copy.jpg

http://img853.imageshack.us/img853/4004/retimax6copy.jpg

http://img638.imageshack.us/img638/7664/retimax7copy.jpg

made in PT.LEN INDONESIA

viewx Publish time 17-4-2012 08:52 AM

@audreyhepburn : gimana bro nasib PKR apa akan dilanjutkan sdh lama tidak terdengar n gimana rencana selanjutnya penggantian frigate VS ???{:1_535:}

rifa Publish time 17-4-2012 05:32 PM

Post Last Edit by rifa at 17-4-2012 17:39

Danpuspenerbal Terbangkan Sendiri Helikopter Pesanan Dari PT.DI

http://img69.imageshack.us/img69/631/crsam1412copy.jpg



BANDUNG, KOMPAS.com - Komandan Pusat Penerbangan TNI AL, Laksamana Pertama TNI Sugianto, menerbangkan sendiri helikopter tipe Bell 412EP dari tempat perakitannya di PT Dirgantara Indonesia. Hal itu menjadi bagian dari uji coba helikopter pesanan TNI AL kepada PT DI.

Uji coba penerbangan dilakukan di kompleks PT DI, Selasa (17/4/2012). Sekitar pukul 10.00, Sugianto menerbangkan sendiri helikopter didampingi instruktur dari Bell serta pejabat PT DI yakni Vice President Bisnis dan Pemerintahan, Irzal Rinaldi, dan Direktur Aircraft Integration, Budiman Saleh.

Dimulai dengan terbang rendah berjarak kurang dari sepuluh meter dari permukaan tanah, helikopter melaju sejauh 200 meter hingga tiba ke landasan pacu Bandara Husein Sastranegara. Tidak lama kemudian helikopter naik ke atas dan menuju Bandara Halim Perdanakusuma.

Sesampai di sana, helikopter dijadwalkan untuk berputar kembali ke arah Bandung dan mendarat di tempat semula.

Humas PT DI, Rakhendi Priatna, menjelaskan bahwa pihaknya tengah merampungkan tiga unit pesanan helikopter dari TNI AL. Satu unit sudah dikirimkan.

"Dua unit sisanya bakal dirampungkan dalam waktu dekat ini," kata Rakhendi.Hingga berita diturunkan, helikopter tersebut belum kembali ke PT DI.

http://nasional.kompas.com/read/2012/04/17/12315089/Danpuspenerbal.Terbangkan.Sendiri.Helikopter.Pesanan.

rifa Publish time 17-4-2012 06:07 PM

Rosoboronexport-Indonesia Segera Teken Kontrak Pembelian BMP-3F

Tuesday April 17 2012

http://3.bp.blogspot.com/_En-sxfOkXP8/TRlawP-z9dI/AAAAAAAAHyE/NmQWG4ifJco/s400/0001BMP-3F%252520RUSSIA.jpg

http://mil.eastday.com/m/20080829/images/01377134.jpg



Russia will soon sign a contract with Indonesia to deliver 37 infantry fighting vehicles worth more than $100 million, Russian state-controlled arms exporter Rosoboronexport said on Tuesday.

Rosoboronexport deputy chief Viktor Komardin said the deal for BMP-3F vehicles was expected later this month.

To date, Russia has delivered 17 BMP-3Fs to Indonesia.

http://en.rian.ru/world/20120417/172871359.html

rifa Publish time 17-4-2012 06:16 PM

TNI AL Bakal Miliki Pesawat CN 235 MPA

http://t1.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcQY0csrasTUB-RpFVug69c2gysjOKSHY75LJpEJZCvZvAOEikCo--iPok3X2w

http://2.bp.blogspot.com/_OgJ6kV4g92g/TT1b6-WreMI/AAAAAAAAAA0/ZeSwiNagYus/s1600/cn235.jpg

http://img638.imageshack.us/img638/7664/retimax7copy.jpg



BANDUNG - PT Dirgantara Indonesia (DI) akan menyelesaikan lima pesawat CN 235 pesanan TNI Angkatan Laut (AL) sepanjang tahun 2012.

Humas PTDI, Rohendi Triatna menyebutkan, kontrak PTDI dengan TNI AL sudah dimulai sejak 2009 akhir. "Rencananya akhir tahun ini selesai dikerjakan," kata Rohendi, di Bandung, Selasa (17/4/2012).

Dijelaskannya, TNI AL awalnya memesan tiga pesawat, namun bertambah menjadi lima pesawat CN 235. Kelima pesawat itu pun tengah dalam pengerjaan.

Menurutnya, selama ini, TNI AL belum memiliki CN 235 dan hanya menggunakan pesawat C212 sebanyak tiga unit buatan PT DI.

"Yang sudah memiliki CN 235 baru TNI AU, angkatan lain belum," katanya.

Spesifikasi CN 235 yang dibuat untuk TNI AL tetap sama dengan pendahulunya. Misalnya, pesawat CN235 110 KCG pesanan Badan Penjaga Pantai Korea Selatan atau Korea Coast Guard (KCG). Meski demikian, menurutnya pesawat tersebut memiliki masing-masing keunggulan.

"CN 235 memiliki kelebihan dalam mengarungi wilayah kelautan. Indonesia memiliki wilayah laut yang luas. Diharapkan, kontrol TNI AL dengan adanya CN235 bisa lebih maksimal," tandasnya.

http://bandung.okezone.com/read/2012/04/17/527/613207/tni-al-bakal-miliki-pesawat-cn-235

audreyhepburn Publish time 18-4-2012 05:51 PM

[ekslusif Picture] A400M di Indonesia

http://img18.imageshack.us/img18/4098/p1080130copy.jpg

http://img33.imageshack.us/img33/4197/a4009copy.jpg

audreyhepburn Publish time 18-4-2012 06:06 PM

http://img571.imageshack.us/img571/949/a4002copy.jpg

http://img14.imageshack.us/img14/6889/a4003copy.jpg

audreyhepburn Publish time 18-4-2012 06:12 PM

http://img846.imageshack.us/img846/7210/a4004copy.jpg

SEXSEEEEEEEEEEEEEEEEEH Sekali nih A400..MAU.. ? MAU ? MAU.. ? MAU ?

http://img821.imageshack.us/img821/5783/a4005copy.jpg

audreyhepburn Publish time 18-4-2012 06:18 PM

http://img171.imageshack.us/img171/7792/a4006copy.jpg

http://img812.imageshack.us/img812/2176/a4007copy.jpg

audreyhepburn Publish time 18-4-2012 06:25 PM

http://img24.imageshack.us/img24/3039/a4008copy.jpg

http://img33.imageshack.us/img33/4197/a4009copy.jpg

rifa Publish time 18-4-2012 06:44 PM

6 dari 30 Advance Team PBB ke Suriah berasal dari Indonesia



Jakarta (ANTARA News) - Indonesia masuk menjadi salah satu negara yang perwakilannya diminta untuk menjadi anggota tim pendahulu PBB di Suriah yang menjadi pengamat gencatan senjata di negara tersebut.

Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa kepada wartawan di Kompleks Istana Presiden Jakarta, Selasa, usai mendampingi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono bertemu dengan PM Selandia Baru John Key mengatakan, enam orang dari Indonesia menjadi bagian dari 30 anggota "advance team" tersebut.

"Tapi ingat sifatnya `advance team`. Jadi, `observer team` yang pendahuluan. Yang pertama ada 30 yang ditugaskan. Enam di antaranya dari Indonesia. Saya kira itu wujud dari kepercayaan yang sangat tinggi dari PBB ke Indonesia," kata Marty.

Menlu menjelaskan Sekretariat PBB menanyakan ke pemerintah Indonesia apakah perwakilan dari Indonesia untuk "observer" di Suriah bisa berasal dari anggota "Peacekeeper Indonesia" yang bertugas di Sudan, Kongo, Liberia dan juga Lebanon.

"Ada enam jumlahnya. Kenapa? karena itu prosesnya bisa lebih cepat. Kalau melalui proses rekrutmen yang rutin, memang memakan waktu karena keperluannya mendesak, maka Sekjen PBB menanyakan apakah bisa `peacekeeper` kita yang sudah digelar di misi-misi lain inilah yang dialihtugaskan," ujar Menlu.

Marty mengatakan, menanggapi hal itu Presiden Yudhoyono berpendapat pada prinsipnya Indonesia siap membantu, namun dengan catatan bahwa di lapangan sudah berlaku secara efektif gencatan senjata, dan ada persetujuan dari pemerintah Suriah mengenai tim observer ini.

"Ini dua pertimbangan yang kita sampaikan ke Sekjen PBB. dan tadi malam Sekjen PBB menyatakan bahwa itu juga menjadi `concern` pihak Sekretariat PBB. Tapi ingat sifatnya `advance team` jadi, `observer team` yang pendahuluan," ujarnya.

Ketika ditanya kapan tim tersebut bertugas, Marty mengatakan masuknya Indonesia ke tim tersebut masih berupa prinsip positif dan mulai bertugasnya menunggu proses lebih lanjut.

"Belum, karena baru tadi malam saya sampaikan ke Sekjen PBB. Sekali lagi, pada prinsipnya positif. Ini `principal positive`. Namun, tentu masih harus dipastikan kedua hal itu. prinsip bahwa ada `cease-fire` yang efektif," paparnya.

Mengenai tugas "advance observer", Menlu menjelaskan,"tugas utamanya sebagai observer, peninjau dan sebagai `military staff officer`. Tapi karena ini adalah gelombang pertama, yang 30 orang pertama, tugasnya, untuk bisa menjalin komunikasi, menggulirkan prosesnya. Ini tahapan awal, jadi betul-betul advance team-nya."
(T.P008*M041)

http://www.antaranews.com/berita/306632/indonesia-masuk-advance-observer-ke-suriah

rifa Publish time 18-4-2012 06:50 PM

Indonesia beli 2 heli latih sikorsky




April 16, 2012
STRATFORD, Connecticut - Sikorsky Aircraft has announced the sale of two S-300C™ helicopters with an option for four more, to IPTN North America, a subsidiary of PT Dirgantara Indonesia (PTDI)/Indonesian Aerospace (IAe). These S-300C helicopters will support the Indonesian Army’s requirements to train more than 100 new pilots in the next few years. In March 2012, the Indonesian Minister of Defence, Purnomo Yusgiantoro, announced Indonesia’s commitment to double Indonesia’s military helicopters, increasing the need for helicopter training.


“The Asia-Pacific region is one of the areas in the world that has continued to sustain healthy economic growth in recent years. Specifically, Indonesia’s economic success allows the country to fund a defence modernization plan that maintains a minimally essential force in the country. Sikorsky is honored to be able to support Indonesia’s modernization efforts with our S-300C training helicopters,” said Linda Scott, General Manager for Southeast Asia.

“The reliability of the S-300C helicopter is just one attribute that the customer is getting from these aircraft,” Scott added. “They are also easy to maintain, easy to fly, and economically priced. It is a good, solid aircraft for the training mission they are destined for in Indonesia.”

The aircraft are expected to be delivered in late 2012.

The sale to IPTN North America follows recent activities by Sikorsky Aircraft in the Asia-Pacific region. In February, Sikorsky announced the opening of its office in Malaysia, taking the first step toward expanding its industry presence in Southeast Asia. Previously, in December 2011, Sikorsky Aircraft signed a contract with the Brunei Ministry of Defence to provide 12 S-70i™ BLACK HAWK helicopters, as well as associated spare parts, training and ground support equipment. The helicopters will serve the Royal Brunei Armed forces, and join the growing fleet of Sikorsky aircraft in the region.

The S-300C helicopter operates throughout the world in many demanding roles including military patrol, power line/pipeline patrol, commercial and military flight training, ranching, external load operations, animal surveys, aerial photography and personal transportation. The cockpit size, load capacity, performance characteristics, robust design and low direct operating costs make the S-300C helicopter a leader in its class.

Sikorsky Aircraft Corp., based in Stratford, Conn., U.S.A., is a world leader in helicopter design, manufacture, and service. Sikorsky is a subsidiary of United Technologies Corp. (NYSE:UTX). United Technologies Corp., based in Hartford, Conn., U.S.A., provides a broad range of high technology products and support services to the aerospace and building systems industries.

http://www.sikorsky.com/About+Sikorsky/News/Press+Details?pressvcmid=0001598b8a5b6310VgnVCM1000004f62529fRCRD

rifa Publish time 18-4-2012 09:22 PM

KSAU: Ketersediaan Penerbang Tak Sebanding dengan Pesawat        

Wednesday, 18 April 2012

http://4.bp.blogspot.com/-lESXr_u9oiE/T44OIWXyIyI/AAAAAAAAIUQ/IB7azAm4xgs/s320/2.jpg

Semua mata orang-orang di taxi wayLanud Halim Perdanakusuma tertuju pada enam pesawat yang sedang akrobat di udara.KT- 1B,nama pesawat itu, diterbangkan sedemikian rupa,melayang di ketinggian lalu tiba-tiba meliuk menukik laksana elang yang akan menyambar mangsa.

Mulut berdecak,kepala bergeleng,dan tangan bertepuk–– pertanda para penonton tak kuasa menahan rasa kagumnya.Rasa bangga dalam dada mereka terpancar keluar dari sikap dan tatap matanya.Apalagi ketika mereka dikirimi pesan cinta berupa simbol hati yang diukir memakai kepulan asap dari bunyikan pesawat.

Lantang suara pemandu acara menyebut-nyebut nama para penerbang KT-1B,beradu dengan deru mesin pesawat yang terus melaju,melanjutkan setiap adegan menakjubkan di Hari Ulang Tahun TNI Angkatan Udara,Senin (9/4).

Dari corong pengeras suara disampaikan,mereka yang ada dibalik kemudi terbang KT-1B adalah para instruktur penerbang di skuadron pendidikan terbang di Pangkalan Udara Adisutjipto, Yogyakarta.Di Kota Gudeg ini pula pesawat-pesawat itu bermarkas.

KT-1B merupakan pesawat latih untuk calon penerbang tempur TNI Angkatan Udara. Mengendalikan pesawat tempur berkemampuan perang udara dan udara ke darat ini sudah barang tentu lebih rumit dan sulit.

Karena itu,sangat selektif untuk menentukan kualifikasi prajurit yang boleh menerbangkannya.Setiap penerbang pesawat tempur seperti Sukhoi dan F-16 harus melalui berbagai tahapan pendidikan terbang sebelum benar-benar menerbangkan si burung besi ini.

Selama ini Wing Pendidikan Terbang Lanud Adisutjipto tiap tahun ratarata hanya meluluskan sekitar 30 penerbang pemula dari AAU.Minimnya penerbang tempur yang lahir setiap tahun menjadi pekerjaan rumah bagi TNI Angkatan Udara hingga sekarang.

Hingga 2014 ada sekitar 50 pesawat tempur yang tiba dan bergabung untuk memperkuat armada dirgantara Indonesia. “Jumlah penerbang kita kurang.Paling tidak,kita harus menyiapkan 1,5 dari jumlah pesawat atau sekitar 75 penerbang,”kata Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI Imam Sufaat yang juga menyaksikan atraksi KT-1B.

FEFY DWI HARYANTO
Jakarta      
http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/487228/



Kalau Kurang Pilot perbanyak rekrut anggota
Pages: 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 [15] 16 17 18 19 20 21 22 23 24
View full version: INDONESIA = DEFENCE -MILITARY ISSUES [ PART V ]-[R.P.1]


ADVERTISEMENT